Selasa, 24 September 2013

Twinkle Twinkle Little Star Song For Children



LIRIK LAGU

twinkle, twinkle, little star
how i wonder what you are
up above the world so high
like a diamond in the sky
twinkle, twinkle, little star
how i wonder what you are

ARTI

binar, binar, bintang kecil
bagaimana saya bertanya-tanya apa yang Anda
di atas dunia begitu tinggi
seperti berlian di langit
binar, binar, bintang kecil
bagaimana saya bertanya-tanya apa yang Anda

RANTAI makanan vidio Pembelajaran Biologi


MUI Heran, ada 'Islah Sunni-Syiah' kok Ulama Madura Tidak Tahu


Hidayatullah.com-- Ketua Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Sampang, KH Buchori Maksum mengaku tidak tahu menahu soal pemberitaan islah (perdamaian) antara warga Sunni (dalam hal ini NU Sampang) dengan warga Syiah di pengungsian Rumah Susun Puspo Agro, Surabaya.
“Itu semua rekayasa dan manipulasi. Tidak ada yang hadir dengan menyebut islah (rekonsiliasi) tanpa kehadiran ulama dan umara,” demikian disampaikan Kiai Buchori Maksum kepada hidayatullah.com,  Selasa (24/09/2013).
Menurut Buchori Maksum, masyarakat Madura berbeda dengan masyarakat lain, di mana ummatnya begitu hormat dan taat pada para ulamanya.
“Ibaratnya, jika ada daun-daun yang jatuh di Madura, ulamanya pasti tahu,” tambahnya. Karena itu dirinya mengakut heran, mengapa ada acara sepenting ini, ulama-ulama Madura dan para umara (pemimpin pemerintah) tidak tahu-menahu.
Karenanya ia yakin, pasti ada rekayasa di balik peristiwa ini. Sebab, sebelumnya, bersama para tokoh, ulama/habaib dan umarah, pihaknya sudah menyusun masalah ini dengan berhati-hati. Bahkan sudah disampaikan draft tertulisnya kepada Presiden Susilo B Yudhoyono saat ke Surabaya akhir Juli 2013.
Hidayatullah.com juga menghubungi Haji Abdul Manan, Ketua Tanfidziyah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Omben, Sampang dan KH Syaifuddin, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben soal berita ini.
Yang cukup mengagetkan, Abdul Manan dan Kiai Syaifuddin, mengaku tidak tahu-menahu ada acara sepenting ini.
“Sampai hari ini kami tidak tahu menahu acara ini (islah, red),” ujarnya kepada hidayatullah.com melalui sambungan telepon.
Seperti diketahui, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Kecamatan Omben, Sampang, Madura ini bulan Rabu (24/10/2012) pernah menjadi fasilitator kembalinya  30 pasangan keluarga pengikut Tajul Muluk, tokoh pembawa ajaran Syiah di Kecamatan Omben, yang menyatakan diri kembali pada keyainan semula, Ahlus Sunnah Wal Jamaah (NU).
“Lagi pula, jika ada acara sepenting itu, mengapa pilihan tempatnya di Puspo Agro, bukan di tempat netral dengan dihadiri banyak pihak,” ujar Abdul Manan.
Sementara Khanza, seorang relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur yang ikut dalam acara ini mengaku agak mengeragukan acara ini disebut deklarasi perdamaian, pasalnya tidak terlihat keterwakilan ulama, pemerintah dan tokoh-tokoh agama.
“Kalau deklarasi perjanjian seharusnya ada Kiai, tokoh, dan pemerintah, mereka hanya warga biasa,” ucap Khanza kepada hidayatullah.com.
Khanza bahkan meragukan identitas  rombongan yang datang hari Senin sore di Puspo Argo.
“Koordinatornya saja berasal dari Pemekasan bukan dari tempat kerusuhan terjadi, anggota yang datang  tidak ada yang membawa KTP,” ungkap Khanza.*
Baca berita sebelumnya: "Islah" Setengah Hati, Tanpa Kiai tanpa MUI
Rep:
Panji Islam
Editor: Cholis Akbar


[Vacancy] Recruitment Program Officer (Ditutup 29 September 2013


Indonesia Mengajar (IM) merupakan sebuah gerakan sosial yang ingin mengajak sebanyak mungkin orang untuk berkontribusi dan terlibat aktif memperbaiki pendidikan anak-anak Indonesia. Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam barisan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, sebagai Recruitment Program Officer. Deskripsi Tugas:
  1. Merencanakan dan melaksanakan proses sosialisasi proses rekrutmen dan seleksi Pengajar Muda
  2. Mempersiapkan setiap tahap seleksi Pengajar Muda
  3. Melaksanakan proses seleksi sesuai jadwal yang telah ditentukan
  4. Melakukan pemberkasan untuk semua CPM
  5. Membuat laporan dan evaluasi proses rekrutmen dan seleksi
  6. Menjadi bagian dari Tim Trustee yang bertugas sebagai coach dan fasilitator PM selama masa penugasan, serta mengolah data laporan PM.
Kriteria :
  1. Minimal S1, diutamakan jurusan psikologi atau jurusan lain yang relevan;
  2. Memiliki pengalaman rekrutmen dan seleksi, akan menjadi nilai tambah;
  3. Dapat mengoperasikan komputer terutama MS. Office;
  4. Memiliki kemampuan interpersonal yang baik;
  5. Bersedia melakuka perjalanan dinas ke beberapa kota pada waktu tertentu.
Kirimkan aplikasi dan resume (CV) ke hr@indonesiamengajar.org dengan subjek Recruitmen Program Officer. Lamaran diterima selambat-lambatnya tanggal 29 September 2013.
https://indonesiamengajar.org/kabar-terbaru/vacancy-recruitment-program-officer-ditutup-29-sep

Buka Pra Konvensi UN, Wamendik Musliar Kasim Tegaskan Pembahasan Kredibilitas dan Reabilitas UN

Denpasar -- Setelah menunggu selama lima bulan pasca Ujian Nasional (UN) April lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya merealisasikan pra konvensi UN. Pra konvensi ini merupakan kegiatan persiapan yang dilakukan Kemdikbud sebelum Konvensi UN digelar 26 September mendatang. Bertempat di Denpasar, Provinsi Bali, pra konvensi untuk wilayah indonesia tengah (WITA) berlangsung selama dua hari, yaitu 20-21 September 2013.
Musliar menegaskan fokus  pembahasan dari pra konvensi akan berupa penyelenggaraan UN yang kredibel, dan realibel. "Jadi, kita berharap pembahasan bukan lagi pro kontra penyelenggaraan, tapi bagaimana UN kredibel dan realibel," ujarnya saat membuka Pra Konvensi, di Hotel Harris Denpasar, Provinsi Bali, hari ini (20/9).
Sebanyak 80 peserta yang hadir pada perhelatan ini berasal dari perwakilan guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aaliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan dari negeri maupun swasta. Selain itu turut hadir pula dewan pendidikan provinsi di wilayah Indonesia Tengah, Lembaga Swadaya Masyakarat (LSM) Pendidikan, perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri.
Pra konvensi UN di Bali ini terbagi atas tiga sesi, yaitu pleno, pleno  komisi, dan pleno penarikan kesimpulan. Untuk sesi pleno komisi, para peserta akan dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama akan membahas manajemen pelaksanaan UN, dan kelompok kedua membahas komposisi nilai UN dalam penentuan kelulusan.
Kesimpulan dari pra konvensi ini akan menjadi bahan pertimbangan dari Konvensi UN di Jakarta, pada 26-27 September 2013. "Sehingga,kami sangat berharap peserta dapat berpartisipasi seluruhnya, demi UN yang lebih baik," tutup Musliar.  (GG)

Struktur Kurikulum 2013

Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.
posting : http://www.kemdikbud.go.id/uji-publik-kurikulum-2013-4.html