Rabu, 04 Maret 2015

Karomah Mbah Kholil Madura

"Semua orang binasa kecuali yang berilmu. Semua yang berilmu binasa kecuali yang beramal. Semua yang beramal binasa kecuali yang ikhlas."- Imam Al Ghazali
Hasil gambar untuk bentul
Kisah ini terjadi di pinggiran kota Bangkalan. Hidup sepasang suami istri yang cukup bahagia. Dan suatu pagi sang suami berkata kepada istrinya dengan tatapan sayang bahwa ia ingin sekali sowan ke Kiai Kholil. Sang istri menyambut dengan baik dan berkata, “itu bagus sekali pak, tetapi apa yang akan kita bawa sebagai oleh-oleh kepada kiai Kholil, kita tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah bentul”. *Bentul adalah makanan yang sangat sederhana, sejenis talas yang masih tergolong ubi-ubian.
“Tidak apa-apa, bentul itu saja yang kita bawa. Asalkan kita ikhlas, InsyaAllah akan diterima,”tegas sang suami meyakinkan istrinya. Dan berangkatlah mereka berdua ke Kiai Kholil. Dengan berbekal tawakkal dan sebuah bentul, mereka yakin akan diterima dengan baik oleh Kiai Kholil.
Sesampainya di kediaman Kiai Kholil, ternyata kedatangan mereka sudah ditunggu, mereka disambut dengan hangat. “Kiai, saya tidak membawa apa-apa, hanya bentul ini yang bisa kami haturkan untuk Kiai,” ucap sang suami sedikit malu.
“Wah, kebetulan, saya memang ingin makan bentul,” jawab Kiai menghibur.
Kemudian Kiai memanggil beberapa santri dan menyuruhnya untuk merebus bentul yang baru saja diterima beliau. Tak lama setelah itu, santri datang membawa bentul yang sudah direbus. Kiai kelihatan sangat senang dan suka terhadap bentul itu, lalu dimakannya sampai habis.
Suami-istri yang sowan ke Kiai Kholil itu merasa senang, sebab apa yang dikhawatirkan selama ini menjadi kegembiraan. Dan beberapa hari kemudian, suami-istri tersebut ingin sowan kembali ke Kiai Kholil. Masih segar di ingatan mereka akan kesukaan Kiai Kholil. Kali ini, tidak seperti dahulu. Mereka membawa oleh-oleh bentul sebanyak-banyaknya dengan harapan kiai akan sangat senang menerimanya.
Maka berangkatlah mereka berdua ke ulama kharismatik tersebut. Ternyata tidak seperti yang mereka duga. Mereka disambut dingin oleh Kiai, begitu juga dengan oleh-oleh yang banyak itu. Kiai Kholil tidak menerima oleh-olehnya dan disuruh membawa pulang kembali.
Pada saat mereka pulang, barulah mereka sadar. Setelah diingat-ingat, oleh-oleh bentul yang pertama diniatkan semata-mata karena keikhlasan dan tawakkal kepada Allah, sedangkan sowan yang kedua tidak dilandaskan oleh rasa ikhlas tapi hanya rasa pamrih. Mereka meyakini atas kekuatannya sendiri dan merasa dirinya mampu membawa oleh-oleh kepada Kiai. Dan itu sangat tidak sidukai Kiai Kholil.
Dari kisah tersebut kita tentu dapat mengambil hikmahnya. Ikhlas, saya rasa ini adalah kunci rasa tenang dalam jiwa. Dan seperti tutur Sang Qutb Ilmu Imam Ghazali? yang saya tulis diatas. Semua akan binasa kecuali ikhlas.

Racun Rokok

Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar.
Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat- zat berbahaya, diantaranya :
TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.
KARBON MONOKSIDA (CO)
Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
NIKOTIN
Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.
Racun dalam rokok
Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda. Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya.
Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :
ANGINA
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.
ASMA
Mengalami kesulitan bernafas.
ALERGI
Iritasi akibat asap rokok.
Gejala-gejala gangguan kesehatan :
iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.
Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin.
Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka. Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli. Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :
Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif. Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya. Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu.

Mbah Kholil dengan Pasukan Lebahnya

Hasil gambar untuk gambar pasukan lebah
Menurut KH Muhammad Ghozi Wahib, Mbah Kholil paling dituakan dan dikeramatkan di antara para ulama saat itu. Kekeramatan Mbah Kholil, yang sangat terkenal adalah pasukan lebah gaib.
”Dalam situasi kritis, beliau bisa mendatangkan pasukan lebah untuk menyerang musuh. Ini sering beliau perlihatkan semasa perang melawan penjajah. Termasuk saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya,” katanya.
Kiai Ghozi menambahkan, dalam peristiwa 10 November, Mbah Kholil bersama kiai-kiai besar seperti Bisri Syansuri, Hasyim Asy’ari, Wahab Chasbullah dan Mbah Abas Buntet Cirebon, menge-rahkan semua kekuatan gaibnya untuk melawan tentara Sekutu.
Hizib-hizib yang mereka miliki, dikerahkan semua untuk menghadapi lawan yang bersenjatakan lengkap dan modern. Sebutir kerikil atau jagung pun, di tangan kiai-kiai itu bisa difungsikan menjadi bom berdaya ledak besar.
Tak ketinggalan, Mbah Kholil mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib piaraannya. Di saat ribuan ekor lebah menyerang, konsentrasi lawan buyar.
Saat konsentrasi lawan buyar itulah, pejuang kita gantian menghantam lawan. ”Hasilnya terbukti, dengan peralatan sederhana, kita bisa mengusir tentara lawan yang senjatanya super modern. Tapi sayang, peran ulama yang mengerahkan kekuatan gaibnya itu, tak banyak dipublikasikan,” papar Kiai Ghozi, cucu KH Wahab Chasbullah ini.