Kamis, 18 September 2014

Cinta Sejati yang Barokah


 

Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri. Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.
Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong. Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.
Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah. Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.
Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.
Pesanku: aku selalu melihat sisi baik dari istriku yang membuatku merasa sama dan nyaman dengannya.

Al-Jazirah Foundation


Dengan membaca : BISMILLAHIRROHMANIR ROHIEM, Yayasan Al-Jazirah membuka Tabungan Umum untuk masyarakat luas dan Insya-Alloh dengan banyak menabung kita akan dapat meraih masa depan dengan lebih terencana dan barokah. amien...

Petaka Cinta Remaja


 

Kasus larinya seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri karena mengejar sang pacar, cukup menghebohkan. Pasalnya ia nekad menghilang dari rumah dan meninggalkan kuliahnya, padahal sang ayah berani mati-matian menjual ginjalnya untuk pendidikan masa depannya.

Begitupula beberapa saat yang lalu, kita dikejutkan dengan pembunuhan Angelina Sara oleh mantan kekasihnya yang membuat kita menggelengkan kepala. Mahasiswi ini meregang nyawa, saat dirinya disekap dan disiksa dalam mobil pribadi tersangka. Lucunya, kekasih dari tersangka ikut membantu aksi pelaku, lantaran dibakar api cemburu.

Di kemudian hari, hal yang serupa tapi tak sama juga terjadi dikalangan pemuda ibukota lainnya. Seorang pemudi tewas dihabisi oleh mantan kekasih yang dibantu oleh rekan-rekannya, karena sakit hati yang diderita. Sungguh ironi, merujuk bahwa cinta berujung dengan bahagia, bukan dengan petaka.

Fenomena cinta remaja yang terjadi di sekitar kita, seolah membuka mata bahwa banyak orangtua yang melalaikan tugasnya. Fungsi pengajaran dan pengawasan, kini mulai terserabut dari akar didikan norma para orangtua. Orangtua lebih suka menyerahkan anaknya, untuk dididik oleh pihak lain seperti sekolah atau bahkan yang lebih buruk lagi, pembantu rumah tangga. Lemahnya sikap serta perilaku mendidik yang diberikan orangtua kepada anaknya kini, menjadikan pribadi sang anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Walhasil, muncullah generasi ‘cabe-cabean’ dan ‘terong-terongan’ dikalangan remaja belia, sebagai buah dari kelalaian orangtua.

Sebagai muslim, tentu kita sadar betul bahwa mengembalikan fungsi parenting adalah kewajiban. Kegagalan orangtua dalam mendidik anaknya, akan menjadi hal yang mesti dipertanggungjawabkan kepada sang Khalik. Bahkan dalam suatu riwayat, para orangtua bisa saja masuk neraka, meski mereka telah melakukan banyak amalan ibadah. Mengapa? Sebab mereka tak mampu menularkan ‘semangat beribadah’ kepada sang anak serta mendidik anaknya untul rajin beribadah. Olehkarena itu, menjadi faktor terpenting bagi para orangtua untuk mendidik anaknya dengan pemahaman agama.

Sepintas memang tidak mudah untuk memulai mendidik anak-anak generasi masa kini. Tak tersekatnya batas pergaulan serta media informasi pengetahuan, menjadikan beberapa orangtua merasa kelimpungan terhadap sikap dan perilaku sang anak. Namun, melalui cinta ,pemahaman serta karakter yang kuat dari para orangtua, mendidik anak bisa saja menjadi hal yang sesulit dibayangkan. Hal tersebut dapat dicapai oleh tingkat keimanan orangtua, dan luasnya wawasan terhadap sendi-sendi nilai kehidupan. Dengan demikian, kedepan kita tentu boleh berharap bahwa ummat ini bangkit karena mental keimanan para orangtua.

SEJARAH JAWA (History Of Java)

java
Ada satu buku yang sudah lama hilang, dan sulit mencarinya. Buku itu adalah  “The History of Java” (karya analisa Thomas Stamford Raffles, 1817). .
Buku History of Java telah menjadi salah satu sumber sejarah paling awal dan paling penting untuk mengetahui kehidupan beragama, budaya , aturan  masyarakat Jawa pada masa lalu. Raffles yang sangat terobsesi dengan eksotisme  Jawa merekam dengan sangat baik dan detail keragaman dan keunikan tanah Jawa dan penduduknya serta segala perkembangan Agama agama saat itu, budayanya dan aturan aturan yang ada.
Buku asli Raffles (1817) sebenarnya terdiri atas dua volume. Volume pertama merupakan uraian inti tentang Jawa secara lengkap. Volume kedua berisi informasi tambahan dan lampiran-lampiran. Di dalam terjemahan ini, kedua volume telah disatukan menjadi satu buku.
Karier awal Raffles (1781-1826) sebagai juru tulis sebuah perusahaan Hindia-Timur (1795) memberikan latar belakang ketekunannya sebagai penulis. Raffles berada di Jawa pada 1811-1816, pertama kali sebagai Lieutenant Governor of Java yang bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal Inggris di India yaitu Lord Minto (nama aslinya Sir Gilbert Elliot Murray-Kynynmond). Tahun 1814 Lord Minto meninggal dunia dan Raffles menjadi Gubernur Jenderal di Jawa sampai 1816. Saat Jawa kembali ke tangan Belanda, Raffles tengah menggagas dan mengerjakan proyek arkeologi dan botani di Jawa. Kemudian sampai tahun 1823 Raffles menjadi Gubernur di Bengkulu. Beberapa wilayah di Sumatra (Belitung, Bangka dan Bengkulu) memang berdasarkan suatu perjanjian tak diserahkan ke tangan Belanda.
Hati Raffles sebenarnya telah tertambat dengan Jawa dan ia benci Belanda kembali berkuasa di Jawa. Tahun 1819 Raffles menggagas pusat perdagangan di Pulau Singapura dalam kerja sama dengan Tumenggung Sri Maharaja penguasa Singapura. Inggris diizinkan mendirikan koloni di Singapura dengan syarat Inggris melindungi para pedagang Singapura dari Belanda dan Bugis. Raffles bersumpah Singapura akan dijadikan koloni baru yang meskipun kecil, namun akan jauh lebih maju dari Tanah Jawa yang dikuasai Belanda.
Karena situasi politik, tahun 1823 Raffles meninggalkan Indonesia (Bengkulu) dan tiga tahun kemudian meninggal dunia sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-45. Dan  ia meninggal dalam usia yang masih tergolong muda. Raffles juga yang menggagas pendirian Kebun Raya Bogor dan membantu botanist Prof. Reindwardt (Belanda) dengan ahli2 dari Inggris untuk menyelesaikannya dan meresmikannya pada tahun 1817. Kebun Raya dan kebun binatang di Singapura yang terkenal itu juga didirikan oleh Raffles.
Semua jejak dan karya Raffles terekam dalam buku History of Java. Buku ini adalah referensi komprehensif tanah Jawa, dan sebuah buku yang membahas buku-buku tentang Indonesia yang terbit pada abad ke-19.