Kamis, 12 Maret 2015

Cerita Lucu Madura


BECAK

Polisi: “Becak kamu salah jalan. Goblok, kamu nggak memperhatikan rambu-rambu jalan”

Tukang Becak: “Siap, Pak. Saya memang goblok. Kalau saya pintar, pasti sudah jadi polisi, Pak”


SAPI JAWA

Seorang asal Madura menuntun dua puluh ekor sapi di kota Surabaya.

Polisi: “Kau ini, nuntun sapi begini banyak di jalan raya. Lihat, lalu lintas macet. Dasar Madura…!”

Tukang Sapi: “Siap, Pak. Bapak betul, saya orang Madura. Tapi Bapak perlu tahu, sapi-sapi yang bandel ini adalah sapi Jawa.”


KTP

Seorang yang berasal dari Madura berjualan sate di Jakarta. Pada saat ada razia KTP, dia terkena.

Kamtib: “Mana KTP Bapak?”

Tukang Sate: “Saya belum punya, Pak. Tapi saya membawa surat kawin. Ini, Pak”

Kamtib: “Saya tidak perlu surat kawin. Saya perlu KTP”

Tukang Sate: “Surat kawin ini jauh lebih berharga daripada KTP. KTP cuma ditandatangani Pak Lurah dan fotonya cuma satu. Sedangkan surat kawin ditandatangani oleh kepala KUA, saya dan istri, ada saksi-saksi, dan ada foto dua lembar. Jelas lebih afdhal, Pak”


RADIO TRANSISTOR

Pada waktu ibadah haji, Brudin membeli sebuah radio transistor kecil di Jeddah. Setiap dihidupkan, selalu yang terdengar siaran-siaran dalam bahasa Arab. Karena Brudin tidak pandai bahasa Arab, dikiranya radio tersebut selalu menyiarkan pengajian.

Setelah kembali ke kampung halamannya, Brudin pamer kepada sanak saudaranya bahwa radio yang dibelinya hanya mau menyiarkan siaran pengajian.

Pada waktu radio tersebut dihidupkan di tengah-tengah keluarganya, ternyata yang terdengar siaran bahasa Madura dan lagu-lagu dangdut.

Brudin: “Radio ini aneh. Sewaktu di tanah Arab dia pandai mengaji sampai tamat. Tapi di sini kok jadi bodoh”