Sabtu, 16 Mei 2015

Anggota DPR Masuk Surga?

Hasil gambar untuk gambar kartun anggota dpr
Udin masuk surga dengan amal ibadah yang pas-pasan. Untunglah dosanya sedikit, jadi dia tidak perlu dihangatkan dulu di neraka.
Suatu hari ketika berjalan-jalan di tepi sungai di surga, ia terkejut melihat seorang anggota DPR yang wajahnya sering ia lihat di tv, koran dan majalah karena tersangkut kasus korupsi.

“Hm, kog dia bisa masuk surga ya? Apa mungkin dia hanya dizalimi, dituduh korupsi ya?” batin Udin.
Karena penasaran, Udin bertanya pada pos malaikat terdekat.

“Oh, orang itu? Dia emang wakil rakyat negeri kalian yang korup,” kata si malaikat.
“Kog bisa masuk surga? Apa korupsi itu halal?” tanya Udin penasaran.
“Dia lagi studi banding aja kog. Besok juga udah balik lagi ke neraka.”

Ciri dan Sifat sang Idola = Nabi SAW.

Beliau tidak terlalu tinggi dan tidak pula pendek [2], tidak terlalu putih dan tidak pula coklat [3], rambutnya ti­dak keriting dan tidak pula lurus [4], saat meninggal tidak ada di kepalanya lebih dari dua puluh uban. Tubuhnya bagus, jarak antara kedua pundaknya jauh, memiliki rambut hingga kedua pundaknya: pada suatu waktu hingga dua daun telinganya, dan suatu waktu hingga separuh telinganya. Jenggotnya tebal, jari-jari tangannya besar[5], kepalanya besar, dan dua tulang persendiannya besar.
Wajahnya bulat, matanya sangat hitam, bulu matanya panjang, Ujung matanya merah, berbulu lembut dari dada hingga pusar.

Jika berjalan, beliau berjalan dengan kuat. Wajah­nya berbinar-binar laksana bulan purnama, seakan-akan wajahnya adalah bulan. Suaranya merdu, pipinya lunak, mulutnya lebar [6], perut dan dadanya sejajar.
Kedua pundak, kedua hasta dan bagian atas dada ber­bulu, pergelangan tangannya panjang, telapak tangannya lebar, lubang kedua matanya panjang, kedua tumitnya memiliki sedikit daging, di antara kedua pundaknya ter­dapat tanda kenabian seperti kancing rumah pengantin, atau seperti telur merpati.[7]
Jika berjalan, seakan-akan tanah bumi dilipat un­tuknya. Saat menyusulnya, mereka mendapatinya tidak menaruh perhatian. Beliau mengurai rambut kepalanya (pada keningnya), lalu memisahnya menjadi dua bagian.[8] Beliau menyisir rambutnya, menyisir jenggotnya, dan bercelak dengan celak itsmid setiap malam, pada tiap-tiap mata tiga sapuan saat tidur.

Pakaian yang paling beliau sukai adalah gamis, ber­warna putih, dan hibarah, yaitu sejenis kain tebal ber­warna kemerah-merahan. Lengan baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamhingga pergelangan.[9]
Pada satu waktu, beliau memakai pakaian merah, sarung dan selendang. Pada waktu yang lain, beliau memakai dua pakaian (hijau). Pada waktu yang lain, beliau memakai jubah yang sempit lengan tangannya. Pada waktu yang lain, beliau memakai peci. Pada waktu yang lain, beliau memakai serban hitam dan mengulur­kan kedua ujungnya di antara kedua pundaknya. Pada waktu yang lain, memakai pakaian hitam terbuat dari bulu, yakni kisa’. Beliau memakai cincin[10], sepatu dan sandal.

Kisah Nyata : Niat Baik di Balas Kebaikan

Hasil gambar untuk gambar kartun lelaki tua bersama seorang putri 
Kehidupan ini memang berliku dan beragam, dikisahkan dari sebuah kisah nyata..
Seorang lelaki tua pada suatu kota di Al-Qassim KSA terhimpit hutang yang tidak sedikit jumlahnya kepada seorang pedagang kaya yang juga sudah berumur..

Pedagang kaya tersebut sudah beberapa kali meminta kepada lelaki tua tersebut untuk mengembalikan hutangnya karena memang sudah melebihi jatuh tempo dan sudah ditangguhkan beberapa kali agar mengembalikan hutangnya akan tetapi ia tidak juga dapat mengembalikannya..

Jatuhlah pada pilihan yang di berikan oleh si pedagang kaya.. Kalau tidak membayar hutangnya maka ia harus masuk penjara.. Dan ternyata pedagang tadi tahu juga bahwa lelaki tua tadi memiliki dua orang putri, yang pertama berumur 20 tahun dan yang kedua berumur kurang lebih 17 tahun..
Sehingga ia memberikan pilihan ketiga yaitu kalau ia mau menikahkan salah satu putrinya dengannya maka hutang di anggap lunas dan terbebas dari jeruji penjara.. Maka lelaki tua itu pun terdiam beberapa waktu… lalu ia pun mengatakan saya harus bertanya kepada mereka terlebih dahulu apakah mereka bersedia ataukah tidak…

Maka setelah lelaki tua tersebut menceritakan hal ihwalnya kepada anak-anaknya maka putri pertamanya pun menolak dengan mengatakan saya tidak bersedia menikah denganya, saya tidak mau menghabiskan hidup saya bersama suami yang sudah berumur…kata putri pertamanya… Maka mendengar hal itu putrinya yang kedua pun menimpali "Saya bersedia menikah dengannya, agar ayah terbebas dari dua kesulitan yakni hutang dan penjara."

Maka setelah ia menyampaikan kepada pedagang kaya tersebut bahwa putri pertamanya tidak bersedia menikah dengannya, akan tetapi putri keduanya yang bersedia… Maka pedagang itu mengatakan.. itu lebih bagus… kalau begitu kamu telah bebas dari hutangmu katanya… Maka akhirnya pun telah sepakat waktu dan tempatnya untuk menikah yaitu pada malam Jum’at… Diantara kebiasaan sebagian orang Arab, bahwa orang yang menikah setelah aqad nikah tidak langsung tinggal satu kamar atau satu rumah bersama istri barunya….

Demikian pula dengan pedagang yang sudah berumur ini.. ia tidak langsung tidur bersama dan berhubungan suami istri dengan istri barunya tersebut…. Dan ia mengatakan kepada mertuanya bahwa ia akan pergi ke luar negeri (dalam kisah disebutkan pergi ke Jerman) untuk suatu urusan dagangnya… dan ia menjanjikan setelah satu pekan ia akan pulang dan akan berkumpul dengan istrinya..

Akan tetapi qudratulloh terjadi, (Allah mentaqdirkan) bahwa pedagang tersebut sakit dan akhirnya ia meninggal dunia di luar negeri… Akhirnya pun istri yang di tinggalkan yang belum digauli tersebut mewarisi hartanya yang melimpah… Sehingga ia pun mendapatkan dua kebaikan sekaligus.. ayahnya terbebas dari hutang dan penjara, dirinya pun mendapatkan harta warisan jutaan real dari harta peninggalan suaminya tersebut…

Dan penyesalan yang dialami oleh putri pertamanya dengan mengatakan… wah kenapa saya dulu menolak menikah dengannya…? Niat yang tulus akan di balas dengan kebaikan yang berlipat ganda…