Kamis, 16 Oktober 2014

Skenario Alloh swt. memang Indah

batas 2 laut 
Pernahkah ingat awal kisah cinta Ali bin Abi Thalib dengan Fathimah? Sepupu muda Rasulullah yang disebut-sebut Rasul sebagai gerbang ilmu pengetahuan ini menaruh hati pada putri Rasulullah SAW di masa-masa remajanya. Bak seorang remaja yang sedang memasuki masa pubertasnya, hatinya dipenuhi keinginan untuk menjadi partner 24 jam-nya Fathimah. Tapi Ali sadar bahwa dirinya tak memiliki apa-apa. Terlebih lagi tersebar berita bahwa Abu Bakr telah meminang Fathimah. Saat itu asa pupus. Ali pun menyadari bahwa dirinya hanya seonggok batu kerikil bila dibandingkan dengan sosok Abu Bakr. Senyum pun tersirat.
Tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa lamaran Abu Bakr ditolak Rasul. Secercah harapan muncul dalam diri Ali. Tapi kembali terhapus saat Ali mendengar kedatangan Umar mengunjungi kediaman Rasul dengan niat yang sama seperti Abu Bakr. Perang batin berkecamuk di dalam diri Ali. Satu sisi mengatakan bahwa Ali ingin sekali menikahi Fathimah, namun sisi yang lain mengatakan bahwa dirinya tak pantas disandingkan dengan putri seorang utusan mulia.
Namun skenario Allah tak dapat disangka-sangka. Beberapa lama kemudian datang Abu Bakr dengan senyum manisnya sembari membawakan undangan kepada Ali. Undangan dari Rasul. Berbekal rasa penasaran, Ali segera mendatangi Rasul. Tak ada hari yang paling indah bagi Ali selain hari dimana Rasul menjodohkan Ali dengan putri kesayangannya itu. Betapa bahagia hati Ali mendapatkan tawaran khusus dari Rasul. Plot cerita yang Ali bayangkan ternyata tak dapat mengalahkan kronologi kisah yang telah Allah buat.
Skenario Allah memang indah..
Ibrahim as. Bapak para nabi ini memiliki segudang kisah inspiratif yang mengandung jutaan hikmah didalamnya. Gelar bapak para nabi ini dimulai ketika Ibrahim as ingin memiliki keturunan. Kisahnya bermula ketika Ibrahim as menikahi anak pamannya nan cantik jelita, Sarah. Di usia pernikahannya yang sudah cukup lama, Ibrahim as dan Sarah masih belum dikaruniai seorang anak. Keinginan memiliki keturunan ini begitu menggebu-gebu. Tak heran. Setiap pasangan pasti ingin memiliki keturunan yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya. Ibrahim as dan Sarah hanya bisa pasrah. Karena bagaimanapun di atas sana ada Dzat Yang Maha Segalanya. Ibrahim as dan Sarah menganggap ini sebagai ujian di dalam pernikahan mereka.
Suatu hari, Ibrahim dan Sarah hijrah ke Mesir. Kala itu, Mesir dipimpin oleh raja yang zalim yang hobinya mengoleksi wanita.  Kedatangan Ibrahim as dan Sarah tercium oleh sang raja. Terlebih kecantikan Sarah yang membuat sang raja ingin memilkinya. Sang raja pun memaksa Ibrahim menyerahkan Sarah. Ujian kembali menimpa Ibrahim as. Kedatangan pertamanya ke Mesir harus disambut dengan perlakuan tak pantas seorang raja. Sarah pun berdoa. Ketika itu sang raja merasa lehernya tiba-tiba tercekik. Merasa ketakutan, akhirnya Ibrahim as dan Sarah diminta pergi oleh raja. Sebelum pergi, raja memberikan seorang hamba sahaya kepada mereka. Namanya Hajar.
Doa Ibrahim pun terjawab, dari pernikahannya dengan Hajar, lahirlah seorang anak tampan bernama Ismail. Memang sekilas menyakitkan bagi Sarah. Anak pertama Ibrahim as bukan berasal dari dirinya. Sarah pun ingin mempunyai anak. Tapi kisahnya tak berhenti sampai di situ. Tak lama kemudian, Allah mengaruniai anak dari Sarah. Anak itu diberi nama Ishaq. Kedua putra Ibrahim ini diutus menjadi nabi, pembawa risalah Islam. Doa Ibrahim dan Sarah terjawab sudah.
Skenario Allah memang indah..
“Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berbahagialah menjadi seorang Muslim. Di saat cobaan datang bertubi-tubi, seorang Muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik. Di saat nikmat turun dari langit, seorang Muslim diajarkan bagaimana menata hati sehingga hatinya senantiasa bersyukur dan menepis jauh kemungkinan munculnya dengki.
Terkadang kita selalu berpikir, mengapa seringkali terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan kita. Plot cerita yang telah dirancang sebelumnya seringkali tidak berjalan mulus dikarenakan hadirnya hal-hal di luar kendali kita. Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul. Tapi di situlah letak nikmat dari ujiannya.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ,” (Qs. Al-Baqarah : 216)
Jika kita yakin bahwa semua skenario ini telah dirancang dengan rapi oleh Sang Sutradara Alam Semesta, maka tak perlu takut, tersenyumlah. Jika kita tahu bahwa Sang Khalik tak akan pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya, maka tak usah gelisah, tersenyumlah. Jika kita faham bahwa hanya Sang Allah yang mengetahui apa yang baik untuk kita, maka tak perlu risau, tersenyumlah. Jika kita mengerti bahwa skenario Allah itu adalah skenario yang paling indah, maka tak usah gundah, tersenyumlah..
Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, karena Allah ingin semua terasa indah pada waktunya. Allah ingin melihat hamba-Nya gigih dalam menjalani prosesnya. Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata, bersimpuh di malam hari menghadap-Nya. Allah ingin melihat tegarnya dada hamba-Nya, bersabar dalam menerima cobaanya. Allah ingin melihat senyum dan ucapan syukur keluar dari mulut hamba-Nya tatkala Allah merealisasikan doa hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya.
Ruang lingkup penglihatan Allah sangat sangat jauh bila dibandingkan dengan ruang lingkup penglihatan hamba-Nya. Ibarat seseorang yang melihat dari dalam lubang, dan seorang yang lain melihat dari atas menara. Maka, seseorang yang melihat dari atas menara jangkauan pandangannya akan lebih luas dari jangkauan pandangan seseorang yang melihat dari lubang. Oleh karena itu, wajar jika banyak keputusan Allah yang berbeda dari keinginan kita. Karena Allah melihat dari sudut pandang yang luas. Mempertimbangkan berbagai macam pertimbangan, merencanakan sesuatu dari data yang lebih lengkap. Tak pantas bila kita menyalahkan skenario yang Allah buat.
Allah telah merancang skenario yang sempurna. Terkadang Allah menyembunyikan mutiara yang indah di balik sebuah kotak yang terlihat kusam. Kita tak bisa dengan mudahnya menyalahkan setiap kejadian buruk di hadapan, karena siapa tau kejadian yang indah sedang menunggu selangkah dua langkah di depan kejadian buruk yang menimpa kita itu. Semua akan indah pada waktunya
Seringkali selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, “Allah, apa yang engkau lakukan?” Ia menjawab, “menyulam kehidupanmu”. Dan aku menjawab, “tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semua memakai warna yang cerah?” Kemudian Allah menjawab, “Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga akan menyelesaikan pekerjaan-Ku. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke syurga dan mendudukkanmu di pangkuan-Ku, dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku”
Skenario Allah memang indah..

Hikmah dibalik Haji


IHRAM HAJI merupakan pengagungan kepada Raja yang menyatakan hak, menyatakan keesaan hanya milikNya dan menundukkan syetan beserta golongannya.
Apabila orang yang melaksanakan ibadah haji ingin mengunjungi rumah (ka’bah ) Tuhannya,  sang Pencipta dan Pemberi rezekinya, maka dia harus meninggalkan seluruh urusan dunia. Dia juga harus terbebas dari semua pakaian kecuali pakaian ihram, agar dia selalu ingat- dengan pakaian ihram itu akan kematian.
Di antara sikap mengagungkan Tuhan Yang Maha Agung adalah mengunjunginya dengan kepala terbuka, pakaian  kusut dan berdebu agar tampak kefakiran, kelemahan, kehinaan ketidak berdayaan dan kesusahannya.
Di antara sikap mengagungkan Tuhan Yang Maha Agung adalah; datang kepadaNya dengan hati yang bersih, khusyu ‘, merasa hina, tunduk dan tenang agar keagungan dan kekuasaan tetap milik Allah Tuhan semesta Alam.
Orang fakir yang tidak memiliki satu dinar pun dan orang kaya yang memiliki seribu dinar, semuanya berihram. Seorang raja yang mempunyai  banyak pengawal dan harta sama seperti orang yang tidak punya dan papa, agar keagungan, kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kemurahan dan kekuasaan seluruhnya awal dan akhirnya banyak dan sedikitnya samar dan tampaknya hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam.
Apakah engkau pernah melihat pakaian yang lebih  indah dari pakaian ihram? Apakah engkau pernah menyaksikan kepala yang lebih bagus dari kepala orang-orang yang bercukur?
Apakah engkau pernah mendengar suara yang lebih merdu daripada suara orang-orang yang mengucap talbiyah? Apakah engkau pernah memandang gerak merayap yang lebih mulia daripada gerak merayapnya orang-orang yang melakukan thawaf ?
Apakah engkau pernah melihat air mata yang lebih jujur daripada air matanya orang-orang yang khusyu? Apakah engkau pernah mendengar isakan tangis yang lebih jujur daripada isakan tangis orang-orang yangbertaubat? Dan apakah engkau pernah melihat kantuk yang lebih nyaman daripada kantuknya orang-orang yang bertahajud?
Keletihan dalam ridhaNya merupakan sebuah kelezatan. Usaha dipelataran Nya adalah keberuntungan. Merasakan sakit karenaNya menyejukkan. Begadang dengan kitab Nya merupakan kebahagiaan. Lapar dalam taat pada-Nya merupakan harta melimpah. Dan terbunuh di jalan-Nya merupakan kemuliaan.
Allah memerintahkan Al Khalil Ibrahim As agar membangun rumah untukNya (tempat untuk menyebut namaNya) di atas tanah yang tandus lagi gersang. Lalu setelah itu kerinduan membawa manusia untuk mendatangi rumah sang Kekasih; hingga karena begitu cintanya tali jantung terputus, kaki-kaki pecah dan membengkak dalam usaha mendatanginya, bahu-bahu saling berdesakan untuk mendekati rumah-Nya, suara bergemuruh menyerukan talbiyah, dan orang-orang berjejal dalam perjamuan-Nya. Semua orang sama dalam pelayanannya dan semua jiwa ciut karena takut kepada-Nya.
Talbiyah adalah pernyataan atas keesaan-Nya , pengecaman atas penyembahan berhala, dan membangkitkan semangat manusia.
Thawaf adalah mengelilingi rumah Sang Maha Raja dan selalu terpaut dengan rumat Dzat Yang Maha Mengadakan dan Maha Terpuji, serta berkelliling di sekitar simbol kesucian, kebersihan dan ketinggian.
Sa’i adalah meneladani ibu (siti Hajar) memperbaharui kerinduan dan menampakkan kecintaan
Melempar jumrah adalah melempar musuh, menghancurkan khurafat , mengalah kan kebatilan dan menghancurkan kebohongan.
Wuquf di Padang Arafah adalah persiapan untuk pertemuan akbar (lebih besar) dan bersiap sedia untuk kepergian yang pasti terjadi, merupakan momen pengaduan hamba yang lemah kepada Yang Maha Kuat , yang fakir kepada yang Maha Kaya, Yang lemah kepada Yang Maha Perkasa. Juga moment pemaparan dosa kepada Yang Maha Pemurah dan pemaparan segala apa yang tersebunyi kepada Yang Maha Mengetahui secara ghaib.
Semua suara dengan bermacam-macam bahasa  dan dialek mengajukan segenap hajat kepada-Nya . Dia mengetahui hajat (keperluan), permintaan dan permohonan mereka, maka dia pun mewujudkan semua itu sementara perbendaharaanNya tetap seperti sedia kala, tidak berkurang sedikitpun karena pemberian karunia itu, serta tidak terpengaruh dengan banyaknya kedermawanan dan kemurahan-Nya.
Apa yang dari sisimuakan  lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal ‘ Qs. An Nahl :96)

Kalian lebih Berharga daripada Intan Berlian

Hasil gambar untuk gambar murid al-jazirah
Assalamualaikum Wr. Wb
“Mereka punya uang, tapi aku… Punya Kalian” “Ini gurunya anak saya,” dengan wajah bangga seorang bapak mengenalkan saya pada kawan-kawannya yang menunggu di sebuah airport di Kuala Lumpur. Dengan santun saya mengangguk dan kemudian minta ijin berlalu. Dengan bawaan yang cukup berat berupa buku-buku beraneka ragam, cukup menjadikan alasan bagi saya untuk segera berlalu dari keramaian dan segera duduk tenang di kursi tunggu. Lamunanku mulai terbit teratur antara lain :
Lamunan 1 :
‘Guru dan buku,’ Perpaduan yang sangat ideal, aku tak habis pikir mendengar salah seorang guru di
sebuah sekolah tidak suka membaca buku. ‘Akh bagi saya cukup dengan membuat rangkuman saja dan mengajar sesuai kisi-kisi yang sudah dituliskan,’ sergahnya ketika aku memicingkan mata, dengan raut tidak setuju.
Lamunan 2 :
Guru, jabatan yang disukai anak-anak perempuan kecil yang kerap menirukan tingkah polah sang guru, namun jabatan yang tidak diimpikan dan tidak menjadi gengsi bagi anak muda jaman sekarang.
Lamunan 3 :
Guru, sosok yang ditakuti orangtua murid, karena nasib dan masa depan anaknya ada di tangan sang
guru, terkadang malah lebih takut pada guru yang lembut daripada Satpam berkumis di pagar sekolah.
Lamunan 4 :
Guru, harus mengajar lebih dari sejumlah lingkaran yang bisa diraihnya, tak hanya mengejar nilai
tinggi, namun juga mendidik akhlaknya, memecahkan masalah anak didiknya, ikut sedih dalam
perceraian orangtuanya, ikut berduka dengan kematian kucingnya. Ya, guru selalu menghayati
problema sang anak didik.
Lamunan 5 :
Guru, ditangannya terdapat sejuta memory yang bisa diciptakan untuk membentuk karakter dan
kepribadian seorang anak.
Lamunan 6 :
Guru bukan pembantu. Tugas utama mendidik anak berada di tangan orangtua, tak dipungkiri guru
yang baik akan menghasilkan anak yang baik, namun dukungan orangtua yang baik akan menjadikan si anak sangat baik. Hanya orangtua suka lupa menyamakan sang guru dengan pembantu, terutama di kindy. Sosok guru nampak seperti setingkat diatas babysitter : Pekerjaan mendidik ditambah dengan membasuh baju anak yang kena ompol, kasih sayang dilihat dengan mata sebelah. Ingat guru bukan pembantu.
Lamunan 7 :
Guru bekerja dari pagi hingga petang : ditambah dengan adanya blackberry menjadikan kerja-kerja
semakin panjang bahkan waktu untuk anak didik lebih banyak daripada waktu untuk anak sendiri.
Lamunan 8 :
Guru, menjadikan bermutu dan berkualitas dalam seluruh waktunya membutuhkan usaha yang
sangat besar, namun hanya dengan bekal niat dan ikhlas saja, maka semua yang dilakukan hari itu
seketika menjadi amal jariyah. Seperti Midas, apapun yang disentuhnya menjadi emas.
Lamunan 9 :
Menurutku: tak adil bila sebuah sekolah hanya menerima murid bernilai sangat tinggi, hanya
menerima murid-murid yang sangat pandai saja. Bagiku: guru yang baik adalah guru yang mendidik
dari tidak bisa menjadi bisa. Bukanlah guru bila hanya mengajar anak yang sudah bisa dan terus
melanjutkan pada bab-bab berikutnya tanpa peduli ada anak yang termangu memandang bukunya,
seperti penumpang yang ketinggalan kereta.
Dan lamunanku di bandara Kuala Lumpur terhenti sampai disitu, ketika aku melihat sebuah majalah
yang didalamnya ada iklan tentang sebuah sekolah internasional di Bali, sangat mewah dan indah.
Terbersit sedikit rasa iri diujung tepi kiri hatiku… “Enak yah bila punya gedung sekolah yang mewah dan besar seperti ini, tidak bocor dan tidak merasa malu untuk menerima tamu.” Namun, segera aku beristighfar sembari mengembalikan majalah itu pada tempatnya. Aku berpikir “orang lain punya gedung bagus dan mewah untuk sekolahnya, namun aku hanya punya guru-guru bermutu yang tulus dan mudah dalam melakukan kerjanya.”
“Kalau mereka punya gedung dan uang, aku lebih bahagia daripada mereka, karena aku punya
kalian,” gumamku sambil memandangi blackberryku dan melihat isian picture dalam grup guru-guru
disekolahku.
Terlihat kreatifnya mereka yang lebih kreatif daripada yang diharapkan, dan ketika didalamnya
terdapat dedikasi maka kekuatan mengajar menjadi berlimpah dengan sedikit power bernama cinta
karena dakwah. Itulah guru-guruku yang sederhana namun mewah.
Dimataku mereka terlihat indah, walau aku sadar, kita bernaung di sebuah sekolah yang bergedung
sederhana namun berselimutkan cinta. Tak ada rasa sesal, karena aku tahu, ketika Aljazirah ada karena Allah menghendaki, maka akan disediakannya rencana yang sangat indah yang terkadang ada diluar
skenario kita sebagai manusia. Wallahua’lam bishowab.