Sabtu, 24 Januari 2015

Wujud



Sahabat...
Jika kita hanya mendengar suara orang yg sedang mandi... cebar...cebur... apakah lantas kita menjadi bersih? Tentu tidak, jika ingin bersih, maka kita harus AMALKAN mandi tsb.

Jika kita hanya melihat orang sedang makan, apakah lantas kita menjadi kenyang? Tentunya tidak juga, supaya kenyang kita harus AMALKAN makan tsb.

Manfaat mandi dan makan kita peroleh setelah kita mengamalkannya.

Sahabat...
Jika kita hanya mendengar, melihat, membaca agama ini, apa lantas kita sudah Islam? Tentunya tidak, kita harus AMALAKAN agama ini dgn sebaik2nya.
Mungkin kita sdh sering mendengar, melihat, membaca ttg Islam, tp marilah kita bertanya pd diri ini, apakah kita sudah mengamalkannya?

Maka jangan diri kita asyik mahsyuk hanya berwacana, berteori, berpengetahuan tp malah MISKIN amal, krn inti dari agama ini adalah AMAL yg mana ILMU berperan utk MENYEMPURNAKAN amal.

Belajar berenang... ya hrs "nyemplung" ke air, perlu pengenalan awal memang, tp selanjutnya nyebur ke air, adakalanya air ketelen dst, tp lama2 ngambang juga, lama2 maju juga dan akhirnya bisa berenang, bisa berenang lebih cepat dst.
Belajar naik sepeda... ya hrs naiki sepedanya, kadang kita jatuh, lalu bangkit lagi, sampai akhirnya bisa seimbang, bisa maju, akhirnya bisa belok tanpa jatuh, berani ke jalan raya krn sdh tau cara berkendaraan dgn tdk mengganggu pengendara jalan raya yg lainnya, dst.

Belajar dan amal agama maksudnya adalah kita berusaha untuk menjadi orang yg baik, benar dan mulia tp bukan berarti kita adalah org yg baik, benar & mulia, wallohu'alam... kita tdk tahu, krn yg ber-hak menilai kita hanyalah Allah Ta'ala.

Kita hanya sempurnakan IKHTIAR utk terus menjadi baik dan baik lagi... tp jangan pernah merasa kita sudah sholeh, sdh pintar, sudah mulia...

Kesombongan adalah AWAL dari kebinasaan, sekecil apapun itu, maka tak heran Imam Asy Syafe'i (rah.a) pernah berkata "Semakin tinggi ilmu kita, maka semakin tahu kita akan kebodohan kita"

Maka aneh kalo ngaku pinter tp kok sombong jd knp kok sombong...krn sesungguhnya hny org bodoh yg sombong, yg pinter asli akan rendah hati.
Maka aneh ngaku udh tobat tp kok msh seneng maksiat dan bilang2 ke org lain sy udh tobat kok, krn sesungguhnya org tobat sungguhan akan terus bertobat dan terus merasa berdosa shg sibuk perbaiki diri.

Maka aneh ngaku paham agama tp kok senengnya nyalah2in orang lain melulu, pdhl diri kita penuh aib, ngaku paham agama tp kok hatinya penuh kebencian, pdhl Islam Rahmatan Lil'alaamiin, hatinya penuh kasih sayang krn Allah & RasulNya shg dirinya sayang kpd sesama saudara muslimnya seperti menyayangi dirinya sendiri.

Agama ini bukan hanya perkataan, bukan hanya orasi, bukan hanya dalil, bukan hanya ilmu tp... WUJUD dalam bentuk AKHLAQ yg MULIA seperti yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan Para Sahabat RA dan orang2 yg mengikutinya.
Wallohu'alam

Surga dalam Keimanan Islam


Di dalam surga ada tenda berongga yang terbuat dari mutiara, lebarnya enam puluh mil. Pada setiap sudut ada penghuninya, yang mereka itu mulus tubuhnya, tidak berbulu, tidak berkumis, dan mata mereka seolah olah memakai celak. Kemudian mereka tetap terjaga, pakaian mereka juga tidak hancur. Mereka tidak buang air kecil dan buang air besar, tidak juga kotor menjijikkan. Sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka wangi bagaikan minyak kesturi. Bidadari surga semuanya cantik jelita, perawan, penuh cinta kasih, dan umur mereka sebaya.

Penghuni surga yang paling rendah tingkatannya adalah orang yang berangan angan sesuatu lalu diberi sepuluh kali lipat angan angannya itu. Para pelayan surga adalah anak anak muda yang tetap muda. Mereka bagaikan mutiara yang bertaburan. Adapun nikmat surga yang paling agung adalah melihat Allah SWT.

Rupa penghuni surga tidak bisa digambarkan dengan rupa penduduk bumi. Tubuh tubuh penghuni surga mulus, tidak berbulu, tidak berkumis, dengan kelopak mata indah seolah memakai celak. Mereka tidak pernah tua dimakan usia, selalu muda dan segar. Pakaian mereka tidak pernah lekang oleh waktu. Tiada pernah buang air kecil dan buang air besar. Mereka senantiasa bersih dan rupawan.