Sabtu, 16 Mei 2015

Ciri dan Sifat sang Idola = Nabi SAW.

Beliau tidak terlalu tinggi dan tidak pula pendek [2], tidak terlalu putih dan tidak pula coklat [3], rambutnya ti­dak keriting dan tidak pula lurus [4], saat meninggal tidak ada di kepalanya lebih dari dua puluh uban. Tubuhnya bagus, jarak antara kedua pundaknya jauh, memiliki rambut hingga kedua pundaknya: pada suatu waktu hingga dua daun telinganya, dan suatu waktu hingga separuh telinganya. Jenggotnya tebal, jari-jari tangannya besar[5], kepalanya besar, dan dua tulang persendiannya besar.
Wajahnya bulat, matanya sangat hitam, bulu matanya panjang, Ujung matanya merah, berbulu lembut dari dada hingga pusar.

Jika berjalan, beliau berjalan dengan kuat. Wajah­nya berbinar-binar laksana bulan purnama, seakan-akan wajahnya adalah bulan. Suaranya merdu, pipinya lunak, mulutnya lebar [6], perut dan dadanya sejajar.
Kedua pundak, kedua hasta dan bagian atas dada ber­bulu, pergelangan tangannya panjang, telapak tangannya lebar, lubang kedua matanya panjang, kedua tumitnya memiliki sedikit daging, di antara kedua pundaknya ter­dapat tanda kenabian seperti kancing rumah pengantin, atau seperti telur merpati.[7]
Jika berjalan, seakan-akan tanah bumi dilipat un­tuknya. Saat menyusulnya, mereka mendapatinya tidak menaruh perhatian. Beliau mengurai rambut kepalanya (pada keningnya), lalu memisahnya menjadi dua bagian.[8] Beliau menyisir rambutnya, menyisir jenggotnya, dan bercelak dengan celak itsmid setiap malam, pada tiap-tiap mata tiga sapuan saat tidur.

Pakaian yang paling beliau sukai adalah gamis, ber­warna putih, dan hibarah, yaitu sejenis kain tebal ber­warna kemerah-merahan. Lengan baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamhingga pergelangan.[9]
Pada satu waktu, beliau memakai pakaian merah, sarung dan selendang. Pada waktu yang lain, beliau memakai dua pakaian (hijau). Pada waktu yang lain, beliau memakai jubah yang sempit lengan tangannya. Pada waktu yang lain, beliau memakai peci. Pada waktu yang lain, beliau memakai serban hitam dan mengulur­kan kedua ujungnya di antara kedua pundaknya. Pada waktu yang lain, memakai pakaian hitam terbuat dari bulu, yakni kisa’. Beliau memakai cincin[10], sepatu dan sandal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar