Kamis, 13 November 2014

Berguru kepada “Syeikh Google”


Pada zaman ini banyak  pelajar yang mencari ilmu tanpa berguru kepada ulama mu’tabar, melainkan belajar melalui Google. Cara belajar seperti ini menurut Syeikh Dr. Abu Al Hasan An Nadwi bertentangan dengan metode para salaf dan tidak bisa diambil ilmunya.
Menurut ulama yang banyak memperoleh sanad periwayatan hadits ini, ilmu yang bisa diambil adalah ilmu yang dihasilkan dengan berguru kepada ulama mu’tabar dan melakukan rihlah mencari ilmu.
“Ibnu Hajar Al Haitami ditanya mengenai orang yang belajar dengan hanya membaca buku saja tanpa berguru. Maka beliau menjawab,’Bahkan meski pun ia membaca seribu buku, maka ia tidak bisa diambil ilmunya’”, cakap ulama yang hafal matan Abi Syuja’ ini.
Hal itu disampaikan oleh murid Al Muhaddits Habiburrahman Al A’dzami ini sebelum pembacaan kitab Ar Rihlah fi Thalab Al Hadits karya Al Hafidz  Al Khatib Al Baghdadi di Majelis Ilmu  Syeikh Ismail Shadiq Al Adawi di kawasan Al Azhar.
Usai pembacaan ulama bermadzhab As Syafi’i ini memberikan ijazah periwayatan kitab ini yang bersambung kepada penulisnya, kepada sekitar 300 penuntut ilmu yang hadir di majelis tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar