Minggu, 01 Februari 2015

Utsman Bin Affan Suri Teladan kita


Rekening Utsman. Inspirasi kedermawanan sahabat Utsman bin Affan. radhiallahu anhu (Allah telah ridho kepada beliau)
Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran.
1. Setelah hijrah ke Madinah 1400 tahun yang lalu, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih.
2. Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah sumur yang bernama Bi’ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli.
3. Mengetahui hal itu, Usman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli ‘setengah’ air sumur Bi’ru Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin.
4. Dg semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Usman pun akhirnya membeli ‘sisa’ air sumur Bi’ru Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kurang lebih sebesar Rp 5 M,-). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.
5. Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Usman bin Affan terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.
Kebun wakaf Usman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Usmaniyah (Turki Usmani).
6. Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri pada tahun 1940-an, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.
7. Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Usman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan dibank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.
8. Rekening atas nama Usman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.

Dengan begitu ‘kekayaan’ Usman bin Affan yang tersimpan di bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar