Minggu, 09 Agustus 2015

Belajar Dari Semut

Santri Calon Hafidzah Al-Qur an
Hari ini banyak lembaga mencari peserta didik dengan semangat juang 1945, ya sudah sejogyanya hal itu dilakukan mengingat tumbuh berkembangnya pendidikan di tengah masyarakat yg luar biasa cepat dan mengarah keras (baca; kasar).

Beberapa kejadian yang perlu menjadi catatan, karna ingin mendapatkan peserta didik sesuai target seseorang dengan membabi buta mendatangi tetangganya dan mengajaknya untuk masuk kelembaga pendidikan yang di asuhnya, dengan berbagai macam rayuan dan iming-iming yang menggiurkan ia mulai memberi janji-janji dengan semangatnya, sampai pada endingnya ia menjanjikan kenaikan kelas, baju seragam sekolah, buku, bollpoint, tas sekolah, bahkan antar jemput.

Akhirnya ada kesepakatan diantara kedua belah pihak, dan mulai senen anak tetangga ini masuk sekolah sesuai kesepakatan, namun kejanggalan mulai tercium, ditanyakanlah beberapa aksesories yang akan didapatkan oleh si siswa baru pada orang yg mengajaknya, ia menjanjikan bahwa semua akan diberikan kalau sudah mengikuti MOSBA, ditunggulah dengan sabar hingga semuanya selesai, tapi ternyata semua janji itu tinggal janji, maka tidak terima dengan kenyataan bahwa dirinya dikibuli tanpa basa basi si siswa baru langsung pergi menuju sekolah asalnya dia sekolah.

Setelah mendaftar di sekolah asalnya dia bercerita : "Saya sdh masuk kesekolah Mr X tapi akhirnya saya kecewa karena apa yang ada disana tidak sesuai dgn apa yang diberitahukan kepada saya akhirnya saya kembali lagi kesini, mohon maaf ya teman-teman!".

Sebenarnya lembaga pendidikan tidak usah berbuat sedemikian rupa, intinya layani saja yang sudah ada (siswa) dengan sebaik-baiknya nanti Alloh akan menambah dengan yang belum sekolah punya keinginan untuk sekolah dengan kata lain "Taburkan gula maka semut akan datang tanpa harus di undang.".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar