Kamis, 24 September 2015

SEJARAH QURBAN

Bismillah Allahu Akbar! Sembelihlah Qubanmu!
Menyembelih hewan qurban sebagai sebuah ibadah memiliki latar belakang sejarah yang menakjubkan. Seorang nabi yang bernama Ibrahim AS telah menerima wahyu dalam bentuk mimpi yang memerintahkan agar dirinya melakukan penyembelihan terhadap anaknya yang bernama Ismail. (as-shoffat:102).
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya : tatkala ismail menginjak usia remaja, ibrahim memanggil puteranya dan mengatakan: sesungguhnya aku telah diperintahkan dalam mimpiku untuk menyembelih dirimu, bagaimana pandanganmu? Ismail menjawab: wahai ayah..laksanakan perintah yang datang kepadamu saya akan bersabar dalam menjalaninya insya allah.
Ibrahim tidak ragu untuk menjalankan perintah Allah swt. Ibrahim tidak memprotes dan tidak menolak kebijakan perintah penyembelihan puteranya sendiri. Ibrahim tidak menanyakan “kenapa harus putera saya yang disembelih?”. Ibrahim tidak berburuk sangka dengan perintah tersebut. Ibrahim tetap yakin akan kebesaran Allah swt. Ibrahim yakin dengan keadilan Allah swt.
Ibrahim memahami bahwa ia akan kehilangan buah hati yang dicintainya (ismail) jika perintah penyembelihan dilaksanakan….namun ia tetap yakin bahwa Allah lebih menyayangi ismail dari pada dirinya sendiri. Ibrahim sadar bahwa perintah Allah untuk menyembelih puteranya adalah bertentangan dengan kepentingan pribadinya…..namun ia yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan ketaatannya.
Apakah ismail terbunuh dalam penyembelihan itu? Jawabannya : tidak. Kenapa? Karena Allah swt menjaganya dan menggantikan posisi baring ismail dengan seekor hewan qurban besar dan bagus. Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabannya: itulah kebesaran dan kekuasaan serta kehebatan Allah swt.
Allah itu maha bijak sana, maha mengerti akan kepentingan pribadi setiap orang diantara kita. Allah tidak akan merampas kepentingan pribadi kita dengan memberikan perintah atau larangan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi tersebut.
Allah hanya ingin menguji kadar ketaatan setiap manusia itu ? adakah mereka taat dan loyal terhadap perintah dan larangan allah swt? Jika Allah swt melihat ketulusan loyalitas seseorang terhadap perintah dan laranganNya…maka Allah akan mengganti dengan yang lebih besar dari kepentingan pribadi seseorang yang hilang akibat loyalitas kepadaNya.
Ibadah qurban adalah upaya meneladani ketaatan murni nabi Ibrahim AS, Bapak para nabi yang telah diutus untuk memberikan keteladanan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi semua manusia dari masa ke masa dari berbagai etnisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar