Rabu, 07 Januari 2015

Berpakaian tetapi Telanjang


Nabi saw bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

“Pada akhir umatku akan ada kaum pria yang menunggang di atas pelana-pelana kuda bagaikan rumah-rumah. Mereka turun di pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, kepala mereka bagaikan punuk unta yang kurus. Laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Seandainya setelah kalian ada salah satu umat, niscaya wanita-wanita kalian akan menjadi pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana wanita-wanita sebelum kalian menjadi pembantu bagi wanita-wanita kalian.” (HR. Imam Ahmad)

Nabi Saw telah menggambarkan penampilan wanita jaman sekarang seakan-akan telah menyaksikannya, dengan ciri-ciri: pertama “Berpakaian tetapi telanjang”, kedua ”Selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkannya kepada orang lain,” dan ketiga “Kepala-kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring.”
Para ulama menafsirkan cirri pertama sebagai wanita yang mendapatkan nikmat Allah SWT berupa harta dan lainnya tetapi tidak bersyukur dengan tidak mengerjakan perbuatan taat kepada Allah SWT, malah melakukan maksiat dan kejahatan.

Penafsiran lainnya ciri pertama: berpakaian tapi tidak menutupi tubuh, karena terlalu tipis (sehingga terlihat bagian dalamnya) atau terlalu pendek (sehingga terbuka sebagian anggota tubuh yang harus ditutup).  Ciri kedua: lalai dari penjagaan diri dan istiqomah.  Seperti orang yang terbiasa melakukan keburukan dan lalai dalam melaksanakan kewajiban (shalat dan lain sebagainya).  Kemudian dia menyesatkan yang lain, dengan mengajak kepada kejahatan dan kerusakan dengan ucapan dan perbuatannya.  Imam An-Nawawi mengartikan ciri kedua (bergoyang dan membuat orang lain bergoyang): yaitu wanita yang memperindah gaya jalannya dan menggoyangkan bahu mereka: mengenakan pakaian, perhiasan atau assesoris yang mencirikan seorang pelacur: wanita yang cenderung memikat laki-laki dengan kecantikan, perhiasan, atau kemolekan anggota tubuh yang mereka perlihatkan.

Hari ini kita bisa melihat wanita foto model seksi, artis seksi, Sales Promotion Girl (SPG) seksi, bintang iklan seksi dan penyanyi dangdut seksi yang memamerkan kemolekan tubuhnya, bergoyang diatas panggung dengan pakaian yang minim, sehingga membuat orang ikut bergoyang mengikuti irama musik dan goyangannya.  Tereksposnya aurat wanita menyebabkan: suburnya pergaulan bebas, dekadensi moral, prostitusi, aborsi, bayi lahir di luar nikah.

Perkara ini bukan perkara sepele, karena Nabi Saw mengancam dengan tegas: “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar