Minggu, 29 Maret 2015

Dengan Sedekah Harta jadi Berkah

Hasil gambar untuk gambar orang bersedekah 
Dari Abu Hurairoh r.a., seseorang bertanya kepada Rosululloh saw., “Ya Rosululloh, sedekah jenis apakah yang paling besar pahalanya?” Rosululloh saw. menjawab, “Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, masih menginginkan harta, ada ketakutan menjadi miskin, berangan-angan kaya raya. Dan janganlah menunda-nunda hingga ajalmu hampir tiba, maka barulah kamu mengatakan, ‘Harta ini untuk si fulan (masjid), harta yang ini untuk si fulan (madrasah). Padahal sesungguhnya harta itu sudah menjadi milik si fulan (ahli warits)” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

“Dari Abu Hurairoh r.a., Rosululloh saw. bersabda, “Salah seorang dari kalangan Bani Isroil berkeinginan untuk bersedekah  secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Pada malam itu dengan diam-diam dia meletakkan sedekahnya di tangan seseorang, kemudian dia pulang secara diam-diam pula. Keesokan harinya banyak orang memperbincangkan bahwa malam tadi seseorang telah memberi sedekah kepada seorang pencuri. Orang yang telah memberi sedekah tadi berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagiMU, sedekahku telah jatuh ke tangan seorang pencuri.’
Kemudian dia berazam, malam ini akan bersedekah secara diam-diam. Pada malam itu iapun keluar diam-diam lalu memberikan sedekahnya kepada seorang perempuan. Keesokan harinya orang banyak membicarakan bahwa malam tadi seseorang telah bersedekah kepada seorang pelacur. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagiMU, sedekahku telah sampai kepada pezina.’
Di malam ketiga dia kembali bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kali ini sedekahnya jatuh ke tangan orang kaya. Keesokan harinya orang ramai memperbincangkan bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya ALLOH, segala puji bagimu, sedekahku telah sampai ke tangan pencuri, pezina, dan orang kaya.’
 Malam itu dia bermimpi bahwa sedekahnya telah diterima ALLOH SWT. Sedekahnya ditaqdirkan jatuh ke tangan pencuri, agar pencuri itu bertaubat dari tabi’at mencuri. Dan diterima oleh seorang pelacur, agar ia bertaubat ketika ia mengerti bahwa ALLOH SWT. Memberi rizqi walaupun perempuan itu tidak menghinakan  dirinya dengan melacur. Dan jatuh ke tangan orang kaya, agar si kaya mendapat pelajaran dan menginfakkan harta yang telah ALLOH berikan kepadanya.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar