Kamis, 24 September 2015

Niat dan Doa Qurban

Ya Alloh ini dari-Mu dan ini hanya untuk-Mu!!!
DOA MENYEMBELIH QURBAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya, serta umatnya yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Setiap orang yang berkurban tentunya berharap ibadahnya tersebut diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di samping memperhatikan jenis hewan kurban, umur dan kondisi hewan kurban yang selamat dari cacat, kita juga harus memperhatikan tatacara penyembelihannya. Di antaranya, memperhatikan bacaan saat menyembelih. Apa dzikir atau doa yang diajarkan oleh syariat saat menyembelih hewan kurban?
Pada ringkasnya, bagi orang yang ingin menyembelih hewan qurban disunnahkan baginya saat akan menyembelih untuk membaca:
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ  وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنِّي
Artinya: (Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku).
Jika ia menyembelihkan hewan qurban milik orang lain, ia membaca:
بِسْمِ اللَّه اللَّهُمَّ  وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ، هَذَا عَنْ فُلَانٍ
Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku.” Di tambah:
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ
“Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan,” (dengan menyebut namanya).
Namun yang wajib dari bacaan ini adalah membacaBasmalah (Bismillah). Jika sudah membacanya, maka sah penyembelihan hewan qurban tersebut walau tidak menambah bacaan selainnya. Adapun kalimat-kalimat sesudahnya hanya anjuran, bukan wajib. Hal ini didasarkan kepada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
فَكُلُواْ مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 118)
وَلاَ تَأْكُلُواْ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.  Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al-An’am: 121)
Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Anas bin MalikRadhiyallahu ‘Anhu, ia berkata:
ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkurban dengan ekor domba jantan yang dominasi warna putih dan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangannya sendiri, membaca basmalah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di atas samping lehernya.”

SEJARAH QURBAN

Bismillah Allahu Akbar! Sembelihlah Qubanmu!
Menyembelih hewan qurban sebagai sebuah ibadah memiliki latar belakang sejarah yang menakjubkan. Seorang nabi yang bernama Ibrahim AS telah menerima wahyu dalam bentuk mimpi yang memerintahkan agar dirinya melakukan penyembelihan terhadap anaknya yang bernama Ismail. (as-shoffat:102).
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya : tatkala ismail menginjak usia remaja, ibrahim memanggil puteranya dan mengatakan: sesungguhnya aku telah diperintahkan dalam mimpiku untuk menyembelih dirimu, bagaimana pandanganmu? Ismail menjawab: wahai ayah..laksanakan perintah yang datang kepadamu saya akan bersabar dalam menjalaninya insya allah.
Ibrahim tidak ragu untuk menjalankan perintah Allah swt. Ibrahim tidak memprotes dan tidak menolak kebijakan perintah penyembelihan puteranya sendiri. Ibrahim tidak menanyakan “kenapa harus putera saya yang disembelih?”. Ibrahim tidak berburuk sangka dengan perintah tersebut. Ibrahim tetap yakin akan kebesaran Allah swt. Ibrahim yakin dengan keadilan Allah swt.
Ibrahim memahami bahwa ia akan kehilangan buah hati yang dicintainya (ismail) jika perintah penyembelihan dilaksanakan….namun ia tetap yakin bahwa Allah lebih menyayangi ismail dari pada dirinya sendiri. Ibrahim sadar bahwa perintah Allah untuk menyembelih puteranya adalah bertentangan dengan kepentingan pribadinya…..namun ia yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan ketaatannya.
Apakah ismail terbunuh dalam penyembelihan itu? Jawabannya : tidak. Kenapa? Karena Allah swt menjaganya dan menggantikan posisi baring ismail dengan seekor hewan qurban besar dan bagus. Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabannya: itulah kebesaran dan kekuasaan serta kehebatan Allah swt.
Allah itu maha bijak sana, maha mengerti akan kepentingan pribadi setiap orang diantara kita. Allah tidak akan merampas kepentingan pribadi kita dengan memberikan perintah atau larangan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi tersebut.
Allah hanya ingin menguji kadar ketaatan setiap manusia itu ? adakah mereka taat dan loyal terhadap perintah dan larangan allah swt? Jika Allah swt melihat ketulusan loyalitas seseorang terhadap perintah dan laranganNya…maka Allah akan mengganti dengan yang lebih besar dari kepentingan pribadi seseorang yang hilang akibat loyalitas kepadaNya.
Ibadah qurban adalah upaya meneladani ketaatan murni nabi Ibrahim AS, Bapak para nabi yang telah diutus untuk memberikan keteladanan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi semua manusia dari masa ke masa dari berbagai etnisnya.

Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,

Menyembelih Hewan Qurban Idul Adha

Pertama, syarat halal sembelihan.
Syarat halalnya sembelihan yang terkait dengan ucapan adalah membaca basmalah.
Allah berfirman,
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Janganlah kalian makan hewan yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelih. Sesungguhnya itu hewan yang tidak halal.” (QS. Al-An’am: 121)
Di ayat yang lain, Allah memerintahkan untuk makan hewan yang dibacakan basamalah ketika menyembelih:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
“Makanlah binatang yang disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya, jika kalian orang yang beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 118).
Orang yang menyembelih dengan membaca basmalah sebelum dia melukai leher hewan yang hendak disembelih, maka hewannya halal dimakan. Dan jika diniatkan untuk berqurban maka bernilai sebagai ibadah qurban yang sah.
Karena itu, membaca basmalah merupakan ucapan yang paling penting ketika menyembelih. Sehingga perlu diperhatikan oleh para jagal, agar jangan sampai lupa atau tidak membaca apapun. Ingat, taruhannya, hewan yang disembelih bisa menjadi bangkai.
Kedua, dianjurkan untuk mengikrarkan kepemilikan hewan qurban.
Hal ini dicontoh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dikisahkan oleh Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak berqurban, beliau membeli dua kambing yang gemuk, putih belang hitam. Setelah selesai shalat, dan berkhutbah, beliau mendatangi salah satu kambingnya dan beliau sembelih sendiri dengan pisau, ketika menyembelih beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ أُمَّتِي جَمِيعًا مِمَّنْ شَهِدَ لَكَ بِالتَّوْحِيدِ وَشَهِدَ لِي بِالْبَلَاغِ
Ya Allah, ini qurban dariku dan dari semua umatku yang bersaksi mentauhidkan-Mu, dan bersaksi bahwa aku yang menyampaikan risalah.
Selanjutnya, beliau mendatangi kambing kedua. Ketika menyembelih beliau mengucapkan:
هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Ini qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad.
Kemudian beliau sedekah kedua hewan qurban itu kepada orang miskin, dan beliau juga makan dan beliau berikan kepada keluarganya. (HR. Ahmad 27190).
Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau mengikuti shalat idul adha bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di lapangan. Setelah selesai berkhutbah, beliau turun dari mimbar dan mendatangi kambing qurban beliau. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، هَذَا عَنِّي، وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
Bismillah, wallahu akbar, ini qurban dariku dan dari umatku yang tidak berqurban. (HR. Ahmad 14837, Abu Daud 2810 dan dishahihkan Al-Albani).
Berdasarkan riwayat di atas, dianjurkan bagi orang yang hendak menyembelih qurban untuk mengucapkan kalimat ikrar di atas. Jika pemilik hewan menyembelih sendiri, dia bisa ucapkan :
Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka ‘anni wa ahli baitii, atau
Bismillah, Allahumma hadza ‘anni wa ahli baitii
Tapi jika mewakili qurban orang lain, si jagal mengucapkan:
Bismillah, Allahumma hadza minka wa laka ‘an fulan (nama orangnya) wa ahli baitihi, atau
Bismillah, Allahumma hadza ‘an fulan (nama orangnya) wa ahli baitihi
Ketiga, ungkapan di atas statusnya adalah ikrar (menegaskan) apa yang ada dalam hatinya, dan bukan termasuk bentuk melafalkan niat bukan pula doa ketika berqurban.
Keterangan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Utsaimin,
“Ini bukan bentuk melafalkan niat. Karena perkataan orang yang menyembelih: ‘Ini qurban dariku dan keluargaku’ sifatnya sebatas memberitakan apa yang ada dalam hatinya. Karena dia sendiri tidak mengatakan: ‘Ya Allah, saya ingin berqurban.’ Sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang melafalkan niat. Akan tetapi yang dilakukan orang ini hanya menampakkan apa yang ada di hatinya saja…” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, 22/20)
Keempat, tidak ada doa khusus ketika menyembelih qurban.
Hanya saja, karena ibadah qurban termasuk amal soleh yang benar nilainya maka kita harus berharap agar amal itu diterima Allah. Salah satu bentuk doa untuk mengiringi harapan agar amal kita diterima Allah adalah doa yang dilantunkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam setelah beliau membangun ka’bah:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).
Doa semacam ini pernah dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sewaktu beliau berqurban. Aisyah mengisahkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan kambing bertanduk, berdiri dengan kaki belang hitam, duduk di atas perut belang hitam, melihat dengan mata belang hitam. Kemudian beliau menyuruh Aisyah untuk mengambilkan pisau dan mengasahnya. Setelah kambingnya beliau baringkan, beliau membaca:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“Bismillah, Ya Allah, terimalah qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad, serta dari umat Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam – .” (HR. Muslim no. 1967)
Untuk itu, doa permohonan agar amal anda dikabulkan seperti contoh di atas, bisa anda baca ketika anda berqurban atau setelah anda berqurban.
Allahu a’lam
Sepekan lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 1433 H. Suasana gembira hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyriq setelahnya selalu diwarnai dengan ibadah penyembelihan hewan korban. Berikut ini beberapa doa saat menyembelih hewan korban sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits.
1. Membaca bismilllahi wallahu akbar
Artinya adalah Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.
عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ: ” كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ، وَكَانَ يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَذْبَحُهُمَا بِيَدِهِ وَاضِعًا عَلَى صِفَاحِهِمَا قَدَمَهُ “
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyembelih dua ekor domba yang bertanduk dan berbulu putih sedikit kehitaman. Beliau membaca nama Allah dan membaca takbir. Aku telah melihat beliau menyembelih kedua doamba itu dengan tangannya sendiri dengan menekankan telapak kakinya kepada sisi leher kedua domba tersebut.” (HR. Bukhari no. 5558, Muslim no. 1966, Tirmidzi no. 1494, Ibnu Majah no. 3120, Ad-Darimi no. 1945, Ahmad no. 11960, Abu Ya’la no. 3247-3248, Ibnu Jarud no. 909, Ibnu Hibban no. 5900-5901, Ibnu Khuzaimah no. 2896 dan lain-lain)
Dalam sebuah riwayat imam Muslim dari Qatadah dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
وَيَقُولُ: «بِاسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ»
“Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa salam membaca:Bismillahi wallahu akbar.” (HR. Muslim no. 1966)
2. Membaca Bismillahi Allahumma taqabbal minni
Artinya adalah Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dariku.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepadanya:
يَا عَائِشَةُ، هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ” ثُمَّ قَالَ: ” اشْحَذِِيهَا بِحَجَرٍ ” فَفَعَلَتْ، ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ، ثُمَّ ذَبَحَهُ، وَقَالَ: ” بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ “، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Wahai Aisyah, ambilkan pisau!” Lalu beliau bersabda lagi, “Asahlah pisau itu dengan batu!” Maka Aisyah melaksanakan perintah tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kemudian mengambil pisau itu dan mengambil domba, lalu membaringkannya dan menyembelihnya. Beliau membaca doa:
بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta umat Muhammad.” Beliau lalu menyembelihnya. (HR. Muslim no. 1967, Abu Daud no. 2792, Ahmad no. 24491, Ibnu Hibban no. 5915, Al-Baihaqi no. 19046 dan lain-lain)
Jika kita yang menyembelih korban maka bacaannya adalah bismillahi allahumma taqabbal minni (Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah dariku).
Seperti diterangkan oleh al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, kebolehan menyembelih satu ekor kambing untuk diri sendiri sekaligus untuk orang banyak (seluruh umat Islam) merupakah hak khusus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam semata.
3. Membaca Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal minni
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dariku.
Adapun jika menyembelihkan hewan orang lain, maka bacaannya menjadi Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal min fulan.
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dari si fulan (sebutkan namanya, pent)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata:
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: لَا يَذْبَحُ أُضْحِيَّتَكَ إِلَّا مُسْلِمٌ , وَإِذَا ذَبَحْتَ فَقُلْ: بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ
“Janganlah menyembelihkan hewan sembelihanmu selain seorang muslim. Dan Jika engkau menyembelihkan (hewan korban milik orang lain), maka bacalah doa:
بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ
“Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dari si fulan.”(HR. Al-Baihaqi no. 19168)
4. Doa lainnya
Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifan wa maa ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin. Laa syarika lahu wa bi dzalika umirtu wa ana awwalul muslimin. Allahumma minka wa laka.
Berdasar sebuah hadits:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عِيدٍ، بِكَبْشَيْنِ فَقَالَ: حِينَ وَجَّهَهُمَا «إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ»
Dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berkorban dengan menyembelih dua ekor domba pada hari raya. Ketika menghadapkan wajah kedua kambing itu (kea rah kiblat), beliau membaca doa:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ،)بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ( اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ
“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Allah Pencipta langit dan bumi dengan lurus (bertauhid) dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb seluruh alam. Tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri kepada Allah.
(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)
Ya Allah, (penyembelihan ini adalah karunia) dari-Mu dan milik-Mu, sebagai sembelihan dari Muhammad dan umatnya.”(HR. Abu Daud no. 2795, Ibnu Majah no. 3121, Ahmad no. 15022, Ad-Darimi no. 1946, Ibnu Khuzaimah no. 2899 dan Al-Hakim no. 1716. Tambahan lafal Dengan nama Allah, Allah Maha Besar terdapat dalam riwayat Al-Hakim)
Hadits yang terakhir ini dilemahkan oleh imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar Syarh Muntaqal Akhbar karena di dalam sanadnya ada perawi lemah bernama Abu Ayyas bin Nu’man Al-Mu’afiri dan Muhammad bin Ishaq. Adapun syaikh Syu’aib Al-Arnauth berpendapat hadits ini bisa naik kepada derajat hasan sehingga bisa diamalkan.Wallahu a’lam bish-shawab.
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/10/20/24095-doa-doa-menyembelih-hewan-korban.html#sthash.lwXIiQQY.dpuf
Sepekan lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 1433 H. Suasana gembira hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyriq setelahnya selalu diwarnai dengan ibadah penyembelihan hewan korban. Berikut ini beberapa doa saat menyembelih hewan korban sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits.
1. Membaca bismilllahi wallahu akbar
Artinya adalah Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.
عَنْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ: ” كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ، وَكَانَ يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ، وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَذْبَحُهُمَا بِيَدِهِ وَاضِعًا عَلَى صِفَاحِهِمَا قَدَمَهُ “
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyembelih dua ekor domba yang bertanduk dan berbulu putih sedikit kehitaman. Beliau membaca nama Allah dan membaca takbir. Aku telah melihat beliau menyembelih kedua doamba itu dengan tangannya sendiri dengan menekankan telapak kakinya kepada sisi leher kedua domba tersebut.” (HR. Bukhari no. 5558, Muslim no. 1966, Tirmidzi no. 1494, Ibnu Majah no. 3120, Ad-Darimi no. 1945, Ahmad no. 11960, Abu Ya’la no. 3247-3248, Ibnu Jarud no. 909, Ibnu Hibban no. 5900-5901, Ibnu Khuzaimah no. 2896 dan lain-lain)
Dalam sebuah riwayat imam Muslim dari Qatadah dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
وَيَقُولُ: «بِاسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ»
“Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa salam membaca:Bismillahi wallahu akbar.” (HR. Muslim no. 1966)
2. Membaca Bismillahi Allahumma taqabbal minni
Artinya adalah Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dariku.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepadanya:
يَا عَائِشَةُ، هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ” ثُمَّ قَالَ: ” اشْحَذِِيهَا بِحَجَرٍ ” فَفَعَلَتْ، ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ، ثُمَّ ذَبَحَهُ، وَقَالَ: ” بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ “، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Wahai Aisyah, ambilkan pisau!” Lalu beliau bersabda lagi, “Asahlah pisau itu dengan batu!” Maka Aisyah melaksanakan perintah tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kemudian mengambil pisau itu dan mengambil domba, lalu membaringkannya dan menyembelihnya. Beliau membaca doa:
بِسْمِ اللهِ، اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (penyembelihan hewan korban ini) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta umat Muhammad.” Beliau lalu menyembelihnya. (HR. Muslim no. 1967, Abu Daud no. 2792, Ahmad no. 24491, Ibnu Hibban no. 5915, Al-Baihaqi no. 19046 dan lain-lain)
Jika kita yang menyembelih korban maka bacaannya adalah bismillahi allahumma taqabbal minni (Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah dariku).
Seperti diterangkan oleh al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, kebolehan menyembelih satu ekor kambing untuk diri sendiri sekaligus untuk orang banyak (seluruh umat Islam) merupakah hak khusus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam semata.
3. Membaca Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal minni
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dariku.
Adapun jika menyembelihkan hewan orang lain, maka bacaannya menjadi Bismillah Allahumma minka wa laka, Allahumma taqabbal min fulan.
Artinya: Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dari si fulan (sebutkan namanya, pent)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata:
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: لَا يَذْبَحُ أُضْحِيَّتَكَ إِلَّا مُسْلِمٌ , وَإِذَا ذَبَحْتَ فَقُلْ: بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ
“Janganlah menyembelihkan hewan sembelihanmu selain seorang muslim. Dan Jika engkau menyembelihkan (hewan korban milik orang lain), maka bacalah doa:
بِسْمِ اللهِ , اللهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ , اللهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ
“Dengan nama Allah, ya Allah (sembelihan ini) dari-Mu dan untuk-Mu, ya Allah terimalah ia dari si fulan.”(HR. Al-Baihaqi no. 19168)
4. Doa lainnya
Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifan wa maa ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin. Laa syarika lahu wa bi dzalika umirtu wa ana awwalul muslimin. Allahumma minka wa laka.
Berdasar sebuah hadits:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عِيدٍ، بِكَبْشَيْنِ فَقَالَ: حِينَ وَجَّهَهُمَا «إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ»
Dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berkorban dengan menyembelih dua ekor domba pada hari raya. Ketika menghadapkan wajah kedua kambing itu (kea rah kiblat), beliau membaca doa:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ،)بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ( اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ
“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Allah Pencipta langit dan bumi dengan lurus (bertauhid) dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb seluruh alam. Tiada sekutu bagi-Nya, demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri kepada Allah.
(Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)
Ya Allah, (penyembelihan ini adalah karunia) dari-Mu dan milik-Mu, sebagai sembelihan dari Muhammad dan umatnya.”(HR. Abu Daud no. 2795, Ibnu Majah no. 3121, Ahmad no. 15022, Ad-Darimi no. 1946, Ibnu Khuzaimah no. 2899 dan Al-Hakim no. 1716. Tambahan lafal Dengan nama Allah, Allah Maha Besar terdapat dalam riwayat Al-Hakim)
Hadits yang terakhir ini dilemahkan oleh imam Asy-Syaukani dalam Nailul Authar Syarh Muntaqal Akhbar karena di dalam sanadnya ada perawi lemah bernama Abu Ayyas bin Nu’man Al-Mu’afiri dan Muhammad bin Ishaq. Adapun syaikh Syu’aib Al-Arnauth berpendapat hadits ini bisa naik kepada derajat hasan sehingga bisa diamalkan.Wallahu a’lam bish-shawab.
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/10/20/24095-doa-doa-menyembelih-hewan-korban.html#sthash.lwXIiQQY.dpuf

Sabtu, 19 September 2015

Kisah Inspiratif : REZEKI TIDAK AKAN NYASAR

Ia bisa melihat kebenaran walau buta matanya

Saya : pak,krupuk berapa harganya?
Bpk : 3000 mas
Saya : beli 3 ya pak
Bapak itu berdiri dan meraba-raba letak tas pinggang nya..
Saya : Astagfirullah... Ternyata bapak itu buta (‪#‎dlm‬ hati)

Saya liat bapak itu cuma bengong. .

Saya : ini uangnya pak.
Bpk : 3 ya. Jd 9000
Saya : iya
Bpk : uangnya berapa mas?
Saya : 100. 000
Bpk ; sebentar ya kembalian nya

Bpk itu sibuk membongkar uang di tas nya..nyaris dikeluarkan semua dengan tangannya

Bpk : Ambil saja mas kembaliannya.
Saya : Seketika itu sayapun terkejut mendengar perintah dari si Bpk.
Dlm hati, "guwe kan cuma pengen tau gimana cara bpk itu mengembalikan uang kembaliannya, ga serius ambil kembalian nya..."

Saya : Lalu secara spontan saya bertanya kepada bapak itu.
pak. Klo saya kasih uangnya 2000 terus saya ambil kembali nya 10rb. Bpk kan gak tau. Terus nanti bpk rugi dong?
Bpk : Gusti Allah gak akan salah alamat kasih rejeki mas. Kalo sekarang saya harus rugi, saya yakin Gusti Allah pasti lagi menyiapkan rejeki lain buat saya..
Saya : Subhanaallah, gemetar hati mendengarnya ‪
bpk : udh ambil kembali nya?
Saya : ga usah pak.. hari ini. .Allah kirim rejeki untuk bpk..
Bpk : Terima kasih mas
Saya : sama2.. Bpk hati2 ya..

Rabu, 16 September 2015

Suhaib Ar Rumi, Meninggalkan Hartanya Karena Kecintaan pada Islam

Suhaib Ar Rumi, Meninggalkan Hartanya Karena Kecintaan pada Islam [1]
Hijrah dari keburukan menuju kebaikan
ANAS bin Malik meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam berbicara tentang empat pelopor. Dia mengatakan: “Saya pendahulu dari Arab; Suhaib merupakan cikal bakal Roma; Bilal adalah pelopor dari Habasha (Afrika) dan Salman merupakan cikal bakal dari Persia (Iran).”
Dengan demikian ia meramalkan penyebaran Islam di Asia, Afrika, Eropa dan dunia Arab.
Kehormatan terbesar yang diberikan oleh Nabi pada tiga orang asing yang menerima Islam pada hari-hari awal pada masa turbulensi pada zamannya.
Ketika Khalifah Umar bin Al-Khattab diserang dan terluka, ia menyatakan, jika aku mati, Suhaib akan memimpin doa dan dia akan menjadi pemimpin sampai khalifah baru terpilih.
Beliau adalah sahabat yang agung Suhaib bin Sinan Ar-rumi. Semasa kecilnya, beliau tinggal di kota Iraq, di istana bapaknya yang menjabat menteri pada kerajaan Farsi yaitu sebagai Hakim Al-Ubullah salah satu negeri bagian di Iraq, beliau keturunan Arab yang bernama An-Namr bin Qasith, kemudian mereka hijrah ke Iraq sejak lama dan hidup bahagia dengan harta yang berlimpah dari kekayaan orang tuanya selama beberapa tahun lamanya.
Demikianlah Suhaib bin Sinaan, orang asing di Hijaz yang tidak bisa berbahasa Arab dengan lancar. Ketika ia berusia lima tahun, satu hari keluarga pergi ke sebuah desa bernama Al-Thani untuk menikmati hidup di pedesaan.
Desa digerebek oleh tentara Bizantium. Mereka menjarah desa, membunuh para penjaga dan mengambil perempuan dan anak-anak sebagai budak. Suhaib adalah salah satu dari mereka. Mereka menjualnya di pasar budak Romawi. Suhaib kehilangan keluarga dan semua kontak dengan orang-orang dan tempat, saat ia tumbuh ia dijual lagi dan lagi dengan harga yang lebih tinggi. Suhaib cerdas, pekerja keras dan jujur. Dia belajar perdagangan dan juga bahasa Yunani mereka yang ia berbicara lancar bukan Arab.
Dia mendengar ulama mengatakan bahwa waktunya telah datang untuk nabi baru muncul di Saudi. Ini membuatnya bersemangat untuk kembali ke negerinya. Suatu hari ia mendapat kesempatan dan melarikan diri ke arah Makkah. Di sana ia bertemu Abdullah bin Jadaan. Diriwayat lain mengatakan ia dijual sebagai budak Abdullah yang kemudian membebaskannya.
Di Makkah, Suhaib memulai bisnis dan segera menjadi kaya. Itu adalah ketika ia pertama kali mendengar tentang Islam. Dia diberitahu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bertemu orang diam-diam di Darul Arqam.
Dia pergi ke sana dan menemukan temannya, Ammar bin Yasir juga hadir. Mereka mendengar ayat-ayat dari Al-Qur’an dan memeluk Islam. Dikatakan mereka merupakan yang pertama 10 untuk memeluk Islam. Mereka menghabiskan sepanjang hari di tempat Nabi dan kiri pada malam hari di bawah penutup dari kegelapan. Berita tentang Islam dan Muslim penyebaran baru termasuk Bilal, Yasir, Khabbab, Ammar dan Suhaib dipenjara dan disiksa parah. Sumayyah, ibu dari Ammar disiksa sampai mati. Dia dianggap sebagai Syuhada pertama dalam Islam. Suhaib menghabiskan lebih dari 10 tahun di Makkah abadi penyiksaan dan kesulitan.
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memutuskan untuk hijrah ke Madinah dengan Abu Bakar Assiddiq, Suhaib ingin bergabung dengan mereka, tetapi orang-orang kafir dari Makkah menempatkan dia di bawah tahanan rumah. Setelah kepergian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, Suhaib berhasil kabur di malam hari meninggalkan semua kekayaannya yang dikuburkannya didalam rumahnya. Dia pun bergegas menuju Madinah pada tunggangannya dengan pedang dan busur di tangan.
Para penjaga kemudian menyadari dan bergegas di belakangnya. Mereka punya mencari Suhaib di di jalan. Suhaib naik bukit dan dikepung para penjaga, “Anda tahu saya salah satu pemanah terbaik. Jika Anda datang dekat saya, Demi Allah, aku akan membunuh salah satu dari Anda. Lalu aku akan bertarung dengan pedang. “mereka pun ‘berkata,” Demi Allah, kami tidak akan membiarkan Anda melarikan diri dengan hidup Anda dan kekayaan Anda ”
Suhaib pun mengatakan, “Apakah kalian akan membebaskan saya jika saya memberikan kekayaan saya?” “Ya,” jawab mereka. Suhaib mengatakan kepada mereka tempat di rumahnya tempat ia mengbur seluruh kekayaannya dan mereka pun membebaskan Suhaib.*/Dzul Qarnain

Senin, 14 September 2015

Potret Pemimpin Jujur

Di masa keemasan Islam, Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu pernah minta tambah gajinya sebagai khalifah. Ehm…..
Sebelum membahas hal ini, mari kita simak hadits Nabi shalallahu’alaihi wassallam yang resmi memberikan fasilitas bagi para pejabat publik:
“Siapa yang menjadi pejabat kami, maka milikilah istri jika belum punya istri. Jika belum punya pembantu, maka milikilah pembantu. Jika belum punya tempat/rumah, maka milikilah tempat/rumah. Abu Bakar berkata: Aku diberitahu bahwa Nabi bersabda, “Siapa yang mengambil selain itu maka dia adalah pencuri.” (HR. Abu Dawud no. 2945, dishahihkan oleh al-Albani)
Jadi, siapapun Anda sebagai pejabat publik, telah difasilitasi langsung oleh Nabi shalallahu’alaihi wassallam. Luar biasa bukan. Amanah besar seorang pejabat diiringi dengan fasilitas. Sah! Untuk mengambilnya. Halal! Untuk menikmatinya. Pasangan hidup, staf, tempat tinggal.
Nah, sekarang mari kita lihat kisah shahabat paling mulia itu minta tambahan gaji dengan posisinya sebagai orang nomer satu di pemerintahan Islam. Kisahnya ditulis oleh pakar sejarah Islam Prof. DR. Akram Dhiya’ al-‘Umari dalam bukunya: (‘Ashr al-Khilafah al-Rasyidah h. 228-230). Inilah kalimat Abu Bakar radhiallahu ‘anhu yang memakai bahasa langsung dan jelas:
“Tambahi untukku (gajiku) karena aku punya keluarga. Kalian telah menyibukkan aku dari bisnisku.”
Akram Dhiya’ menyebutkan gaji awal Abu Bakar adalah 2000 Dirham setiap tahun. Kemudian setelah beliau meminta tambahan, ditambahi menjadi 2500 Dirham per tahun.
2000 Dirham adalah jumlah gaji yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Dan dengan tanpa malu dan basa-basi, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu meminta tambahan. Dalam riwayat yang diambil oleh DR. Ali ash-Shalaby (Abu Bakar ash-Shiddiq, h. 109, MW), Abu Bakar berkata kepada Umar sebagai menteri keadilan/hukum,
“Aku tidak butuh dengan jabatanku memimpin kalian. Kalian memberiku gaji yang tidak cukup untukku dan keluargaku.”
Di samping gaji tersebut, masih ada fasilitas 1 kambing per hari plus sedikit lemak dan susu. Kambing digunakan untuk jamuan para tamu yang datang. Dan keluarga Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berhak mendapatkan kepala dan kaki kambing tersebut.
Ternyata yang pernah minta tambahan gaji, bukan hanya Abu Bakar sang Khalifah. Para pejabatnya di daerah juga meminta tambahan gaji:
“Tambahilah gaji kami, kalau tidak angkatlah orang lain untuk jabatan ini!”
Untuk melengkapi cara pandang kita, ada hal yang harus diketahui lagi. Yaitu: masyarakat mendapatkan tunjangan tahunan. Inilah konsep Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu saat memimpin negara yang saat itu belum mempunyai banyak kekayaan negara:
“Sesungguhnya hidup ini, keteladanan lebih baik daripada mementingkan diri sendiri.”
Subhanallah…!

Himbauan Belajar Selajar menurut Surat Al-Fatihah

Hasil gambar untuk gambar kaligrafi al-fatihah
Surat al-Fatihah, awal surat dalam al-Qur’an itu ternyata menyiratkan perintah untuk belajar sejarah. Mungkin banyak yang tidak sadar, walau setiap hari setiap muslim pasti mengucapkannya. Tidak sekali bahkan. Tetapi banyak yang tidak menyadari sebagaimana banyak yang tidak mempunyai kesadaran untuk membaca, mengkaji, mendalami sejarah Islam.
Bermula dari doa seorang muslim setiap harinya:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. al-Fatihah [1] : 6)
Jalan lurus, yang oleh para mufassir ditafsirkan sebagai dienullah Islam itu, dengan gamblang digambarkan dengan ayat selanjutnya dalam al-Fatihah:
“(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Di sinilah perintah tersirat untuk belajar sejarah itu bisa kita dapatkan. Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam ayat terakhir ini;
  1. Kelompok yang telah diberi nikmat oleh Allah
  2. Kelompok yang dimurkai Allah
  3. Kelompok yang sesat
Ketiga kelompok ini adalah generasi yang telah berlalu. Generasi di masa lalu yang telah mendapatkan satu dari ketiga hal tersebut.
Kelompok pertama, generasi yang merasakan nikmat Allah.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (Tafsir Ibnu Katsir 1/140, al-Maktabah al-Syamilah) menjelaskan bahwa kelompok ini dijelaskan lebih detail dalam Surat an-Nisa: 69-70,
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. an-Nisa [4] : 69-70)
“Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.”
Ada kata penghubung yang sama antara ayat ini dengan ayat dalam al-Fatihah di atas. Yaitu kata (أنعم) yaitu mereka yang telah dianugerahi nikmat. Sehingga Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat dalam al-Fatihah tersebut dengan ayat ini.
Mereka adalah: Para nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan para shalihin. Kesemua yang hadir dalam dalam doa kita, adalah mereka yang telah meninggal.
Ini adalah perintah tersirat pertama agar kita rajin melihat sejarah hidup mereka. Untuk tahu dan bisa meneladani mereka. Agar kita bisa mengetahui nikmat seperti apakah yang mereka rasakan sepanjang hidup. Agar kemudian kita bisa mengikuti jalan lurus yang pernah mereka tempuh sekaligus bisa merasakan nikmat yang telah mereka merasakan.
Perjalanan hidup mereka tercatat rapi dalam sejarah. Ukiran sejarah abadi mengenang, agar menjadi pelajaran bagi setiap pembacanya.
Kelompok kedua, mereka yang dimurkai Allah.
Imam Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir 1/141, al-Maktabah al-Syamilah) kembali menjelaskan bahwa mereka yang mendapat nikmat adalah mereka yang berhasil menggabungkan antara ilmu dan amal. Adapun kelompok yang dimurkai adalah kelompok yang mempunyai ilmu tetapi kehilangan amal. Sehingga mereka dimurkai.
Kelompok ini diwakili oleh Yahudi. Sejarah memang mencatat bahwa mereka yang menentang Nabi Muhammad SAW sekalipun, sesungguhnya tahu dengan yakin bahwa Muhammad SAW adalah Nabi yang dijanjikan dalam kitab suci mereka akan hadir di akhir zaman.
Sekali lagi, mereka bukanlah masyarakat yang tidak berilmu. Justru mereka telah mengantongi informasi ilmu yang bahkan belum terjadi dan dijamin valid. Informasi itu bersumber pada wahyu yang telah mereka ketahui dari para pemimpin agama mereka.
“Demi Allah, sungguh telah jelas bagi kalian semua bahwa dia adalah Rasul yang diutus. Dan dialah yang sesungguhnya yang kalian jumpai dalam kitab kalian….” kalimat ini bukanlah kalimat seorang shahabat yang sedang berdakwah di hadapan Yahudi. Tetapi ini adalah pernyataan Ka’ab bin Asad, pemimpin Yahudi Bani Quraidzah. Dia sedang membuka ruang dialog dengan masyarakatnya yang dikepung oleh 3.000 pasukan muslimin, untuk menentukan keputusan yang akan mereka ambil.
Maka benar, bahwa Yahudi telah memiliki ilmu yang matang, tetapi mereka tidak mau mengikuti kebenaran tersebut. Inilah yang disebut oleh Surat al-Fatihah sebagai masyarakat yang dimurkai. Para ulama menjelaskan bahwa tidaklah kaum Bani Israil itu diberi nama Yahudi dalam al-Qur’an kecuali dikarenakan setelah menjadi masyarakat yang rusak.
Rangkaian doa kita setiap hari ini menyiratkan pentingnya belajar sejarah. Untuk bisa mengetahui detail bangsa dimurkai tersebut, bagaimana mereka, seperti apa kedurhakaan mereka, ilmu apa saja yang mereka ketahui dan mereka langgar sendiri, apa saja ulah mereka dalam menutup mata hati mereka sehingga mereka berbuat tidak sejalan dengan ilmu kebenaran yang ada dalam otak mereka. Sejarah mereka mengungkap semuanya.
Kelompok ketiga, mereka yang sesat.
Para ulama tafsir menjelaskan bahwa bagian dari penafsirannya adalah masyarakat Nasrani. Masyarakat ini disebut sesat karena mereka memang tidak mempunyai ilmu. Persis seperti orang yang hendak berjalan menuju suatu tempat tetapi tidak mempunyai kejelasan ilmu tentang tempat yang dituju. Pasti dia akan tersesat jalan.
Kelompok ketiga ini kehilangan ilmu walaupun mereka masih beramal.
Masyarakat ini mengikuti para pemimpin agamanya tanpa ilmu. Menjadikan mereka perpanjangan lidah tuhan. Sehingga para pemimpin agamanya bisa berbuat semaunya, menghalalkan dan mengharamkan sesuatu.
Sebagaimana yang jelas tercantum dalam ayat:
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. at-Taubah [9] : 31)
Kisah’ Adi bin Hatim berikut ini menjelaskan dan menguatkan ayat di atas,
Dari ‘Adi bin Hatim radhiallahu anhu berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan di leherku ada salib terbuat dari emas, aku kemudian mendengar beliau membaca ayat: Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah.Aku menyatakan: Ya Rasulullah sebenarnya mereka tidak menyembah rahib-rahib itu.Nabi menjawab: Benar. Tetapi para rahib itu menghalalkan untuk mereka apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, maka itulah peribadatan kepada para rahib itu. (HR. Tirmidzi dan Baihaqi, dihasankan oleh Syekh al-Albani)
Bagaimanakah mereka masyarakat nasrani menjalani kehidupan beragama mereka? Bagaimanakah mereka menjadikan pemimpin agama mereka menjadi perwakilan tuhan dalam arti boleh membuat syariat sendiri? Di manakah kesesatan mereka dan apa efeknya bagi umat Islam dan peradaban dunia?
Semuanya dicatat oleh sejarah.
Inilah doa yang selama ini kita mohonkan dalam jumlah yang paling sering dalam keseharian kita.
Al-Fatihah yang merupakan surat pertama. Bahkan surat pertama yang biasanya dihapal terlebih dahulu oleh masyarakat ini. Surat utama yang paling sering kita baca. Surat yang mengandung doa yang paling sering kita panjatkan.
Siratan perintah untuk belajar sejarah sangat kuat terlihat. Maka sangat penting kita memperhatikan kandungan surat yang paling akrab dengan kita ini.
Agar terbukti dengan baik dan benar doa kita;
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. al-Fatihah [1] : 6-7)

Jumat, 11 September 2015

Pendidikan Itu Penting!!!

Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)

Benar pendidikan itu ibarat buah mangga yang di mulai dengan kepahitan dan kegetiran kemudian berkembang seiring situasi dan kondisi akhirnya ia mulai berubah kecutnya hilang dan mulai banyak yang menyukainya akhirnya ia matang dan terasa manis. maka dalam pendidikan itu jangan sampai putus sekolah, putus belajar apalagi putus asa.

Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)

Sesuai saran Bapak Mahfudz Anwari asesor Akreditasi dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa banyak sekolah yang pandai menyusun kurikulum, silabus, RPP, KKM, Prota dan Promes tapi kata menyusun masih bermaksa Bahasa Madura yang berarti hanya pandai menumpuk dokumen demi dokumen dan belum diapa-apakan.

Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenelle)
Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)


Menuju Pilkades Aman

Pilkades merupakan pesta demokrasi yang paling hangat dan anemo yang tinggi dari masyarakat, paling tidak Pilkades dijadikan sebagai ajang shilaturrahmi dan konsolidasi masyarakat desa, tidak ada pojok desa yang lepas dari obok-obok demokrasi rakyat desa ini.

Selama pelaksanaan tahapan pelaksanaan pilkades, bau dan aroma kepentingan para calon selalu mendominasi kebijakan dan keputusan tahapan pilkades, bahkan lebih seru lagi banyak kepentingan pemenangan pilkades menjadi hambatan tahapan persiapan pelaksanaan pilkades.

Suhu politik yang ditimbulkan dari persiapan tahapan pilkades selalu menghangat dan nyaris menimbulkan percekcokan, sangat jarang panitia dapat melepaskan diri dari kepentingan tujuan team pemenagan pilkades.

Marilah kita sikapi pilkades itu dengan arif dan bijaksana

Kamis, 10 September 2015

The Legend Of Muhammad Ali

Siapa tak kenal Muhammad Ali? Dalam dunia tinju, ia adalah sosok besar yang dihormati dan disegani, baik oleh rekan ataupun lawannya. Ia tangguh, kokoh, dan teruji dengan memenangkan banyak prestasi semasa karirnya. Di dunia yang lain, ia terkenal, salah satunya karena memeluk Islam.

Ali sekarang berumur 73 tahun, tinggal di Barrien Spring, dua jam dari Chicago, sebuah desa kecil dengan hanya berpenduduk sekitar 2.000 orang. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Ali berjuang melawan penyakit parkinson, yang mengakibatkannya berbicara begitu pelan sehingga tidak mungkin orang untuk mendengarnya. Berikut ini adalah wawancara dengannya, yang ikut dijawab oleh istrinya, Leony Ali:
Anda selalu memiliki keyakinan pada diri sendiri. Bagaimana Anda menyeimbangkan keyakinan ini dalam diri Anda dengan kerendahan hati Anda sebagai seorang Muslim?
Allah Maha Besar. Saya hanyalah seorang petinju.
Anda adalah satu-satunya Muslim yang pernah menyalakan obor pada Olimpiade…
Tidak banyak yang bisa memiliki kesempatan itu. Selain itu, saya tahu bahwa hal itu akan membantu Islam untuk memiliki seorang Muslim mengambil peran penting seperti itu. Itu membuat saya bahagia.

Apakah Anda berpikir Islam membuat semuanya lebih mudah seperti untuk Mike Tyson dan Kareem Abdul-Jabbar?
Hanya Allah yang tahu.
Semua orang tahu Anda sebagai Muhammad Ali sekarang. Tapi ada saat ketika penulis dan presenter olahraga menolak untuk mengakui nama Muslim Anda. Bagaimana perasaan Anda tentang ini?
Itu tidak mengganggu saya. Ketika semua wartawan menolak untuk memanggil saya dengan panggilan Muhammad Ali, dan terus memanggil saya dengan nama Kristen, Cassius Clay, saya memukul mereka. Saya berteriak kepada mereka: Siapa nama saya?! Apa nama saya?! (Bercanda, red).
Saya memahami bahwa anak-anak menghadapi tekanan dengan nama-nama Muslim mereka. Mereka mencoba untuk mengubah nama mereka, untuk menyesuaikan diri. Kami punya putra berusia 5 tahun, Asad. Anak-anak ingin menjadi seperti kawan sebaya mereka, ini adalah sebuah isu yang muncul dalam ras, sikap mereka, dannilai-nilai mereka. Untungnya bagi Asad, dia selalu bisa menerima. Namanya adalah bagian dari dirinya. Itulah dia. Tetap kuat. Baca Quran. Berdoa. Memuji Allah. Hal-hal ini akan membantu Anda.
Bagaimana doa membantu Anda dalam semua tantangan yang Anda hadapi dalam hidup?
Berdoa membuat saya kuat.
Anda berada di bawah pengawasan oleh FBI, Anda dihukum karena menolak induksi dalam Perang Vietnam, gelar Anda dilucuti dari Anda, paspor disita dan Anda dilarang dari tinju selama tiga setengah tahun. Bagaimana Anda menghadapi pengalaman pahit itu?
Apa pun yang saya lakukan, saya lakukan untuk Allah. Apapun rintangan yang ada, akan dihilangkan oleh Allah.
Ketika melawan Ken Norton, rahang Anda rusak tetapi Anda masih berjuang selama 12 ronde. Ketika melawan Sony Liston, satu mata Anda buta dan hampir tidak bisa melihat selama ronde berlangsung, namun Anda masih menang. Apa yang membuat Anda tegar?
Salat.

Siapa yang ingin hadapi di ring tinju sekarang?
Joe Frazier.
Apa pendapat Anda tentang Tyson?
Tyson adalah Muslim.
Jika Anda masih aktif bertinju, apakah Anda bisa mengalahkannya?
Mudah.
Apakah olahraga ada dalam Islam?
Tidak, tidak ada yang menentangnya. Bahkan Nabi, semoga berkah Allah tercurah kepadanya, berpartisipasi dalam gulat dan olahraga lainnya. Jika tidak ada dalam Quran, maka tidak ada yang salah dengan itu. Apa yang dibolehkan, halal dan tidak boleh, haram hanya ditentukan oleh Allah dalam Islam.
Saya mendengar bahwa sebelum Anda masuk Islam, Anda tidak bisa membaca dengan baik?
Saya menderita disleksia. Saya tidak pernah fokus pada mekanisme membaca, tapi sekarang saya bisa menghabiskan berjam-jam sehari membaca. Ketika saya membaca Quran, saya akan menyalin bagian-bagian yang benar-benar menyentuh saya. Saya membaca buku-buku Islam, dan buku riset.
Bagaimana Anda menyikapi kesuksesan?
Bersukur atas anugerah Allah.
Bagaimana Anda menghadapi kekalahan di ring dan dalam hidup?
Saya bisa melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Apa hal yang paling sulit yang pernah Anda lakukan?
[Berpikir untuk waktu yang lama] menceraikan istri pertama saya. Itu adalah hal yang paling sulit. Itu karena dia tidak mau memeluk Islam.
Anda memenangkan kejuaraan dunia kelas berat 3 kali dan berhasil mempertahankannya 19 kali. Apa tujuan Anda sekarang?
Menyebarkan Islam. Itu saja.
Apa yang menjadi prestasi terbesar Anda?
Memeluk Islam.
Jika Anda bisa kembali pada masa lalu, apa yang akan Anda ubah?
Saya akan menjadi seorang Muslim pada usia sepuluh tahun.
Masjid manakah yang paling anda sukai?
Semua masjid. Saya suka semua masjid karena setiap masjid merupakan wajah Mekkah. Kemanapun saya pergi, saya selalu bertanya di mana masjid terdekat agar saya bisa salat di sana.
Manakah doa yang Anda ingat sebagai yang terbaik / paling penting bagi Anda?
Doa sebelum melawan Joe Frazier.
Buku favorit?
Itu pertanyaan yang bodoh! Itu harus Quran.
Makanan Favorit?
Ayam dan nasi, atau jika saya di sebuah negara Islam, daging kambing dan nasi. Selain itu, es krim.
Bunga kesukaan Anda?
Mawar. Tapi saya menghargai segala sesuatu dari Allah.
Negara mana yang paling Anda sukai?
Kami berada di Jakarta, Indonesia dan itu sangat mengagumkan. Ada sekitar 70.000 orang, semua umat Islam yang keluar untuk menemui saya. Saya telah berkeliling ke mana-mana, tetapi saya sangat suka pergi ke negara-negara Muslim.
Ketika wawancara berakhir, Muhammad Ali memberi isyarat: “Saya ingin menunjukkan sesuatu kepada Anda.” Ujarnya. Dia mengepalkan tangannya, dan menggenggam sebuah saputangan ke telapak tangannya yang tertutup itu dan kemudian membuka kedua tangannya. Tangannya kosong dan saputangan telah lenyap. Ia menutup tinju kanannya lagi dan perlahan-lahan mengeluarkan saputangan. Dia melakukan trik itu beberapa kali.
Dia menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan dengan jari palsu untuk menyembunyikan saputangan. “Saya menunjukkan kepada Anda bagaimana setan dapat menipu Anda.” pungkasnya.

Selasa, 08 September 2015

Kisah Lucu di Balik Akreditasi Sekolah

Kuliah Kerja Masyarakat???
Saat seorang guru yang diberi tugas untuk mempersiapkan kelengkapan dokumen Standar Isi di panggil oleh Asesor, ia datang dengan membawa sekarung dokumen mulai dari Kurikulum KTSP, Silabus, RPP, Prota, Promes, KKM dan sebagainya.

Tibalah pada pertanyaan "Apa yang saudara ketahui tentang KKM? apakah KKM disekolah saudara dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari Dinas Pendidikan?". Sang guru pun menjawab "yang saya ketahui disekolah saya tidak pernah ada KKM karena biasanya KKM itu diperguruan tinggi pak!", maka seisi ruangan mulai gaduh bercampur heran, kemudian asesor melanjutkan : "apakah KKM itu?", spontan ia menjawab : "Kuliah Kerja Masyarakat pak!", mendengar jawaban ini asesor sangat heran dan berkata : Wah luar biasa, semoga kedepan kita bisa berjumpa lagi ya, terima kasih". Sang guru pergi dengan lesu dan ia masih belum menyadari bahwa asesor tidak bertanya-tanya lagi dan mengakhiri visitasi itu.


KEDATANGANNYA MENDEBARKAN KEPERGIANNYA MENGHARUKAN

Upacara Penyambutan Team Asesor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
  
Kedatangan Team Asesor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur begitu mendebarkan semua sekolah yang telah dipercaya untuk mengikuti Akreditasi sekolah untuk meningkatkan mutu dan pelayanannya serta untuk menjabarkan standar pendidikan yang diamanahkan oleh pemerintah Republik Indonesia. begitu banyak team sekolah yang berkeluh kesah dalam menyambut akreditasi sehingga ada bebarapa guru yang harus mundar mandir ke toilet karena sakit perut menunggu panggilan visitasi, ada juga yang pulang pergi ke dokter karena panas dingin menghadapi pertanyaan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, bahkan ada yang kasak kusuk pergi ke paranormal untuk minta jampe-jampe agar lancar menjawab pertanyaan.

Asesor sedang memeriksa data Standar Sarana Prasarana
Namun setelah semua berjalan sesuai dengan kehendak asesor maka acara visitasi diakhiri dengan refleksi dan pesan kesan, saat refleksi inilah semua team standar sekolah banyak yang menyatakan bahwa dirinya baru tahu maksud dan tujuan visitasi akreditasi sehingga timbul semangat untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahannya, bahkan ada guru yang mengatakan "Kalau tahu bahwa akreditasi ini seperti ini maka saya akan mempersiapkannya dengan sematang dan selengkap mungkin", ada juga yang menyatkan "Ilmu yang kita dapat hari ini dari asesor merupakan anugerah terbesar yang perlu dituangkan dalam tugas tanggung jawab sebagai guru di sekolah agar peserta didik betul-betul merasakan pendidikan yang sebenarnya", ada juga yang menyatakan "asesor itu tahu semua terhadap apa yang ada disekolah kita ya", ada juga komentar "wau nanti kita undang asesor untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolah", ada juga yang nyeletuk "Coba Kepala sekolah kita itu menerangkan dan mengarahkan seperti asesor itu mungkin ceritanya kita jadi guru tidak asal-asalan seperti ini", yang lebih ekstrem lagi mengatakan "Yayasan kita ini perlu dicarikan pengurus seperti yang disarankan oleh asesor".
Wah kalo tahu akreditasi itu kayak gini ya saya siap, kemarin bingungnya tujuh keliling

Begitulah cerita dibalik asesor dan akreditasi sekolah, semoga apa yang kita dapat hari ini benar-benar menjadi inspirasi demi kemajuan sekolah kita, terima kasih Team Asesor semoga ilmu yang diberikan benar-benar dapat kami amalkan dan selalu barokah, Bila ada sumur diladang boleh kita numpang mandi jika ada umur panjang boleh kita berjumpa lagi
Siswa SMP Al-Jazirah mempersiapkan diri menyambut Akreditasi sekolahnya

SELAMAT DATANG DI SMP AL-JAZIRAH

Team Asesor Dinas Pendidikan Prop. Jawa Timur di SMP Al-Jazirah
Pada Hari Senen 07 September 2015 jam 07.45 wib rombongan Team Asesor dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur yang di beri amanah oleh Dinas Pendidikan untuk visitasi lapangan dalam rangka Akreditasi SMP Al-Jazirah yang terletak di Jalan Masjid Baiturrahman Desa Gunung Kesan Kec. Karangpenang Kab. Sampang dan rombongan di sambut hangat oleh Pengurus Yayasan Al-Jazirah KH. Sahuri, S.Pd.I, Kepala SMP Al-Jazirah Bapak Busar, S.Sos.I. M.Si. dan dewan guru.

Bapak Mahfudz Anwari sedang interview Standar Proses
Dalam sambutannya Bapak Mahfudz Anwari menyampaikan kegembiraan dan apresiasi yang tinggi untuk SMP Al-Jazirah yang menyatakan kesiapannya untuk akreditasi dalam waktu yang relatif pendek dan singkat, namun rupanya sekolah telah mempersiapkannya dengan baik, bahkan beliau mengharapkan agar sekolah semakin maju dan semakin berbenah menyambut masa depan, Beliau mengatakan "Kalau sekolah di perkotaan itu maju itu memang sudah sewajarnya karena fasilitas dan daya dukung sudah lengkap, tapi Sekolah di pedesaan jika sampai maju itu merupakan prestasi yang sebenarnya dan lebih hebat  dari pada kemajuan sekolah-sekolah perkotaan, karena komplesitas kesulitannya dan keterbatasan sarana dan akses yang dialami sekolah pedesaan memang betul-betul luar biasa".

Bapak Kukuh Riyanto menyampaikan refleksi kepada Kepala SMP Al-Jazirah
Begitu pula dalam acara refleksi Bapak Kukuh Riyanto menyampaikan dua hal yang sangat penting : pertama masalah kekurangan terutama dalam administrasi dikatakan bahwa administrasi itu harus dilakukan bukan ditumpuk dan akhirnya dilupakan begitu dibutuhkan dibuat dan tidak dibubuhi tanda tangan, adapun kelebihannya disampaikan bahwa kesiapan SMP Al-Jazirah patut diberi apresiasi terutama dukungan dari yayasan dan semua stackholder yang semuanya dapat digerakkan dan dimanage sehingga persiapan betul-betul tampak dan merata, dan beliau juga menyampaikan bahwa semangat dan keinginan untuk maju begitu tampak di SMP Al-Jazirah dan team IT-nya betul-betul dapat di andalkan cepat dan akurat.

Kedatangannya mendebarkan Kepergiaannya mengharukan
Terima kasih dan semoga kedepan SMP Al-Jazirah menjadi sekolah yang sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional, apa yang disampaikan oleh Team Asesor merupakan masukan yang sangat berharga dan insya Alloh kedepan SMP Al-Jazirah berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti saran dan pesan dari Team Asesor demi terwujudnya visi SMP Al-Jazirah.