Selasa, 30 Juni 2015

Kisah Raden Rahmat Sunan Ampel

Prabu Kertabumi Galau.
Ratu Dwarawati yang merupakan istri Prabu mengetahui kerisauan hati suaminya. Dengan memberanikan diri, dia mengajukan pendapat kepada suaminya.
"Saya mempunyai seorang keponakan yang ahli mendidik dalam hal mengatasi kemerdekaan budi pekerti," kata Ratu Dwarawati.
"Benarkah?" tanya Sang Prabu.

"Iya, benar. Namanya Sayyid Ali Rahmatullah, putra dari kanda Dewi Candrawulan di Negeri Cempa. Bila kanda berkenan, saya akan meminta Ramanda Prabu di Cempa untuk mendatangkan Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," jawab Ratu Dwarawati.
"Tentu saja, aku akan merasa senang bila Rama Prabu di Cempa bersedia mengirimkan Sayyid Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," kata Prabu.

Sunan Ampel Menuju Tanah Jawa.
Pada suatu hari, diberangkatkanlah utusan dari Majaphit ke negeri Cempa untuk meminta Sayyid Rahmatullah datang ke Majapahit. Kedatangan utusan Majapahit ini disambut oleh raja Cempa dengan baik dan mengizinkan cucunya untuk berangkat ke Majapahit.

Keberangkatan Sayyid Rahmatullah ke Tanah Jawa ini tidak sendirian. Ia ditemani oleh ayah, Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi dan kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadho. Di duga, nereka tidak langsung ke Majapahit,melainkan mendarat ke Tuban terlebih dahulu, tepatnya di desa Gesikharjo.

Di desa tersebut, ayahnya Sayyid Ali Rahmatullah jatuh sakit dan meinggal dunia dan dimakamkan di desa tersebut, desa GesikHarjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadjo menyebarkan islam dan berdakwah sampai ke Nusa Tenggara, bahkan sampai ke Bima. Beliau dikenal dengan Pandita Bima. Terakhir beliau berdakwah di Gresik dengan sebutan Raden Santri dan wafat di sana.

Raden Rahmat sampai di Majapahit.
Sementara itu, Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan perjalanan ke Majapahit untuk menghadap Prabu Brawijaya sesuai permintaan bibinya, Ratu Dwarawati.
Kapal layar yang ditumpanginya mendara di pelabuhan Canggu dan kedatangannya disambut penuh suka cita oleh Prabu Kertabumi.

Dengan penuh haru, bibinya, Ratu Dwarawati memeluknya erat-erat seolah sedang memeluk kakak perempuannya yang berada di istana Kerajaan Cempa. Wajah keponakannya itu memang mirip sekali dengan ibunya.

Setelah Raden Sayyid Rahmatullah beristirahat, Prabu Kerthabumi bertanya,
"Wahai Nanda Rahmatullah, bersediakah engkau memberikan pelajaran atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat Majapahit agar mereka memiliki budi pekerti yang mulia?" tanya sang Prabu.
"Dengan senang hati Gusti Prabu. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan kemampuan saya untuk mendidik mereka," jawab Ali Rahmatullah.

"Bagus..," sahut sang prabu.
"Kalau begitu, engkau akan aku beri hadiah sebidang tanah berikut bangunannya di Surabaya. Di sanalah engkau akan mendidik para bangsawan dan pangeran Majapahit agar berbudi pekerti mulia."

Begitulah kisah perjalanan Sayyid Ali Rahmatullah yang sering disebut dengan Raden Rahmat dan lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.

Catatan Penulis : Saya menyaksikan sendiri bekas benteng istana kerajaan Cempa yang terletak di Bihar, Distrik Kusyinaghar Propinsi Uttar Prhadish India, saat itu saya sedang belajar dakwah selama 35 hari dan penduduk daerah itu membenarkan bahwa Cempa itu kerajaan yang daerah kekuasaannya terbagi kedalam dua negara yaitu India dan Nepal. Dalam sejarah ekspansifnya Cempa punya hubungan erat dengan Nusantara (Indonesia), dan dilihat dari sejarah pula bahwa masuknya Hindu-Budha melalui jalur hubungan kedua kerajaan ini begitu pula masuknya islam melalui hubungan Majapahit Indonesia dan Cempa India.

Shilaturrahmi Mempersatukan Umat

Shilaturrahmi Alumni dan Simpatisan di Musholla Gn. Kesan
Umat Nabi Besar Muhammad SAW. adalah umat yang satu kesatuannya terikat kuat dan terikat dalam kalimat kesatuan : Laa ilaaha Illallah Muhammadur Rosulullah.

Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan sepenuh hati maka terbukalah tujuh pintu surga dan bidadari melambai-lambaikan tangannya memanggil kekasihnya yang telah berikrar akan kebesaran Alloh swt., sambil melantunkan syair : "Wahai kekasih... janganlah engkau berlama-lama hidup didunia, karena dunia yang engkau huni saat ini tiadalah itu abadi dan hanyalah tempat engkau mengambil bekal untuk menuju kepada kami, sekiranya engkau tahu bahwa kami sangat merindukanmu tentulah engkau tidak akan bermalas-malasan dalam beramal, sekiranya engkau tahu bahwa cinta kami abadi tentulah engkau tidak akan lalai dalam urusan perintah-Nya, Ayolah kekasih cepatlah engkau datang, pintu telah kami buka dan tidak akan pernah tertutup selama engkau belum memasukinya..., salam rindu dari Kami Bidadarimu..."

Ayo siapa yang mau masuk pintu terlebih dahulu? jangan lupa bawa kuncinya "Miftahul Jannah Laa ilaaha Illallah" Rosulullah SAW. berpesan "Perbaharuilah kunci iman kalian, para sahabat bertanya, "Bagaimanakah cara memperbaiki iman Ya Rosulullah?", Rosulullah bersabda : "Perbanyaklah membaca, membicarakan, menyampaikan dan menyebarkan Laa ilaaha Illallah.", mengapa harus diperbaiki iman itu? karena kunci kalau tidak dijaga maka akan karat, jika sudah karatan maka dikwatirkan sulit untuk masuk dan jika dapat masuk pun bisa patah saat dipergunakannya.

Bagaimana caranya? perbanyaklah shilaturrahmi, minimal sehari kita luangkan waktu 2,5 jam, setiap bulan 3 hari saja, dan setiap tahun 40 hari saja, dan seumur hidup 4 bulan saja, jumlahnya hanya 10% dari umur kita. insya Alloh barokah ilmu dan amalnya, barokah anak keturunan dan lembaganya, barokah umur dan rizkinya, keluarga terjalin dengan kuat, temat semakin erat dan umat dapat dipersatukan dalam satu kalimat. bersedia semuanya???

Minggu, 28 Juni 2015

JLC membuka Paket Ramadhan 1436 H

Mulai tanggal 03 Ramadhan 1436 H. Jazeera Language Course (JLC) membuka acara kursus paket Ramadhan dengan menyediakan layanan beberapa item penting. Paket Ramadhan 1436 H. membuka cabang baru dari layanan sebelumnya, yakni Matematika Asyik, Musik, dan Komputer. disamping itu Bahasa Inggris tetap menjadi pilihan utama bagi members yang datang mendaftarkan diri.

Member's yang ikut serta mayoritas dari siswa Al-Jazirah sendiri dan sisanya dari luar Al-Jazirah termasuk santri yang sedang liburan Ramadhan ikut serta meramaikan kursus tahun ini.
Tahun ini paket matematika juga merangkak naik dengan di ikuti rata-rata peserta putri dan hanya beberapa orang putra, hal ini menunjukkan antusiasme member's dalam mengisi bulan penuh berkah dan ampunan dengan kegiatan yang menunjang belajar mereka di masa depan.
Bravo JLC!!!

Sabtu, 27 Juni 2015

Calon Lokasi PTQ Al-Jazirah

 Dengan se idzin Alloh swt. insya Alloh di atas tanah inilah Pondok Tahfidzul Quran Al-Jazirah akan dibangun, yang menurut site plan-nya diterangkan oleh ketua yayasan sebagai berikut :
1) Pertama, pengurus akan membangun beberapa pondokan yang diperoleh dari masyarakat berupa langgar yang sudah tidak difungsikan lagi karna sudah banyak yang membangun langgar dari beton.
2) Kedua, ada beberapa pihak yang secara khusus bersilaturrahmi untuk menjelaskan pentingnya dan keuntungannya berinfaq untuk lembaga pendidikan agama, dan Al-hamdulillah banyak yang menyatakan siap membantu terutama dalam pembangunan dan operasionalnya.
3) Ketiga, Pengurus yayasan bersama masyarakat akan saling bahu membahu demi terwujudnya impian bersama, demi kebaikan didunia dan akhirat terutama dalam membangun fasilitas pondok tahfidz berikut operasionalnya.
Semoga anda cepat bergabung dalam perniagaan menguntungkan ini!!!



Jumat, 26 Juni 2015

Kenalilah Mereka Yang Telah Berjaya


Dalam perjalanan sejarah Rasulullah SAW dan para Shahabat RA, terdapat salah satu kejadian yang sangat bersejarah bagi generasi tersebut yaitu berhijrahnya Rasulullah SAW dan Shahabat RA dari Mekkah ke Madinah. Allah swt sendiri menjelaskan tentang hal ini dalam al-quran. Sejarah ini sebenarnya mempunyai pengaruh besar bagi pertumbuhan kaum muslimin dari waktu ke waktu dan juga dari generasi ke generasi. Muhajirin dan Anshor menjadi tulang punggung dari pertumbuhan itu, dan karakter dari hijrah dan nushroh ini menjadi cara yang sangat mendasar dalam pertumbuhan. Jika generasi para Shahabat RA lebih memperhatikan sholat, maka mungkin beliau-beliau akan lebih senang sholat berjamaah dengan Rasulullah SAW. Jika generasi para Shahabat RA lebih mementingkan tholabul ilmi, maka mungkin beliau-beliau itu lebih senang duduk-duduk dengan Rasulullah SAW. Tetapi sejarah membuktikan bahwa karakter dari hijrah dan nushroh menjadi landasan kerja mereka, sehingga Islam ini bisa tersebar ke yaman.

Dulu ada seorang pemuda muslim dari Yaman yang sangat berkeinginan bertemu dengan Rasulullah SAW, tetapi pemuda ini tidak bisa menyampaikan keinginannya kepada ibunya karena beliau sudah sangat tua. Sehingga perasaan ini sangat dipendamnya. Bisa kita bayangkan keadaan pemuda ini, kerinduan yang sangat mendalam hanya ingin bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Karakter Hijrah dan Nushroh dari generasi awal itu telah mampu merubah seorang pemuda di negeri jauh, Yaman, dari Madinah. Pemuda ini masuk Islam bukan karena mendapatkan surat / brosur dari Madinah, tetapi karena ada yang datang ke Yaman.

Mungkin kita masih ingat dengan kisah Muadz Bin Jabal ketika ke Yaman. Jadi dengan adanya yang datang dan membantu seorang da’i maka pertumbuhan Islampun terjadi di Yaman, salah satunya adalah pemuda itu.
Pemuda ini selalu berkhidmat kepada ibunya dengan baik dan seksama, karena memang Islam mengajarkan seperti itu. Karena memang tidak tahan dengan keinginannya itu, maka dia menyampaikan juga kepada ibunya. Dan Ibunya berpesan jika sudah bertemu kamu pulang cepat-cepat. Pemuda ini mengiyakannya. Perjalanan yang jauh untuk dapat ditempuh dari Yaman ke Madinah. Ketika sampai di Madinah, ternyata Rasulullah SAW tidak ada di sana karena Rasulullah SAW sedang berjuang. Jadi akhirnya disampaikan saja kepada keluarga Rasulullah SAW bahwa dia datang.

Opening Ceremony : PTQ Al-Jazirah Bulan Syawal

Pondok Tahfidzul Quran (PTQ) Al-Jazirah insya Alloh akan di buka pada bulan Syawal 1436 H. dengan pertama-tama menerima santri sebanyak 15 orang dengan 3 guru pembimbing.

Pondok tahfidz ini  akan di pandu oleh Ust. Mohammad Syaskur Kholil, alumni Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan Jawa Timur, Ust. Mohammad Anwar Jazidin, alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Palengaan Pamekasan Jawa Timur yang baru saja menyelesaikan pengabdian masyarakatnya bertugas mengemban misi dakwah selama dua tahun, dan Hafidzatul Khoiriyah santri aktif di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Masaran Rek-Kerek Palengaan Pamekasan.

Pondok Tahfidzul Quran ini tetap berada dibawah kepengasuhan Yayasan Al-Jazirah KH. Sufyan Abdullah dan dikoordinir oleh ketua Yayasan Al-Jazirah Bahrawi, S.Sos.I dimana semua biaya operasionalnya menjadi tanggung jawab penuh yayasan.

Dengan bermodalkan do'a, usaha dan tawakkal kepada Alloh dan uluran tangan dari Bapak-Ibu, Saudara/i, Kaum Muslimin/Muslimat kami mohon keikhlasannya untuk membantu meringankan kami dengan menginfakkan sebagian hartanya di Jalan Alloh SWT. dan dapat disalurkan via rekening Yayasan Al-Jazirah : 6646-01-004442-53-1 an. Yayasan Al-Jazirah. Terima Kasih semoga Alloh membalas dengan yang lebih baik, emien...

Kamis, 25 Juni 2015

Kisah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dan Tawadhu'nya

Ilustrasi 15Di antara tawadhu’ ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah ucapannya kepada seorang hamba sahaya pada suatu hari, “Wahai pelayan, kipasi aku.” Maka pelayan itu mengambil kipas dan mulai mengipasinya, namun pelayan ini mengantuk dan tertidur, maka ‘Umar terkejut karena kipas itu terhenti, dia menoleh dan melihat pelayannya tertidur dalam keadaan wajahnya memerah dan berkeringat deras. Lalu ‘Umar mengambil kipas dan mulai mengipasi pelayannya yang tidur. Pelayan itu bangun terkejut, dia meletakkan tangannya di atas kepalanya dan berteriak, maka ‘Umar berkata kepadanya, “Kamu juga manusia, kamu kepanasan seperti aku, aku ingin mengipasimu seperti kamu mengipasiku sebelumnya.”

Rabu, 24 Juni 2015

Shilaturrahmi bersama Polres Sampang

Semangat Polisi dalam melayani masyarakat patut di acungi jempol dan aplaus, disamping kesibukannya itu ternyata Korp ini masih dapat menyempatkan diri untuk duduk merenung dalam tafakur (renungan jiwa), mulai dari Kapolres, Waka, Kabag, Kabagops, hingga anggota semua larut dalam dakwah untuk menyeimbangkan diri dalam kehidupan dunia yang sementara ini menuju kehidupan yang selama-lamanya yakni akhirat.
Sepanjang tahun ini Ketua Yayasan Al-Jazirah bersama aljazirah media sudah dua kali mendapat kehormatan mengisi pencerahan dan bimbingan jiwa menuju ridho Alloh swt. di Masjid Nurul Huda Polres Sampang, hal ini terwujud sejak anggota polres Sampang mendapat kesempatan untuk di Pondokan selama sepuluh hari, saat pemondokan inilah Ketua Yayasan Al-Jazirah menjadi salah satu trainer yang mendapampingi selama sepuluh hari.
Sekiranya polisi telah mengambil bagian dalam dakwah bagaimana kiranya kita semua menyambut tawaran menguntungkan ini. insya Alloh semua siap???








Selasa, 23 Juni 2015

Sunnah Yang Sering Terlupakan

Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:

1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakaikeduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.
Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallammengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.

5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak TanganKetika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.

10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)

11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)

13. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)

14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.”(HR. Muslim)

16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.

18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.

19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.

Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”
Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah RasulShallallahu Alaihi wa Sallam.”
Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”
 Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Beban Tanggung Jawab

Seberat apapun beban hidup ini, ya tetap saja harus dihadapi dan tidak boleh dihindari, seorang mu'min memiliki tiga dimensi dalam hidupnya yang merupakan maksud, tujuan dan misi kehidupan.
Maksud manusia ini dilahirkan kedunia ini sangat jelas yakni untuk beribadah kepada Alloh swt. sebagaimana firman-Nya : Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah.", tujuan kelahiran manusia ini juga sangat jelas yaitu sebagai Kholifatullah fil ardhi, Alloh swt. berfirman : "Sesungguhnya Aku menjadikan manusia sebagai kholifah di muka bumi.", dan beban yang diberikanpun sangat berat yaitu sebagai Na'ibur Rosul saw.' (pewaris usaha kenabian), inilah tugas yang paling mulia yang pernah Alloh berikan kepada manusia pilihan yakni Baginda Muhammad saw. yang dengan dakwah ini pula agama disebarkan, hidayah turun bak derasnya air hujan, disegani kawan ditakuti lawan, dicaci maki pada mulanya dicintai sepenuh hati pada akhirnya, mau dibunuh, dimusnahkan dan dikucilkan namun malah membalas dengan kasih sayang, kemuliaan dan Rahmatan Lil Alamien.
Kalo memang kita mengaku sebagai pewarisnya ayo berdiri dan berangkat, di depan kita umat menunggu dengan penuh kecemasan, hari ini umat islam dalam kebingungan karna diserang dari berbagai sudut kehidupan, namun jika kita bergerak dengan cara Baginda Nabi saw. insya Alloh tidak akan lama lagi Islam menjadi idola dan ideologi setiap umat manusia.

Rambutnya Tidak Beruban Berkat Do’a Nabi

Dari Yusuf bin Sulaiman dari kakeknya dari ’Amru bin Hamq, bahwa ia pernah memberi minum susu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, maka beliau berdoa:
”Ya Allah, berikanlah kenikmatan awet muda kepadanya.”
Maka sampai berusia delapan puluh tahun tidak terlihat pada dirinya satu helai uban pun.[ Silahkan lihat, Mushonnaf Ibni Abi Syaibah, VI/322]
Diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah mengusap kepada ’Amru bin Akhthob, kemudian berdoa: ”Ya Allah, baguskanlah ia!”Maka, sampai usia ’Amru mencapai seratus tahun, namun tidak ada rambutnya yang beruban, kecuali sedikit.” [Siyaru A’lami n’-Nubala’, adz-Dzahabi, III/474]

Minggu, 21 Juni 2015

Safari Dakwah ala Transmigrasi

 Pada Hari Jum'at tanggal 12 Juni 2015 merupakan hari yang berbahagia, dimana beberapa orang sahabat dapat berjumpa kembali dalam rangka shilaturrahmi, dimana fadhilahnya sangat banyak diantaranya, kedatangan orang yang hendak bershilaturrahmi membawa 1000 hasanah (kebaikan) dan kepergiaannya menyebabkan 1000 dosa di ampuni, jika shilaturrahmi di istiqamahkan minimal 40 hari maka akan diberikan kepadanya keistimewaan dengan ketajaman fikiran dan lisannya, ibarat ayam telah mengerami selama 40 hari maka pada hari yang ke-40 ia akan mendapatkan ketajaman mematuk tepat mengenai moncongnya sehingga langsung menetas, begitu pula orang yang istiqamah shilaturrahmi akan dikaruniakan ilmu hikmah kepadanya yaitu pembicaraannya akan tepat menghunjam para pendengarnya sehingga terbukalah hati yang sebelumnya tertutupi pekatnya kegelapan yakni ketidak fahaman terhadap perkara kebaikan.

Semoga kita semua mendapat taufiq untuk mengamalkannya, dimulai dari yang mudah-mudah terlebih dahulu maka yang sulitpun insya Alloh dapat terselesaikan.

Kamis, 11 Juni 2015

Pembukaan Pondok Tahfidz Al-Quran

Al-Hamdulillah, Puji syukur keharibaan Alloh swt. yang telah memberi kekuatan kepada Yayasan Al-Jazirah untuk membuka pendaftaran santri baru untuk Pondok Tahfidzul Qur an, dengan harapan mendapat taufiq, inayah dan hidayah dari Alloh swt. sehingga dapat mewujudkan manusia yang beriman kuat, berilmu luas dan beramal ikhlas.

Hafidz Al Qur an terasa sudah familiar bagi kita, Alloh swt. memberi keistimewaan yang tinggi kepada tahfidz Al-Quran dimana orang tuanya akan dipakaikan mahkota sebagai hadiah atas keberhasilan anaknya menjaga Kalamullah. dan Yayasan Al-Jazirah bermaksud menjembatani anak masyarakat Gunung Kesan dan sekitarnya untuk mewujudkan hal itu, dimana yayasa memiliki tenaga pendidik yang siap untuk menunaikan hal itu, Pondok tahfidz ini di komandani oleh Ust. Mohammad Syaskur Kholil, alumni Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan Jawa Timur, Ust. Mohammad Anwar Jazidin, masih aktif sebagai guru tugas di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Durbugan Kebun Jeruk Jember Jawa Timur, dan Hafidzatul Khoiriyah pelajar yang aktif di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Masaran Rek-Kerek Palengaan Pamekasan.


Marilah kita dukung bersama dengan biaya, usaha dan do'a.......

Wisuda III Al-Jazirah-Sampang


 Pada tanggal 10 Juni 2015 telah dilaksanakan Wisuda III Al-Jazirah yang terdiri dari 39 purnasiswa.
Dalam rangka untuk menyemarakkan dan sebagai tanda syukur kehadirat Alloh swt. yang telah memberi kekuatan kepada semua anak didik dalam mengikuti pelajaran selama 3 tahun, dan dengan telah diwisudanya maka siswa dinyatakan sebagai purnasiswa.
Semoga Amal ibadahnya dan perjuangannya menuju kebaikan dan keilmuan diterima oleh Alloh swt.


Selasa, 09 Juni 2015

Menunggu Hari Bahagia

Saat liburan sekolah, guru dan siswa al-jazirah foundation mengadakan tour dan wisata religi, dimulai pada hari Sabtu malam Minggu berangkat dan tempat pertama yang disinggahi Masjid Sunan Ampel dan pasarean Sunan Ampel.
Do'a dan harapan dimunajatkan pada saat di Ampel dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Al-Jazirah diantara khususan fatihahnya memohon kepada Alloh agar semua guru dan siswa yang punya hajat baik dan tulus ikhlas mendapat jalan mudah dan barokah terutama guru-guru yang ingin menikah juga di doakan khusus.

Ikut juga dalam rombongan wisata ini guru tugas dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Pamekasan Ust. Fathorrohman dan guru tugas dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kebun Sari Ust. Bahruddin yang keduanya memandu do'a dan munajat di Sunan Giri dan Sunan Derajat, dan sempat penulis dengar diantara doa kedua guru tugas ini adalah memohon segera didekatkan dan direkatkan dengan jodohnya. amien...

Bagaikan Tom and Jerry

Hidup ini ibarat kehidupan kucing yang usil dengan tikus yang mungil, setiap saat selalu terjadi benturan-benturan dan gesekan dimana-mana, kalau tidak Tom yang usil ya tentunya Jerry yang usil, kapan selesainya tidak pernah habis-habisnya kelakuan usil mereka.
Begitu pula hidup kita, kalau tidak sedang berbuat kebaikan tentunya kita ada dalam posisi kesalahan dan kelalaian.
Sebaik-baik tupai melompat tentu akan terjatuh juga, kalau tidak hati-hati maka semua akan menjadi sia-sia.