Rabu, 17 Desember 2014
Di Inggris, Wanita Penyobek Quran Akhirnya di Hukum
Julie Phillips, satu di antara dua pelaku tersebut mengaku sama sekali tak mengetahui jika lembaran yang ia robek adalah kitab suci Al Quran.
Perempuan berusia 51 tahun itu menyatakan rasa penyesalannya usai divonis bersalah oleh pengadilan Birmingham atas tindak pelecehan terhadap simbol agama dan tindak yang memicu ketegangan rasial.
Atas tindakannya, Philips, serta seorang pelaku lainnya Gemma Parkin (18) dihukum larangan datang ke semua stadion di Inggris dan Wales selama tiga tahun.
“Saya sangat malu. Sangat malu dan jijik pada diri sendiri. Itu hanya satu dari beberapa macam (buku), saya tidak ingat apakah ada sampulnya atau tidak. Itu (cover) hanya kertas putih,” katanya dilansir gazettelive.co.uk.
Kesaksian Phillips ini diragukan oleh pihak majelis hakim pengadilan. Anggota majelis, Gordon Sayers mengatakan, Phillips melakukan tindakan tersebut secara sadar.
“Kamu merobek Al Quran dan membagikannya ke suporter lainnya. Tindakan itu sangat provokatif dan penuh penistaan,” kata Sayers ke Phillips di pengadilan.
Baik Phillips maupun Gemma merupakan pendukug Middlesbrough. Adapun Phillips, sejatinya merupakan anggora relawan yang bekerja untuk pelayanan anak-anak penyandang disabilitas.
Ia mengaku, baru mengetahui yang ia sobek-sobek adalah lembaran Al Quran saat diinterogasi aparat kepolisian setempat.
Keduanya tertankap kamera CCTV stadion tengah merobek-robek kitab suci umat muslim tersebut. Selain larangan ke stadion, keduanya juga dikenai denda total sebesar masing-masing 730 poundsterling atau senilai Rp 14,555,010 untuk Phillips dan 620 poundsterling atau setara Rp 12,357,762 untuk Gemma.
Barokah Orang Shaleh
Dikisahkan, ada sepasang suami istri hidup dalam keadaan serba kekurangan. Suatu hari si suami mendapatkan sebuah rejeki berupa uang. Bertanyalah dia kepada isterinya; "Engkau ingin aku belikan apa? Wahai isteriku."
"Dibelikan daging kambing saja. Kita kan sudah lama tidak mencicipi lezatnya daging." jawab isterinya.
Berangkatlah si suami ke toko daging. Daging yang ia beli kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. Saat perjalanan pulang, di atas bukit dilihatnya ada sebuah masjid dikerumuni banyak orang. Gumam dalam hatinya, "Ini tidak waktunya sholat kok banyak orang. Tentu ada jenazah yang sedang disholati. Sebaiknya, aku juga ikut menyolati saja." Tanpa menanyakan jenazah siapa, ia langsung masuk ke masjid dan meiaksanakan sholat.
Pada saat meiaksanakan sholat jenazah, kantong yang berisi daging juga ikut dibawa. Seusai sholat ia langsung pulang ke rumah. Tidak ikut mengantar jenazah hingga ke liang lahat.
Sesampai di rumah, kantong berisi daging diserahkan kepada isterinya untuk dimasak. Dan keanehan pun terjadi. Daging tersebut dipotong pakai pisau tidak bisa terbelah. Direbus, dibakar dan dipanggang tidak bisa matang. Warnanya tetap kemerahan. Segala upaya dilakukan, daging sedikitpun tidak berubah.
Di tengah kebingungan dengan kejadian ini, mereka berdua malamnya bermimpi. Dalam mimpinya mereka mendengar suara berkata, "Daging yang kamu bawa saat menyolati orang shalih atau wali Allah dibakar tidak akan bisa. Apalagi dagingmu, jika kamu beriman pada Allah dan Rasul-Nya serta kamu mencintai orang shaleh, tidak akan terbakar oleh api neraka.”
Mari kita ambil pelajaran dari kisah ini. Rasulullah dan para orang shaleh yang harusnya menjadi panutan dan idola kita. Karena beliau-beliau bisa memberikan manfaat dan barokah di dunia bahkan akherat.
Langganan:
Postingan (Atom)