Minggu, 22 Februari 2015
Tasbih Fatimah
Suatu hari Sayyidina Ali melihat Sayyidah Fatimah kepayahan menumbuk gandum, mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil memomong Hasan dan Husain yang masih kecil. Ali melihat tangannya luka-luka karena pekerjaan yang begitu berat. Beliau selanjutnya mengusulkan untuk memohon bantuan Rasulullah dengan meminjamkan tawanan/sahaya untuk membantu Fatimah.
Fatimah malu untuk melakukan itu dan akhirnya Sayyidina Ali menyampaikannya sendiri. Namun Rasulullah yang terharu dengan penderitaan putri tercintanya tak dapat mengabulkan permohonan Sayyidah Fatimah. Ali pulang dengan tangan hampa.
Malam hari menjelang tidur Baginda Rasul SAW menyambangi rumah Ahlul Bayt ini dan bersabda kepada Fatimah. “Hai Fatimah, inginkah engkau kuberi sesuatu yang jauh lebih baik daripada apa yang engkau minta hari ini?”
Tentu saja Sayyidatun Nisa I’ll ‘Alamin ini mengiyakan. Rasul selanjutnya bersabda, “yaitu engkau membaca ‘Allahu Akbar‘ 34x, ‘Alhamdulillah‘ 33x dan ‘Subhanallah‘ 33x, sebelum tidur dan sesudah salat.”
Wirid di atas selanjutnya disebut ‘Tasbih Fatimah‘.
Parian Pantun Nasehat
================================
Rambut dikuncir sambil memakai pita
Pita yang bagus merah mudawarnanya
Begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita
Janganlah lupa untuk selalu mensyukurinya
================================
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
================================
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
================================
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
================================
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
================================
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
================================
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
================================
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
================================
Langganan:
Postingan (Atom)