Redaksi – Jumat, 18 Oktober 2013 08:32 WIB
Di gunjing? anda tentu tau apa yang dikatakan dengan
di gunjing. Setiap orang sudah mengenal kata ini bahkan sejak ia menginjak bangku SD.
Ya, segala sesuatu yang ada dalam kata
di gunjing konotasinya
adalah tidak mengenakkan sekali. Kebanyakan dari isinya adalah tentang
pendapat dan hal-hal yang tidak di suka oleh objek gunjingan. isu-isu
yang sarat dengan kamuflase dan biasanya berakibat merugikan objek
gunjingan.
Perbuatan menggunjing ini sudah merata ke setiap kalangan dan jenis
kelamin. Dimana-mana orang sadar atau tidak sadar ia pasti pernah ikut
terlibat dalam gunjing menggunjing. Dengan cepat dan sigap suara
gunjingan menyebar kemana-mana dan bertambah-tambah.
Itulah hebatnya gunjing, semua jadi kreatif olehnya, bumbu-bumbu yang
tadinya sedikit menjadi meluas untuk di masak agar nikmat untuk di
konsumsi bersama-sama. Indah sekali terasa bagi yang memakannya dan
menyakitkan sekali bagi objeknya.
“ wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian banyak prasangka itu dosa. Dan jangalah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu akan merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha penerima taubat, maha
penyayang.” (QS. AL-HUJURAT:12)
Namun tidak berlaku untuk yang merasa dirinya orang beriman dan
mukmin sejati. Kenapa demikian, karna ia mengetahui rahasia tersembunyi
dari setiap keadaan yang menerpanya.
Sebut sajalah ia sedang menjadi objek gunjingan, panas sekali hatinya
mendengar dirinya tengah asyik di perbincangkan dalam skala yang
buruk-buruk. Namun apabila ia memang orang yang beriman dan memiliki
kecakapan pengetahuan yang luas tentang ilmu agama, maka ia tidak akan
terganggu sedikitpun oleh suara-suara yang mempergunjingkannya tersebut.
Ya, orang-orang yang di gunjing mestinya bersyukur dan bertambah
bahagia. Apa sebab? Sebab ia tau hakikat dari keadaan di gunjing
tersebut. Marilah kita ulas satu persatu dari sekian banyak rahasia
kebaikan dari keadaan di gunjing, ada 10 kebaikan padanya, yaitu sebagai
berikut:
1) Anda yang di gunjing jadi mendapatkan perhatian lebih dari
sebelumnya, karna orang-orang jadi sibuk memperhatikan anda, sehingga
andapun jadi lebih memperhatikan sikap anda.
2) Pada dasarnya orang yang sedang ramai di bicarakan, pertanda
ia sedang berada di atas, dengan kata lain mereka yang menggunjing
menyadari dalam hatinya tentang kelebihan anda yang tidak mereka punya.
3) Anda jadi memiliki penasehat gratis yang suka mengoreksi
kekurangan anda, agar anda dapat segera memperbaikinya dan berubah
menjadi lebih teliti dan hati-hati. Tanpa anda harus menyewa mahal
consultant karakter ataupun psikiater pribadi.
4) Yang tadinya anda tidak tau kekurangan anda, karna memiliki
penasehat gratis maka anda jadi menyadari dan akhirnya dapat pelajaran
baru untuk mensiasati pribadi anda jadi lebih baik dari sebelumnya,
karna setiap kita pasti ada kekurangan.
5) Dalam sebuah hadist, di katakan bahwa mereka yang bergunjing,
hakikatnya sedang mengambil dosa-dosa anda, semakin banyak mereka
bergunjing tentang anda, semakin banyak pula dosa anda di ambil oleh
mereka.
6) Sebaliknya, orang yang sedang di gunjing hakikatnya sedang
menerima pasokan pahala dari mereka yang sedang menggunjingnya, dengan
kata lain pahala mereka pindah ke orang yang di gunjing.
7) Tabiatnya orang-orang yang suka menggunjing akan saling
menggunjing lagi di belakang masing-masing, sehingga tampaklah bagi
mereka keburukan mereka masing-masing, dan akhirnya saling tidak
mempercayai lagi dan satu persatu bubar, tanpa anda harus bekerja keras
untuk balik menyerang kumpulan mereka.
8) Jika anda dapat membuktikan gunjingan mereka salah, maka
seketika mereka akan takjub pada anda dan balik saling membela anda satu
sama lain, dan tampaklah bagi mereka masing-masing bahwa mereka
sama-sama tidak berpendirian yang baik. Sekali lagi tanpa anda harus
bekerja keras untuk balik menggunjing mereka.
9) Jika mereka tidak dapat anda perbaiki, diam adalah sikap
cerdas dalam menghadapi gunjingan, agar proses transfer pahala dan
pemindahan dosa berlangsung dengan sukses.
10) Senyum terima kasih pada mereka setiap bertemu, karna mereka
telah memberikan pahala mereka dengan cepat kepada anda. Lagipula tak
ada salahnya selalu tebar senyum untuk semakin menambah saldo pahala
anda, karna senyum adalah sedekah.
11) Bahagia, karna slama ini anda kurang inisiatif dalam beramal,
namun dapat tumpukan pahala dari mana-mana akibat gunjingan yang bahkan
anda tidak kenal dengannya, hingga hapus sedikit demi sedikit dari
catatan dosa-dosa anda.
Bukankah semua itu baik? Bukankah semua yang tampak menyakitkan dan
merugikan ternyata baik akibatnya. Tentunya jika sikap anda tetap baik
dan santun dalam fase menjadi objek gunjingan. Namun jika anda balik
membalas dan mengajak berkelahi, maka itu semakin memperburuk keadaan
anda di mata mereka dan bukan pahala yang di dapat, melainkan menambah
kesalahan baru.
Untuk itulah anda di tuntut agar tetap tenang dan bersahaja jika
sedang menghadapi gunjingan yang tidak enak, bersabar sedikit demi
kebaikan yang banyak. Diam bukanlah tanda kelemahan, mengalah bukanlah
tanda penakut, namun karna berilmu maka anda mengambil sikap yang bijak.
Tentunya sikap baik akan menuai hasil yang baik, dan sikap pasif
tersebut di pilih semata-mata karna mengharap pahala dan ridha dari
Allah swt. Bukankah anda tidak menyengaja merencanakan agar mereka
ramai-ramai menggunjing anda sedemikian rupa, agar pahala amalan mereka
pindah kepada anda?
Jadi, jangan sedih jika anda sedang menghadapi sebuah gunjingan.
Justru berbahagialah karna ada orang-orang yang suka mengambil deretan
dosa-dosa anda, dan menggantinya dengan pahala-pahala mereka. Bahkan
kalau anda mampu, sediakanlah bagi mereka kado ucapan terima kasih karna
telah bersedia mengambil dosa-dosa anda.
Untuk itulah anda semestinya tersenyum dan bahagia jika sedang
menjadi objek gunjingan yang tidak mengenakkan. Tidak perlu marah,
tidak perlu naik darah. Cukup kelola hati anda agar tetap dingin, dan
selalu tersenyum untuk mengikis pandangan sinis orang-orang yang
menggunjing anda.
Semestinya kita bersyukur dan semestinya kita bahagia jika ada orang
mendzolimi kita. Karna dengan begitulah jalan pintas untuk kita dapat
menghapus sedikit demi sedikit dosa-dosa kita yang kita ketahui ,
apalagi untuk kategori dosa-dosa yang kita tidak ketahui bahwa itu
adalah dosa. Sehingga tanpa sadar kita berjalan menuju hari tua sudah
dalam keadaan berkurangnya jumlah dosa, apalagi sampai terkikis habis
dosanya. Bukankah itu keberuntungan? Insya’Allah….
“ wahai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum
mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang (di
olok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan
pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan-perempuan yang lain,
karena boleh jadi perempuan yang (di olok-olokkan) lebih baik dari
perempuan (yang mengolok-olok). Jangalah kamu saling mencela satu sama
lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah
beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang
yang zalim.” (QS. AL-HUJURAT:11)
Wallahu’alam….