"Pemuda jangan hanya menjadi delegasi, tapi juga `trustee`," kata Din pada Simposium Pemilu Bersih di Jakarta, Kamis (24/10/2013) malam.
Din mengatakan, pemuda Indonesia harus "bangkit dari tidur" dan mengatur perjalanan generasi dalam arus perubahan dan dinamika global.
Menjelang Pemilihan Umum 2014, Din mengatakan, pemuda akan menghadapi momentumnya dalam regenerasi kepemimpinan dan menjadi perwakilan suara rakyat. Dengan demikian, pemuda jangan menjadi kelompok yang pasif. Namun menjadi garda terdepan dalam mengamankan Pemilu sebagai sarana demokrasi yang adil, jujur, dan bersih.
"Pemilu legislatif dan Presiden adalah masa krusial, karena masa transisi dari generasi, maka saatnyalah `peremajaan` kepemimpinan nasional," ujarnya, dalam pemberitaan Antara.
Pemuda, lanjut Din, perlu mengawal terjaganya konstitusi dan mencegah distorsi konsep bangsa yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sejak lama. Dengan begitu, pemuda akan dapat memberikan sebuah keberhasilan politik dengan basis moral, bukan hanya politik yang mementingkan kekuasaan para elit.
"Pemudalah yang harus memprakarsai tersebarnya politik moral, bukan hanya mementingkan kekuasaan," kata Din.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar