Jumat, 25 Oktober 2013

Dengki, Menjemput Penyakit


by: Echiey Hisaan, Pekanbaru
Pengelola Rumah Tahfidz dan Aktivis

dengkiBiasanya seorang yang berada dalam kondisi serba kecukupan, cukup wajah, cukup postur tubuh, cukup materi, cukup popular, cukup ilmu, dan lain-lain, maka ia merasa dirinya sudah berada di pusat perhatian segala sisi kehidupan. Ketika ia mengetahui dan menyadari bahwa masih ada yang melebihi kecukupannya tadi, maka ia akan rentan di serang penyakit dengki jika tidak pandai-pandai mengelola perasaannya.
Sebab datangnya dengki sangat banyak dan sangat cepat merasuki jiwa seseorang. jika ia mampu cepat-cepat mengusirnya, selamatlah ia dari akibat yang di timbulkan oleh dengki, namun jika ia menerima serangan dengki itu ke dalam hatinya, jadilah akibat yang panjang bagi dirinya sendiri.
Di antara akibat yang panjang dari membiarkan masuknya dengki ke dalam hati adalah:
  • Tidak bisa tenang jika melihat yang di dengki lewat atau mendengar berita baik tentang nya, tekanan darah jadi tidak stabil, nafas lebih kencang, dan hasrat ingin menggunjingnya jadi meningkat.

  • Waktu yang ada di hari-hari jadi tersita dan pikiran terbagi karena selalu memikirkan tentang perkembangan terbaru orang yang di dengki.

  • Pahala dari amalan-amalan baik yang telah di buat jadi terkikis seiring lamanya proses dengki bersemayam di hati kepada orang lain.

  • Tidak bisa tidur malam karna sibuk memikirkan orang yang di dengki, seperti terus bertanya-tanya sendiri “apa maunya? Bagaimana bisa dia begitu? Dasar tidak tahu diri, dan lainnya”.

  • Jika sudah sulit tidur malam, biasanya lambung akan terganggu dan akibatnya selera makan juga akan terganggu.

  • Jika sudah tidak selera makan, maka asupan gizi untuk tubuh mulai berkurang dan mengganggu sistem peredaran darah dan sistem kerja tubuh.

  • Jika sistem tubuh sudah tidak stabil, maka kinerja otak terganggu, kerja jantung terganggu, dan semua organ tubuh ikut terganggu.

  • Jika semua organ tubuh sudah terganggu maka datanglah satu persatu penyakit di tubuh.

  • Jika sudah sakit, maka harus ke dokter untuk periksa dan tebus resep, bahkan kadang harus bolak-balik berulang kali ke dokter, semuanya menyita waktu dan uang.

Seperti itulah akibat panjang yang di timbulkan oleh dengki jika di biarkan masuk ke dalam hati. Selain merugikan karna menyita banyak waktu, juga menjadikan tubuh yang sehat menjadi sakit. Sebelum virus dengki berkembang lama di dalam hati, segeralah usir dengan cara mengingat keadilan Allah swt, serta beristigfar sebanyak-banyaknya.
Banyak jalan bagi dengki untuk dapat mudah masuk ke dalam hati manusia, virus dengki beterbangan mengintai hati manusia di tiap saat dan di tiap hari. kuncinya adalah syukuri keadaan kehidupan kita dan selalu ingat  bahwa semua yang ada pada orang lain adalah juga karunia pemberian atas kebijaksanaan Allah swt.
Semoga bermanfaat ya…

Bahagia Karena Banyak Digunjing

Redaksi – Jumat, 18 Oktober 2013 08:32 WIB
gunjingDi gunjing? anda tentu tau apa yang dikatakan dengan di gunjing. Setiap orang sudah mengenal kata ini bahkan sejak ia menginjak bangku SD.
Ya, segala sesuatu yang ada dalam kata di gunjing konotasinya adalah tidak mengenakkan sekali. Kebanyakan dari isinya adalah tentang pendapat dan hal-hal yang tidak di suka oleh objek gunjingan. isu-isu yang sarat dengan kamuflase dan biasanya berakibat merugikan objek gunjingan.
Perbuatan menggunjing ini sudah merata ke setiap kalangan dan jenis kelamin. Dimana-mana orang sadar atau tidak sadar ia pasti pernah ikut terlibat dalam gunjing menggunjing. Dengan cepat dan sigap suara gunjingan menyebar kemana-mana dan bertambah-tambah.
Itulah hebatnya gunjing, semua jadi kreatif olehnya, bumbu-bumbu yang tadinya sedikit menjadi meluas untuk di masak agar nikmat untuk di konsumsi bersama-sama. Indah sekali terasa bagi yang memakannya dan menyakitkan sekali bagi objeknya.
“ wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian banyak prasangka itu dosa. Dan jangalah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu akan merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha penerima taubat, maha penyayang.” (QS. AL-HUJURAT:12)
Namun tidak berlaku untuk yang merasa dirinya orang beriman dan mukmin sejati. Kenapa demikian, karna ia mengetahui rahasia tersembunyi dari setiap keadaan yang menerpanya.
Sebut sajalah ia sedang menjadi objek gunjingan, panas sekali hatinya mendengar dirinya tengah asyik di perbincangkan dalam skala yang buruk-buruk. Namun apabila ia memang orang yang beriman dan memiliki kecakapan pengetahuan yang luas tentang ilmu agama, maka ia tidak akan terganggu sedikitpun oleh suara-suara yang mempergunjingkannya tersebut.
Ya, orang-orang yang di gunjing mestinya bersyukur dan bertambah bahagia. Apa sebab? Sebab ia tau hakikat dari keadaan di gunjing tersebut. Marilah kita ulas satu persatu dari sekian banyak rahasia kebaikan dari keadaan di gunjing, ada 10 kebaikan padanya, yaitu sebagai berikut:
1)     Anda yang di gunjing jadi mendapatkan perhatian lebih dari sebelumnya, karna orang-orang jadi sibuk memperhatikan anda, sehingga andapun jadi lebih memperhatikan sikap anda.

2)     Pada dasarnya orang yang sedang ramai di bicarakan, pertanda ia sedang berada di atas, dengan kata lain mereka yang menggunjing menyadari dalam hatinya tentang kelebihan anda yang tidak mereka punya.

3)     Anda jadi memiliki penasehat gratis yang suka mengoreksi kekurangan anda, agar anda dapat segera memperbaikinya dan berubah menjadi lebih teliti dan hati-hati.  Tanpa anda harus menyewa mahal consultant karakter ataupun psikiater pribadi.

4)     Yang tadinya anda tidak tau kekurangan anda, karna memiliki penasehat gratis maka anda jadi menyadari dan akhirnya dapat pelajaran baru untuk mensiasati pribadi anda jadi lebih baik dari sebelumnya, karna setiap kita pasti ada kekurangan.

5)     Dalam sebuah hadist, di katakan bahwa mereka yang bergunjing, hakikatnya sedang mengambil dosa-dosa anda, semakin banyak mereka bergunjing tentang anda, semakin banyak pula dosa anda di ambil oleh mereka.

6)     Sebaliknya, orang yang sedang di gunjing hakikatnya sedang menerima pasokan pahala dari mereka yang sedang menggunjingnya, dengan kata lain pahala mereka pindah ke orang yang di gunjing.

7)     Tabiatnya orang-orang yang suka menggunjing akan saling menggunjing lagi di belakang masing-masing, sehingga tampaklah bagi mereka keburukan mereka masing-masing, dan akhirnya saling tidak mempercayai lagi dan satu persatu bubar, tanpa anda harus bekerja keras untuk balik menyerang kumpulan mereka.

8)     Jika anda dapat membuktikan gunjingan mereka salah, maka seketika mereka akan takjub pada anda dan balik saling membela anda satu sama lain, dan tampaklah bagi mereka masing-masing bahwa mereka sama-sama tidak berpendirian yang baik. Sekali lagi tanpa anda harus bekerja keras untuk balik menggunjing mereka.

9)     Jika mereka tidak dapat anda perbaiki, diam adalah sikap cerdas dalam menghadapi gunjingan, agar proses transfer pahala dan pemindahan dosa berlangsung dengan sukses.

10)  Senyum terima kasih pada mereka setiap bertemu, karna mereka telah memberikan pahala mereka dengan cepat kepada anda. Lagipula tak ada salahnya selalu tebar senyum untuk semakin menambah saldo pahala anda, karna senyum adalah sedekah.

11)  Bahagia, karna slama ini anda kurang inisiatif dalam beramal, namun dapat tumpukan pahala dari mana-mana akibat gunjingan yang bahkan anda tidak kenal dengannya, hingga hapus sedikit demi sedikit dari catatan dosa-dosa anda.

Bukankah semua itu baik? Bukankah semua yang tampak menyakitkan dan merugikan ternyata baik akibatnya. Tentunya jika sikap anda tetap baik dan santun dalam fase menjadi objek gunjingan. Namun jika anda balik membalas dan mengajak berkelahi, maka itu semakin memperburuk keadaan anda di mata mereka dan bukan pahala yang di dapat, melainkan menambah kesalahan baru.
Untuk itulah anda di tuntut agar tetap tenang dan bersahaja jika sedang menghadapi gunjingan yang tidak enak, bersabar sedikit demi kebaikan yang banyak. Diam bukanlah tanda kelemahan, mengalah bukanlah tanda penakut, namun karna berilmu maka anda mengambil sikap yang bijak.
Tentunya sikap baik akan menuai hasil yang baik, dan sikap pasif tersebut di pilih semata-mata karna mengharap pahala dan ridha dari Allah swt. Bukankah anda tidak menyengaja merencanakan agar mereka ramai-ramai menggunjing anda sedemikian rupa, agar pahala amalan mereka pindah kepada anda?
Jadi, jangan sedih jika anda sedang menghadapi sebuah gunjingan. Justru berbahagialah karna ada orang-orang yang suka mengambil deretan dosa-dosa anda, dan menggantinya dengan pahala-pahala mereka. Bahkan kalau anda mampu, sediakanlah bagi mereka kado ucapan terima kasih karna telah bersedia mengambil dosa-dosa anda.
Untuk itulah anda semestinya tersenyum dan bahagia jika sedang menjadi objek gunjingan yang tidak mengenakkan.  Tidak perlu marah, tidak perlu naik darah. Cukup kelola hati anda agar tetap dingin, dan selalu tersenyum untuk mengikis pandangan sinis orang-orang yang menggunjing anda.
Semestinya kita bersyukur dan semestinya kita bahagia jika ada orang mendzolimi kita. Karna dengan begitulah jalan pintas untuk kita dapat menghapus sedikit demi sedikit dosa-dosa kita yang kita ketahui , apalagi untuk kategori dosa-dosa yang kita tidak ketahui bahwa itu adalah dosa. Sehingga tanpa sadar kita berjalan menuju hari tua sudah dalam keadaan berkurangnya jumlah dosa, apalagi sampai terkikis habis dosanya. Bukankah itu keberuntungan? Insya’Allah….
“ wahai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang (di olok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan-perempuan yang lain, karena boleh jadi perempuan yang (di olok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Jangalah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. AL-HUJURAT:11)
Wallahu’alam….

Din: Pemuda Harus Jadi Bagian Perjuangan Bangsa

emilu legislatif dan Presiden saatnya `peremajaan` kepemimpinan nasional.
null
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Hidayatullah.com--Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pemuda seharusnya membuktikan perannya sebagai aset kepercayaan untuk meneruskan perjuangan bangsa, bukan hanya menjadi perwakilan pergantian generasi.
"Pemuda jangan hanya menjadi delegasi, tapi juga `trustee`," kata Din pada Simposium Pemilu Bersih di Jakarta, Kamis (24/10/2013) malam.
Din mengatakan, pemuda Indonesia harus "bangkit dari tidur" dan mengatur perjalanan generasi dalam arus perubahan dan dinamika global.
Menjelang Pemilihan Umum 2014, Din mengatakan, pemuda akan menghadapi momentumnya dalam regenerasi kepemimpinan dan menjadi perwakilan suara rakyat. Dengan demikian, pemuda jangan menjadi kelompok yang pasif. Namun menjadi garda terdepan dalam mengamankan Pemilu sebagai sarana demokrasi yang adil, jujur, dan bersih.
"Pemilu legislatif dan Presiden adalah masa krusial, karena masa transisi dari generasi, maka saatnyalah `peremajaan` kepemimpinan nasional," ujarnya, dalam pemberitaan Antara.
Pemuda, lanjut Din, perlu mengawal terjaganya konstitusi dan mencegah distorsi konsep bangsa yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sejak lama. Dengan begitu, pemuda akan dapat memberikan sebuah keberhasilan politik dengan basis moral, bukan hanya politik yang mementingkan kekuasaan para elit.
"Pemudalah yang harus memprakarsai tersebarnya politik moral, bukan hanya mementingkan kekuasaan," kata Din.*

Studi: Gejala Stroke bisa Dilihat Dari Mata

Sebuah studi terbaru yang digelar National University of Singapore, menunjukkan bahwa mata bisa menjadi tanda apakah seseorang berisiko stroke atau tidak.
Tanda-Tanda-Stroke-bisa-Dilihat-Dari-Mata Seperti halnya penyakit jantung, stroke termasuk ke dalam golongan penyakit mematikan yang paling banyak diderita penduduk dunia.
“Retina menyediakan informasi tentang status pembuluh darah di otak,” kata Mohammad Ikram Kamran , MD, PhD, asisten profesor di Singapore Eye Research Institute, di National University of Singapore.
“Pencitraan retina adalah cara non-invasif dan murah untuk menguji pembuluh darah retina.” tambahnya. Untuk mengatahui hal tersebut peneliti melacak lebih dari 2.000 pasien dengan riwayat darah tinggi dalam kurun waktu 13 tahun. Setiap pasien memiliki foto retina di saat awal pemeriksaan. Retina merupakan lapisan peka cahaya di bagian belakang bola mata.
Kerusakan pembuluh darah pada retina yang dikaitkan dengan tingginya tekanan darah disebut retinopati hipertensi. Dari semua peserta, diketahui sebanyak 146 orang mengalami stroke akibat gumpalan darah dan 15 orang lain mengalami perdarahan di otak.
Para ilmuwan menyesuaikan hasil temuan ini dengan beberapa faktor risiko stroke mulai dari usia, jenis kelamin, ras, gula darah hingga pola makan pasien. Dari pengamatan tersebut ditemukan bahwa pasien yang mengalami retinopati hipertensi ringan berisiko mengalami stroke sebesar 35 persen. Risiko meningkat sebesar 137 persen pada pasien yang mengalami retinopati hipertensi sedang hingga berat.
“Masih terlalu dini untuk merekomendasikan perubahan dalam praktek klinis,” kata Ikram. “Studi-studi lain perlu mengkonfirmasi temuan kami dan memeriksa apakah pencitraan retina dapat berguna dalam memberikan informasi tambahan tentang risiko stroke pada orang dengan tekanan darah tinggi.” terang Ikram seperti dilansir redorbit. (dan)

Minggu, 20 Oktober 2013

TAUSHIYAH




 
Sebaik-baiknya manusia, pastilah terdapat keburukan pada dirinya, dan sejelek apapun seorang manusia pastilah terdapat kebaikan pada dirinya.

Beruntunglah manusia yang dapat melihat keburukan dirinya dan menutupi keburukan orang lain, dan celakalah manusia yang tidak dapat melihat kebaikan orang lain dan hanya melihat kebaikan dirinya.

Dalam 10 Tahun, di Pakistan, Drone AS lakukan 330 Kali Serangan, Tewaskan 2200 Orang


Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah surat kepada PBB , bahwa ribuan  warga Pakistan tewas akibat serangan pesawat tak berawak AS beberapa tahun lalu.
Dia menjelaskan bahwa 2.200 orang telah tewas dalam serangan oleh pesawat Drone selama sepuluh tahun terakhir , termasuk setidaknya empat ratus warga sipil , serta dua ratus korban lainnya dianggap “bukan militan . “
Ben Emerson , Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk Pakistan mencatat setidaknya 330 serangan drone sejak tahun 2004 di daerah-daerah yang berbatasan dengan Afghanistan .
Emerson menyebut AS tidak  mempublikasikan data mengenai jumlah warga sipil yang menjadi korban karena serangan di daerah  Pakistan dengan dalih memerangi apa yang disebut terorisme.
Data ini datang pada saat kunjungan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif ke Washington , di mana ia diperkirakan akan membawa subjek pembicaraan mengenai  serangan AS di Pakistan  selama kunjungan.

NEGERI TIRAI BAMBA CHINA


Oleh : BAHRAWI, S.Sos.I
Ketua Yayasan Al-Jazirah Gunung Kesan Karangpenang Sampang

Tahun 2012 Saya mendapat kesempatan berkunjung ke negeri tirai bamba China dengan 15 orang teman kepala sekolah negeri/swasta se-Jawa Timur dalam rangka Studi Kemitraan untuk penjajakan program pertukaran guru dan siswa Propinsi Jawa Timur dengan China.
Dalam program pertukaran guru dan siswa ini dengan salah satu mekanismenya yaitu sekolah yang sudah menandatangani MoU dengan ITCC (Indonesia-Tiong Hoa Culture Centre) dibawah Jawa Pos akan mendapat pelatihan belajar bahasa mandarin selama 2 bulan, setelah itu mendapat kehormatan untuk praktek dan memperdalam bahasa mandarin di negeri tirai bambu China, dan setelah itu akan mendapat pengakuan sebagai guru bahasa mandarin dan berhak mendapatkan fasilitas dari ITCC.
Jalan lain untuk mendapatkan fasilitas ini dengan mengikuti studi kemitraan yakni kepala sekolahnya berangkat ke China dan setelah itu dilembaganya menjadikan bahasa mandarin sebagai bahasa asing pilihan dengan mendatangkan guru dan bahan ajar yang ditunjuk oleh ITCC maka setelah tamat nanti siswa tersebut mendapat kehormatan untuk mengikuti program pertukaran kenegeri tirai bambu selama 6 bulan.
China bercita-cita untuk menjadi kekuatan alternatif dari Asia dan menjadi keniscayaan untuk menjadikan bahasa mandarin dikenal dan pakai oleh penduduk dunia, maka bagaimana kita sambut ini dengan antusias dan penuh semangat.
Selamat dan Sukses untuk Al-Jazirah semoga dapat mengatarkan siswanya ke Negeri Tirai Bamba China.

Jumat, 18 Oktober 2013

KATA HIKMAH



Yang kemarin, hanya ada dalam ingatan.
Untuk esok, hanya orang yang mampu dengan harapan.
Yang sekarang, ini adalah yang sebenarnya.
Dimana setiap orang harus menerima, dengan penuh kesadarannya.
Siapa sekarang yang tidak ingin membuka mata, esokpun akan tetap buta.

~TETAP SEMANGAT MENUJU KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN~

Kamis, 17 Oktober 2013

Bayangan Yang Tak Terkejar


siluet muslimah
Sosoknya adalah sosok yang penuh cinta, kelembutan dan pribadi yang begitu memesona. Jilbab dan gaun gamis yang dikenakan memancarkan sosok muslimah yang ideal dan seorang ibu yang berwibawa. Pada setiap pertemuan, dia tidak akan pernah lupa untuk membuatkan kue. Kue sederhana namun sangat dinanti oleh semua rekan – rekan. Usia kami hampir sama, dan dia sudah memiliki seorang putera. Suaminya bekerja sebagai pegawai biasa, namun dukungan dari ibu mertua sangat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beruntunglah, mertuanya sangat baik dan cuckup berada. Mereka bisa tinggal di rumah milik ibu dari suaminya.
Setelah hampir satu tahun tidak mengadakan kontak, kami berjanji untuk bertemu. Dia akan mengadakan survei dan sekaligus bersilaturahmi. Dia duduk di hadapan saya. Senyumnya ramah, tutur katanya halus. Masih seperti dulu. Namun, ada satu yang berubah saat ini. Dia tidak menggunakan gamis seperti biasanya. Dia masih berjilbab, namun untuk ukuran dia yang selama ini saya kenal, saya merasa dia telah berubah. Ups! Saya mencoba menepis prasangka buruk ini. Saya tidak berhak untuk menilai, terlebih sekehendak hati.
“Hanya ini yang bisa saya lakukan. Saya bekerja untuk anak-anak. Mas tidak bisa menafkahi kami dengan cukup..” Saya sudah bisa menduga alasannya. Namun ada penolakan yang dahsyat pada benak saya. Tadinya saya berfikir dia bekerja di sebuah lembaga riset, karena dia mengatakan akan mengadakan survei atau jajak pendapat terhadap saya.
Namun ternyata, kenapa harus bekerja pada lembaga ini, yang jelas–jelas menjalankan usaha riba? Pertanyaan itu hanya tercekat di kerongkongan.
Sekarang dia meminta saya untuk menjadi nasabahnya, dia sangat piawai menjelaskan segala keunggulan produknya. “Mbak, secara pribadi sebagai manusia normal, saya tentu ingin mendapatkan produk yang mbak tawarkan karena pendapatan yang akan saya terima sungguh luar biasa. Namun, saya tidak bisa menerimanya, karena ini mengandung unsur riba, mbak lebih faham tentunya” saya berusaha memberikan penjelasan tentang penolakan saya secara baik. Saya berharap, dia akan tersadar dengan segala ilmu agama yang pernah dipelajarinya.
Doktrin tentang keunggulan produk dan pembelaan dan sangkalan tentang penjelasan saya membuat saya semakin sedih. Saya terluka, saya merasa kehilangan dia..
Sebagai wanita yang juga bekerja, saya sungguh memahami motivasinya untuk membantu ekonomi keluarga. Saya juga mengerti akan kesulitannya. Namun, saya tidak berharap dia untuk seperti ini. Penghasilannya sudah mencapai 20 juta rupiah perbulan, semakin aktif membangun jejaring bisnis, mencari teman baru karena target yang dikejar semakin tinggi. Sementara dia aktif membangun mimpi, anaknya berdua dengan sang bapak, di rumah..ya berdua saja.
Saya merasa sakit, sedih, dan marah. Saya sungguh tak berdaya mengejarnya, saya tak sanggup untuk membuatnya kembali seperti dulu, seorang wanita sederhana yang menyejukan mata. Saya ingin merengkuhnya, memasukkan kembali ke dalam kenangan masa lalu yang terpatri di benak.
Maafkan kami ya Rabb, atas segala kelemahan diri.
Nenda_2001@yahoo.com

Yahya Schroder : Rela Tinggalkan Kenyamanan Hidup Untuk Meraih Islam



Bulan November tahun 2006, menjadi bulan bersejarah bagi remaja Jerman itu. Karena pada saat itu ia yang masih berusia 17 tahun mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi seorang Muslim. Ia memilih Yahya, sebagi nama Islamnya dan sejak itu remaja Jerman yang kini tinggal di Postdam, dikenal dengan nama Yahya Schroder.
Yahya hidup berkecukupan dengan ibu dan ayah tirinya di sebuah desa kecil di Jerman. Ia tinggal di rumah yang besar lengkap dengan kolam renang yang luas. Di kamarnya ada tv dan play station dan Yahya tidak pernah kesulitan dalam masalah uang. Seperti remaja lainnya, Yahya sering pergi bergerombol bersama teman-temannya, minum alkohol atau melakukan hal-hal yang konyol.
Tapi semua kenikmatan dunia itu harus ia tinggalkan ketika ia memutuskan masuk Islam. Setelah menjadi seorang mualaf, Yahya memilih tinggal dekat ayahnya yang sudah lebih dulu masuk Islam, di Postdam dekat kota Berlin. Yahya mengaku tidak merasa bahagia meski saat masih ikut ibu dan ayah tirinya yang kaya, hidupnya serba enak. “Saya mencari sesuatu yang lain,” ujarnya.
Yahya mengenal komunitas Muslim di Postdam ketika ia berusia 16 tahun, lewat ayah kandungnya yang lebih dulu masuk Islam pada tahun 2001. Ketika itu, ia biasa mengunjungi ayah kandungnya sebulan sekali dan sering ikut sang ayah menghadiri pertemuan-pertemuan dengan komunitas Muslim yang diselenggarakan setiap hari Minggu.
Yahya merasa tertarik dengan Islam dan ayahnya memperhatikan hal itu. Hingga suatu hari sang ayah mengatakan tidak mau membahas soal Islam ketika mereka sedang berdua saja. Ayah Yahya menginginkan puteranya itu belajar dari orang-orang yang ilmunya tentang Islam lebih tinggi agar jika Yahya masuk Islam tidak dipandang cuma ikut-ikutan apa yang telah dilakukan ayahnya.
“Saya setuju dengan ayah dan saya mulai menghadiri pertemuan-pertemuan itu sendiri, setiap bulan. Tapi saat itu terjadi sesuatu hal yang mengubah cara berpikir saya,” ujar Yahya.
Yahya bercerita, ia mengalami kecelakaan saat pergi berenang bersama komunitas Muslim. Ketika ia melompat ke kolam renang dari ketinggian, kepalanya membentur dasar kolam renang dan tulang punggungnya patah. Ayahnya membawa Yahya ke rumah sakit dan dokter di rumah sakit itu mengatakan hal yang membuat gentar hatinya.
“Punggungmu mengalami patah tulang yang parah, satu satu saja gerakan yang salah, bisa membuatmu lumpuh,” kata dokter.
Yahya harus menjalani operasi. Beberapa saat sebelum masuk ruang operasi, teman Yahya di komunitas Muslim bernama Ahmir memberinya semangat, “Yahya, sekarang engkau berada di tangan Allah. Ini seperti naik rollercoaster. Sekarang engkau sedang berada dalam puncak kenikmatan naik sebuah rollercoaster dan percayalah pada Allah.”
Operasi berlangsung selama lima jam dan Yahya baru siuman tiga hari kemudian. “Saya tidak bisa menggerakan tangan kanan saya, tapi saya merasa sangat bahagia. Saya bilang ke dokter bahwa saya tidak peduli dengan tangan kanan saya. Saya sudah sangat bahagia Allah telah membiarkan saya tetap hidup,” tutur Yahya. Dokter mengatakan Yahya harus dirawat di rumah sakit dalam beberapa bulan. Tapi Yahya cuma dua minggu di rumah sakit, karena ia berlatih dengan keras. Yahya bahkan sudah bisa naik turun tangga dua hari sebelum seorang dokter datang dan mengatakan bahwa hari itu ia akan berlatih naik tangga.
“Alhamdulillah saya cuma dua minggu di rumah sakit. Sekarang saya sudah bisa menggerakan tangan kanan saya. Kecelakaan itu telah banyak mengubah kepribadian saya,” aku Yahya.
“Saya merasakan, ketika Allah menginginkan sesuatu terjadi, hidup seseorang berubah total dalam hitungan detik. Oleh sebab itu, saya lebih menghargai kehidupan dan mulai berpikir tentang kehidupan saya dan Islam, tapi saat itu saya masih tinggal di sebuah desa kecil,” kisah Yahya.
Keinginan Yahya untuk menjadi seorang Muslim makin kuat, sehingga ia berani memutuskan untuk meninggalkan keluarganya di desa itu. Yahya menuturkan, “Saya meninggalkan ibu dan ayah tiri saya, meninggalkan gaya hidup saya yang mewah dan pergi ke Postdam, tinggal di apartemen kecil ayah kandung saya. Saya tak keberatan harus menempati sebuah dapur kecil, karena saya cuma membawa sedikit pakaian, buku-buku sekolah dan beberapa CD.”
“Kedengarannya saya kehilangan segalanya, tapi saya merasa bahagia, sebahagia ketika saya siuman di rumah sakit setelah kecelakaan buruk itu,” ujar Yahya.
Diejek Teman Sekolah
Sehari setelah hari pertamanya masuk sekolah di Postdam, Yahya mengucapkan dua kalimat syahadat. Yahya pun menjalani kehidupan barunya sebagai seorang Muslim, meski di sekolah banyak yang mengejeknyakarena menjadi seorang Muslim. Beberapa orang menganggapnya “gila” bahkan tidak percaya kalau dirinya orang Jerman asli.
“Saya melihatnya sebagai hal yang biasa karena informasi yang mereka baca di media tentang Islam dan Muslim. Media massa menulis tentang Islam yang disebut teroris, Usamah bin ladin, Muslim yang jahat, dan sebagainya,” tukas Yahya.
Sepuluh bulan berlalu dan situasi mulai berubah. Yahya aktif berdakwah pada teman-teman sekelasnya dan ia mendapatkan sebuah ruangan untuk salat, padahal cuma dia satu-satunya siswa Muslim di sekolahnya.
“Teman-teman sekelas berubah, yang dulunya menggoda saya karena masuk Islam, sekarang banyak bertanya tentang Islam dan mereka mengakui Islam tidak sama dengan agama-agama lainnya. Menurut mereka, Islam itu keren!” kata Yahya menirukan pendapat teman-temannya.
Yahya mengungkapkan, teman-teman sekolahnya menilai Muslim memiliki adab yang baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia, bebas dari tekanan teman sekelompok seperti yang terjadi di sekolah mereka. Saat itu siswa-siswi di sekolah Yahya cenderung berkelompok atau membentuk genk, mulai dari genk hip hop, punk sampai kelompok genk siswa yang hobinya berpesta. Setiap siswa berusaha keras untuk diterima menjadi anggota genk itu.
Tapi Yahya, ia bisa berteman dengan siapa saja. “Saya tidak perlu mengenakan pakaian khusus agar terlihat keren. Yang terjadi malah, genk-genk itu sering mengundang saya dan teman-teman Muslim saya ke pesta-pesat barbeque mereka,” tandasnya.
“Yang istimewa dari semua ini adalah, mereka menghormati saya sebagai seorang Muslim. Mereka membelikan makanan halal buat saya dan mereka menggelar dua pesta barbeque, satu untuk mereka dan satu untuk kami yang Muslim. Masyarakat disini sudah mulai terbuka dengan Islam,” sambung Yahya mengenang masa-masa sekolahnya.
Yahya menambahkan, ia merasa lebih mudah menjadi seorang mualaf daripada menjadi seorang yang memang sudah Muslim sejak lahir. Ia banyak melihat banyak anak-anak muda Muslim yang ingin menjadi orang Jerman dan melihat Islam hanya sebagai tradisi. Anak-anak muda itu, kata Yahya, bersedia melepas ‘tradisi’ keislamannya supaya bisa diterima di tengah masyarakat Jerman.
“Meskipun faktanya, orang-orang Jerman tetap tidak mau menerima mereka meski mereka melepas agama Islamnya,” ujar Yahya.
Ia mengakui, kehidupan seorang Muslim di Jerman tidak mudah karena mayoritas masyarakat Jerman buta tentang Islam. “Kalau mereka ditanya tentang Islam, mereka akan mengatakan sesuatu tentang Arab. Buat mereka, pertanyaan itu seperti soal matematika, Islam=Arab”. Padahal negara ini memiliki bangsa yang besar,” tukas Yahya. (red/readislam)

Rabu, 16 Oktober 2013

PENGEMBALIAN ARTIKEL KOMPAS

Yth. Sdr BAHRAWI
ditempat.
 
 
Disertai salam dan hormat,
 
Kami memberitahukan bahwa pada tanggal 16 Oktober 2013 Redaksi Kompas telah menerima ARTIKEL Anda berjudul "Qurban: Media Upaya Mencapai Kesalehan Ritual Dan Sosial". Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas.
Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan di dalamnya, akhirnya kami menilai ARTIKEL tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas. Pertimbangan kami,
   √ kesulitan mendapatkan tempat
Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melalui Kompas, dengan topik atau tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan secara lebih menarik.
Untuk kelengkapan administrasi, bila mengirimkan tulisan mohon disertakan pas foto (Abaikan bila sudah pernah kirim). Terima kasih.
 
Jakarta, 16 Oktober 2013
Hormat kami,

Desk Opini Kompas
 
 
C A T A T A N :
Kriteria umum untuk ARTIKEL Kompas :
1. Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain .
2. Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain.
3. Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
6. Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
7. Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.
8. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.
9. Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening (abaikan bila sudah pernah kirim).
10. Alamat e-mail opini@kompas.co.id

Selasa, 15 Oktober 2013

IDUL ADHA 1435 H


CIVITAS AKADEMIKA YAYASAN AL-JAZIRAH
Mengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1434
"Berbekal Iman dan Ketaqwaan. Idul Adha Berbagai
Lambang Ukhuwan dan Pengabdian"
Sampang, 15 Oktober 2013

Ketua Yayasan 
 

 Ttd
BAHRAWI

Senin, 14 Oktober 2013

QURBAN : Media Upaya Mencapai Kesalehan Ritual Dan Sosial


By : BAHRAWI (Ketua Yayasan Al-Jazirah Karangpenang Sampang)


Konon nabi Ibrohim as dikarunia seorang anak bernama Ismail anak kesayangan yang kemudian diperintahkan oleh Allah lewat mimpi untuk menyembelihnya. Mula-mula Ibrahim as sangsi atas apa yang menimpanya, dalam usia Ismail yang ke tujuh tahun ia dibawa oleh ayahnya untuk melaksanakan pengorbanan sebagai wujud persembahan cinta terhadap pencipta, tapi tidak ada yang tahu kehendak Allah. Akhir kisah sebelum pisau Ibrahim as menggorok leher Ismail as, seekor domba besar diutus oleh Allah menggantikan posisi Ismail as, setelah akhirnya nyata kesetiaan dan cinta Ibrahim teruji dan memuaskan.
Kisah itulah yang sampai sekarang diadopsi masyarakat muslim sebagai akar tumbulnya ritual qurban yang dilakukan rutin setiap tahun, dan tidak ada alasan menolak formulasi yang telah digariskan baik secara daliliyah maupun histories itu, terutama sekali bahwa ada kesesuaian antara waktu qurban Nabi Ibrahim as dengan realisasi qurban saat ini, yakni tanggal 10 Dzul Hijjah terlepas dari tasrik juga termasuk ke dalam waktu berqurban.
Tapi bagaimanapun, kerangka pijakan sejarah sebenarnya tetap saja dikembangkan dari dalil-dalil yang justru dari situlah acaun dasar ditetapkannya hukum praktek qurban. Itulah sebabnya bahwa perumusan qurban-qurban menjadi ritual tidak lepas dari teori daliliyah yang ada saat ini. Dalil tersebut banyak kita temukan dalam nast al-qur’an dan redaksi al-hadist, misalnya dalam surat Al-Kautsar ayat dua yang menyatakan maka dikirikanlah sholat karena tuhanmu dan berqurbanlah. Ditambah lagi dengan adanya redaksi hadist yang diceritakan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah yang menyebutkan bagi seorang muslim yang mampu berqurban akan tetapi tidak melaksanakan, maka sabda Nabi jangan sekali-kali dating di tempat sholat kami.
Maka dari itu ada dua kemungkinan dua hukum realisasi qurban, dan memang demikian pendapat sekaligus pertentangan para ulama’. Ada sebagian menetapkan hukunya wajib, berdasarkan redaksi hadist diatas ada pula sebagian lainnya menetapkan sebagai prilaku sunnah.

Hikmah Qurban
Setiap perintah Allah pasti mengandung hikmah meskipun kadangkala hikmah tersebut hanya diketahui oleh meraka yang memang diberi karunia oleh Allah untuk mengetahui hikmah tersebut maka ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak.
Sayyidina Ali karromallahu wajhah, pernah berkata “Barang siapa yang keluar dari rumahnya untuk membeli qurban, maka setiap langkahnya akan mendapat sepeluh kebaikan dan menghapus sepuluh kejelekan dan diangkatnya derajatnya sepuluh kali lipat dan apabila pada waktu membeli berbicara maka pembicaraannya dan apabila membayar harganya maka satu dirham mendapat tujuh ratus kebaikan, dan apabila meletakkan qurban tersebut ketanah untuk disembelih,maka semua makhluk ditempat itu sampai kebumi yang ketujuh akan membacakan istighfar kepadanya dan apabila ia mengalirkan darhnya, maka setiap tetas darah Allah jadikan malaikat yang memintakan ampun kepadanya sampai hari kiamat, dan apabila dagingnya dibagi bagikan maka setiap satu suap seperti memerdekakakan budak dari anak buahnya Nabi Ismail as”.
Selama ini, secara konseptual yang beredar, selalu sepakat adanyak praktek berkurban adalah diilhami atas prilaku Nabi Ibrahim as yang dibilang sangar dramatis. Beliau membuktikan rasa cinta dan kesetiaan dengan mengorbankan Islam puteranya yang disayangi melebihi segalanya. Pada titik itulah puncak penyerahan jiwa tertinggi yang kadang kala sulit untuk diilustrasikan dengan kalimat sampai kemudian ternyata disembelih Ibrahim as seekor domba.
Domba hanyalah sebagai badal (pengganti) dari pengorbanan, dan paling tidak domba merupakan suatu yang sedikit lebih banyak bernilai bagi siapapun. Tidak hanya domba, justru yang tak kalah tinggi harganya adalah sapi atau bahkan unta, keduanya sama-sama terbilang hewan qurban, dengan kata lain semakin tinggi nilai qurban yang dikelurkan maka semakin besar perngorbanan atas nama Tuhan, karena pada dasarnya mempersembakan qurban berarti sama dengan mempersembahkan suatu untuk dirinya sendiri maka jelas dengan ini semakin tinggi bukti ketaatannya, terhadap agama dan terhadap Tuhannya.
Memang saat ini sepintas seorang yang mengelurakan qurban memang selalu bertujuan membagikan daging sembelihannya kepada orang lain, bukan untuk dirinya sendiri. Kaitannya dengan konteks diatas adalah bahwa terdapat pengertian serupa antara praktik qurban dengan realisasi zakat, yakni membagikan atau memberi harta benda kepada orang lain, akan tetapi dalam ruang yang lain terdapat ganjaran besar yang akan kemabali pada dirinya sendiri.
Setiap ibadah yang terkandung dalam islam dituntut tidak hanya bersifat ritual belaka tanpa adanya efek terhadap hal lain diluar ritual tersebut, misalkan sholat, bagaimana mungkin nilai dan hikmah yang ada dalam sholat bias dipraktekkean diluar sholat, atau juga puasa. Esensi puasa diharapkan bisa menjadi inspirasi terhadap prilaku kehidupan manusia dengan yang lainnya, begitu juga dengan qurban.
Islam bukan saja menghubungkan antra manusia dengan Tuhannya, namun juga mengatur keterikatan hubungan antara manusia berbuat baik kepada orang lain. Prilaku mengindahkan nilai keislaman sebagai bentuk kepatuhan terhadap agama menjadi hal yang terpenting dalam kehidupan manusia sebagai seorang kholifah dan hamba dimuka bumi.
Praktik qurban yang banyak kita temukan dikalangan masyrakat saat ini terkandung keuntungan timbal balik (fitback), berupa kandungan ibadah secara personal kepada Tuhan atas persembahannya. Kemudian juga adanya kandungan nilai sosial yang tentu saja lebih tampak sebagai saling berbagi antara sesama demi kelangsungan hidup yang utuh.
Kesimpulannya antara ibadah vertikal dan horizontal dalam realisasi qurban ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan begitu saja atau paling tidak keduanya pada akhirnya realisasi qurban sebagai bentuk ”kesalehan ritual dan kesalehan sosial”
Ditengah kondisi bangsa dan masyrakat seperti sekarang sepatutnyalah keasadaran ini harus dipupuk agar kehidupan agama benar-benar mempuyai peran signifikan dan merekontruksi bangunan kehidupan masyrakat. Amiin………