Oleh : Abu Fadhilah (Aktivis Gerakan Islam
Kontemporer di Indonesia)
Ketika aura semangat menggelembung besar berharap datangnya perubahan
di tengah kejenuhan dan kejumudan aktifitas dakwah tertentu. Maka
euforia perubahan strategi dakwah bercampur dengan banyak kepentingan
personal. Seperti sulit membedakan mana sebuah aktifitas yang murni
dengan keikhlasan penuh sebagai sebuah aktifitas dakwah dan mana yang
bukan.
Menjadi tipis batas penyekat yang memisahkannya. Sama persis begitu
sulit untuk membedakan qimah/motivasi aktifitas seorang pengemban
dakwah. Antara sebuah aktifitas berqimahkan madiyah, maslahiyah dengan
ruhiyah. Kadang-kadang saat dakwah dianggap sebagai amal dominan
pengembannya. Hal ini akan berbuah bahwa hampir semua aktifitas
kehidupannya diklaim sebagai aktifitas dakwah. Sampai kemudian tidak
peka lagi mengidentifikasi sesungguhnya ada aktifitas pribadi dalam
pernak pernik dinamika aktifitas dakwah. Bahkan aktifitas pribadi yang
komersiil. Bahkan juga persoalan di seputar harta dan wanita.
Mulai dari persoalan muamalah bisnis yang bermasalah dan berimplikasi
internal jamaah maupun masyarakat umum yang menjadi jejaringnya sampai
dengan persoalan pelecehan seksual yang menimbulkan krisis kepercayaan
dan krisis kepemimpinan yang berpotensi menimbulkan krisis kepercayaan
masyarakat meluas karena dilakukan oleh orang yang berpengaruh baik pada
institusi maupun masyarakarat daerah tertentu. Naudzubillahi
mindzalik.
Menjadi persoalan yang berat apalagi jika menimpa pada para pengemban
dakwah yang diamanahi secara khusus sebagai pemimpin dakwah. Bahkan
muncul kesan kepentingan pribadi menyusup “super lembut” ke
dalam relung aktifitas dakwah. Seperti peribahasa Jawa “Gendhong
Ngindit” sekali jalan dua tiga pulau terlampaui. Melakukan
aktifitas dakwah sekaligus mengambil keuntungan pribadi di tengah amanah
dakwah yang diemban.
Hal yang perlu disadari bagi pengemban dakwah adalah pembelokkan
tujuan dakwah dari yang seharusnya. Indikator hal tersebut nampak pada
begitu takut dan khawatirnya terhadap resiko dakwah. Yang berakar dari
rasa kecintaannya kepada dunia yang berlebihan dan takut kepada
datangnya kematian. Dengan mencoba merasionalisasikan bahwa dakwah perlu
masa depan dan kesinambungan sehingga harus dihindarkan dari
potensi-potensi ancaman mematikan yang datang dari rezim penguasa sistem
kufur/thogut.
Berlindung pada manhaj dakwah jalan damai sehingga mengakumulasi
permakluman-permakluman terhadap pengorbanan dan resiko dakwah.
Menyisakan pekerjaan rumah besar untuk melakukan sistem pembenahan
internal integral. Yang berkutat pada persoalan pembenahan mentalitas
para pengembannya. Mentalitas yang mencakup nuansa kehidupan jamaah yang
berbasis silaturahim intern dan ekstern jamaah dakwah. Untuk
meningkatkan kapasitas kemampuan bergerak di masyarakat. Di antara
tuntutan yang besar agar semakin tumbuh berkembang tubuh jamaah dakwah.
Seiring sejalan dengan semakin besar pula pemahaman umum masyarakat
terhadap eksisting jamaah dakwah beserta gagasan-gagasan yang
diperjuangkan. Begitu besar keinginan untuk memasifkan interaksi di
tengah masyarakat tetapi di sisi lain menyisakan problem interaksi
internal jamaah dakwah dalam satu kesatuan kehidupan jamaah yang solid.
Yang ditunjukkan oleh masih menonjolnya kehidupan individualistis atau
dalam bahasa orang Madura “bik dibik ebhang”.
Urusan pribadi bukan domain tanggung jawab urusan dakwah.
Masing-masing pribadi dituntut memiliki kemampuan personal
menyelesaikannya secara privacy. Inilah sesungguhnya problem dakwah
terpenting yang menjadi pilar penyangga keberhasilan dakwah. Sehebat
apapun sistem manajemen dakwah yang dirancang. Sekuat apapun argumentasi
konsep ide/gagasan yang diperjuangkan. Sebesar apapun gaung opini yang
dikembangkan. Jika tidak ditopang militansi para pengembannya maka yang
terjadi adalah krisis sistemik secara internal. Alias proses pembusukkan
dari dalam yang pada titik nadhir tertentu akan menyebabkan lesunya
orientasi dakwah.
Sebuah orientasi dakwah yang penuh dengan euforia perubahan besar
tetapi krisis militansi yang berakar dari keenganan terhadap pengorbanan
dan resiko dakwah mengancam kematian. Hal yang sangat bertentangan
dengan tabiat atau jamaknya resiko perjuangan dakwah sebagaimana yang
dihadapi oleh Rasullulloh SAW dan para sahabat beliau.
Semua itu terjadi karena aktifitas dakwah lebih fokus pada
perfomances dakwah bukan lebih fokus, serius dan sistematis terhadap
pembenahan di dalam. Terlalu banyak energi, konsentrasi dan biaya yang
dihabiskan untuk beragam performances dakwah. Sehingga lupa bahwa
performances dakwah seyogjanya di atas basis pembesaran dan pensolidan
tubuh jamaah dakwah.
Kenapa tidak berpikir untuk menggumpalkan seluruh energi, konsentrasi
dan biaya lebih fokus untuk merealisasikan pembesaran dan pensolidan
tubuh jamaah yang secara karakter memang berbeda treatmentnya dengan
memperbesar performances. Jika kondisi itu dibiarkan dan tidak ada upaya
serius secara sistematis untuk membenahinya maka bukan mustahil
aktifitas dakwah oleh jamaah dakwah mengalami disorientasi. Yakni
jauhnya dakwah dari datangnya perubahan mendasar dan besar karena hanya
berisi retorika-retorika politik. Yang kehilangan urgensi pada gelembung
kekuatan perubahan yang diperhitungkan sebagai kekuatan politik.
Diapresiasi sebagai kekuatan intelektual yang mengembangkan wacana
secara masif diskursus perubahan besar. Dikotak dalam
komunitas-komunitas pengusung ide perubahan besar. Tetapi kehilangan
urgensinya sebagai kekuatan politik riil yang diperhitungkan baik oleh
umat maupun penguasa. Itu semua terjadi karena relevansi gagasan-gagasan
perjuangan perubahan besar tidak termanifestasi dalam kehidupan pribadi
dan kehidupan jamaah para pengembannya.
Sebuah kehidupan pribadi dan kehidupan jamaah para pengembannya yang
kering oleh pengorbanan jiwa dan harta. Maka penting direnungkan kembali
ayat-ayat Alloh Subhanahu Wa Taalla yang populer didengar, dipahami dan
disampaikan oleh para pengembannya : “Sesungguhnya Allah telah membeli
dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta-benda mereka
dengan (balasan), bahwa mereka akan beroleh syurga (disebabkan) mereka
berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan
terbunuh. (Balasan syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar
yang ditetapkan oleh Allah didalam (kitab- kitab) Taurat dan Injil,
serta Al Quran dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya
daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan
jual belinya itu dan (ketahuilah bahwa) jualbeli (yang seperti itu)
ialah kemenangan yang besar” (QS At Taubah : 111). Wallahu a’lam bis
shawab.
Jumat, 21 Maret 2014
Nyontek, bocoran? Kenapa 'iya'?
Oleh : Aryo Peningit, Pengamat UN
(Arrahmah.com) – Suatu ketika, Rasulullah shallallahu
‘alayhi wa sallam pernah bersabda:
وَإِيَّاكُمْوَالْكَذِبَ فَإِنَّ
الْكَذِبَ يَهْدِى
إِلَى الْفُجُورِ
وَإِنَّ الْفُجُورَيَهْدِى
إِلَى النَّارِ
وَمَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ
حَتَّىيُكْتَبَ عِنْدَ
اللَّهِ كَذَّابًا
“Hati-hatilah kalian dari berdusta. Sungguh dusta akan membawa
pelakunya menuju perbuatan dosa, sedangkan perbuatan dosa itu akan
membawa pelakunya menuju neraka. Dan tiadalah seorang pun yang
terus-terusan berdusta dan selalu hendak berdusta selain tentunya ia
akan ditetapkan di sisi Alloh sebagai seorang pendusta“.(HR. Muslim
no: 2607)Pada bulan April 2014 M nanti, Indonesia akan menghadapi musim yang sangat penting untuk masa depan bangsa. Eitsss… Bukan PEMILU, tapi musim Ujian Nasional. Dimana Ujian Nasional ini dilaksanakan secara serentak disetiap jenjang pendidikan dengan pelaksanaan secara bertahap disetiap minggunya. Mulai siswa dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se-Indonesia semua sibuk mempersiapkan diri dengan mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadapinya.
Ketika dalam masa mempersiapkan diri dengan bekal terbaik inilah terkadang ada saja siswa/i yang meng’halal’kan budaya mencontek atau juga mencari ‘bocoran’ Ujian Nasional agar nilai mereka bisa terselamatkan karena mungkin ketika itu sedang under pressure bahkan depresi karena takut akan momok dari Ujian Nasional. Perlu diketahui sebelumnya bahwa mencontek atau menggunakan ‘bocoran’ adalah salah satu dari perbuatan dusta, dusta terhadap diri sendiri, orang tua, bangsa bahkan agama.
Kenapa tidak boleh mencontek atau menggunakan bocoran ketika Ujian Nasional?
- Mencontek adalah salah satu bentuk kemunafikan
«آيَةُ
الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ
إِذَا حَدَّثَ
كَذَبَ وَإِذَا
وَعَدَ أَخْلَفَ
وَإِذَاائْتُمِنَ خَانَ
».
“Tanda orang munafik itu ada tiga, bila berbicara
dia berdusta, bila berjanji dia ingkar, dan bila diberi amanah dia
berkhianat.” (HR Bukhari dan Muslim).Kawan, mencontek adalah bentuk dari kemunafikan karena mencontek adalah perbuatan dusta yang dilakukan dengan alasan yang tidak syar’i, seperti dalam hadits Rasulullah yang pertama tadi setiap kedustaan adalah dosa, perbuatan dosa membawa pelakunya ke neraka dan Rasulullah pun mempertegas lagi dihadits lain yaitu hadits kedua, dusta adalah salah satu bentuk kemunafikan. Dimana orang-orang munafik kelak pada hari Kiamat akan dimasukkan kedalam neraka jenis terakhir yang paling keras siksaannya. Naudzubillahi min dzalik.
- Mencontek adalah akhlak yang bertolak belakang dengan keimanan
Dari riwayat tersebut bisa diketahui kawan, seorang mukmin (orang beriman) terkadang bisa menjadi seorang pengecut bahkan orang yang pelit tapi tidak bisa menjadi seorang yang pendusta karena perbuatan dusta berlawanan dengan keimanan.
- Mencontek adalah perilaku yang membuat hilangnya eksistensi diri
Perhatikan kawan, bayangkan saja begitu selektifnya para ‘Ulama hadits dalam menyeleksi perkataan dan perbuatan seorang perawi (periwayat hadits) agar hadits tersebut menjadi sahih, hasan ataupun dha’if. Subhanallah, betapa akhlaqul kariimah adalah hal yang sangat penting dalam ilmu hadits, bukan dilihat dari segi ibadah yang dilakukan perawi saja. Bayangkan dengan seorang yang pernah mencontek atau menggunakan ‘bocoran’ yang merupakan perbuatan dusta, apakah bisa diterima setiap perkataannya?
Mari kawan, kita jauhi budaya mencontek ataupun menggunakan ‘bocoran’ dalam menghadapi Ujian Nasional. Karena sudah cukup kemerosotan moral bangsa yang terlihat sekarang mulai dari banyaknya pejabat yang tertangkap karena kasus korupsi disebabkan oleh tidak terbiasanya dengan berperilaku jujur sejak dini, polisi yang menerima sogokan karena tidak terbiasa dengan perilaku bersyukur sejak dini sampai anggota DPR yang tidur saat rapat Paripurna karena tidak sadar akan amanah yang diberikan kepadanya.
Jika bukan kita yang memperbaiki generasi bangsa ini, siapa lagi?
Jika tidak dimulai dari perilaku jujur sedini mungkin, kapan lagi?
Ingatlah, kata-kata dari Syaikh Dr.Yussuf Qardhawi : “Jika kalian ingin melihat kualitas suatu bangsa, maka lihatlah generasi mudanya”.
Wallohu A’lam bish Showab. (arrahmah.com)
DUKUN LARIS MANIS, BUAH DEMOKRASI
Oleh : CREW (Ummu Ghiyas Faris)
Tidak hanya itu, ada lagi sejumlah orang yang mengaku penasihat spiritual atau dukun menawarkan jasa bagi caleg yang ingin sukses melenggang ke kursi panas. Tidak sedikit para caleg yang mempercayai orang yang mengaku penasihat spiritual ini. Dukun ini mematok tarif yang tidak murah dengan menjanjikan bisa memuluskan jalan caleg menuju gedung DPR atau DPRD. Harganya mulai di kisaran ratusan juta hingga miliaran rupiah. Namun demi tercapainya tujuan itu, caleg-caleg ini dengan mudah menuruti tarif fantastis tersebut.
Sungguh menggelikan, hal ini dilakukan oleh individu yang berakal dan beragama. Apa yang mereka lakukan sudah jelas dalam Islam adalah perbuatan syirik yang merupakan dosa besar. Mempercayai selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam berdoa. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak meridhai perbuatan orang-orang yang menjadikan makhluk sebagai pelindung. Hal itu tertuang dalam firmanNya :
Fenomena ritual ini marak menjelang pemilu, demi kekuasaan rela melakukan apapun. Perilaku seperti ini tentu saja karena sebab dan akibat. Tidak lain dan tidak bukan karena sistem yang membuat mereka seperti itu. Ditambah dengan kurangnya keimanan yang menyebabkan lemah. Belum lagi ongkos yang besar yang dikeluarkan untuk kampanye. Persaingan pun semakin ketat. Belum menjadi anggota legislatif saja sudah melakukan hal yang tidak diridhai Allah, bagaimana jika sudah duduk di kursi legislatif ?
Sistem yang dilakukan saat ini sangat mungkin membuat orang menjadi gila. Pemilu yang mahal dan kemungkinan berhasil sangat kecil. Tentu saja ini membuat para caleg ketar-ketir. Belum lagi dengan rumitnya sistem pemilu yang digunakan. Dengan sistem yang ada, persaingan sengit bukan hanya dengan caleg dari partai lain, tetapi juga antar caleg dari satu partai yang sama di dapil yang sama.
Persaingan ini yang akhirnya membuat para caleg habis-habisan agar mendapatkan suara terbanyak. Semua cara dilakukan, dari mulai iklan, spanduk, baliho, termasuk ritual perdukunan yang tidak rasional. Tentu saja untuk melakukan semua itu dengan uang.
Jelaslah bahwa demokrasi menghalalkan segala cara untuk sampai pada tujuan, juga menghilangkan akal sehat si pengembannya (termasuk kalangan perempuan). Padahal apa yang dilakukannya tidak ada relevansinya dengan dukungan suara publik dengan ritual syirik tersebut. Wallahu A’lam Bis-Shawaab!
Menjelang Pemilu 2014,
menuju kursi panas semakin marak kampanye di mana-mana. Metode kampanye
banyak dilakukan oleh calon anggota legislatif. Dari mulai pengumpulan
masa, pencitraan, ataupun menarik simpati rakyat. Pendekatan kampanye
pun dilakukan dengan berbagai cara demi memenangkan pemilu yang akan
digelar pada 9 April mendatang.
Berbagai upaya dilakukan para caleg, termasuk upaya melakukan ritual
yang tidak masuk akal seperti, mandi di sungai. Ritual dilakukan caleg
daerah dengan harapan terpilih menjadi wakil rakyat. Seperti yang
dilakukan calon anggota legislatif (Caleg) Dapil V DPRD Kabupaten Ngawi
menggelar ritual doa dan mandi di Sungai Tempuk Alas Ketonggo (Srigati)
Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. (rohilonline.com –
Kamis, 13/03/2014)Tidak hanya itu, ada lagi sejumlah orang yang mengaku penasihat spiritual atau dukun menawarkan jasa bagi caleg yang ingin sukses melenggang ke kursi panas. Tidak sedikit para caleg yang mempercayai orang yang mengaku penasihat spiritual ini. Dukun ini mematok tarif yang tidak murah dengan menjanjikan bisa memuluskan jalan caleg menuju gedung DPR atau DPRD. Harganya mulai di kisaran ratusan juta hingga miliaran rupiah. Namun demi tercapainya tujuan itu, caleg-caleg ini dengan mudah menuruti tarif fantastis tersebut.
Sungguh menggelikan, hal ini dilakukan oleh individu yang berakal dan beragama. Apa yang mereka lakukan sudah jelas dalam Islam adalah perbuatan syirik yang merupakan dosa besar. Mempercayai selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam berdoa. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak meridhai perbuatan orang-orang yang menjadikan makhluk sebagai pelindung. Hal itu tertuang dalam firmanNya :
وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَ مَا
نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰٓ إِنَّ
ٱللَّهَ يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ فِي مَا هُمۡ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَۗ إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ
كَٰذِبٞ كَفَّارٞ ٣
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata),
‘Kami tidak menyembah mereka (sembahan-sembahan kami) melainkan supaya
mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang
mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk
kepada orang-orang yang pendusta dan sangat besar kekafirannya” (QS
az-Zumar:3).كَٰذِبٞ كَفَّارٞ ٣
Fenomena ritual ini marak menjelang pemilu, demi kekuasaan rela melakukan apapun. Perilaku seperti ini tentu saja karena sebab dan akibat. Tidak lain dan tidak bukan karena sistem yang membuat mereka seperti itu. Ditambah dengan kurangnya keimanan yang menyebabkan lemah. Belum lagi ongkos yang besar yang dikeluarkan untuk kampanye. Persaingan pun semakin ketat. Belum menjadi anggota legislatif saja sudah melakukan hal yang tidak diridhai Allah, bagaimana jika sudah duduk di kursi legislatif ?
Sistem yang dilakukan saat ini sangat mungkin membuat orang menjadi gila. Pemilu yang mahal dan kemungkinan berhasil sangat kecil. Tentu saja ini membuat para caleg ketar-ketir. Belum lagi dengan rumitnya sistem pemilu yang digunakan. Dengan sistem yang ada, persaingan sengit bukan hanya dengan caleg dari partai lain, tetapi juga antar caleg dari satu partai yang sama di dapil yang sama.
Persaingan ini yang akhirnya membuat para caleg habis-habisan agar mendapatkan suara terbanyak. Semua cara dilakukan, dari mulai iklan, spanduk, baliho, termasuk ritual perdukunan yang tidak rasional. Tentu saja untuk melakukan semua itu dengan uang.
Jelaslah bahwa demokrasi menghalalkan segala cara untuk sampai pada tujuan, juga menghilangkan akal sehat si pengembannya (termasuk kalangan perempuan). Padahal apa yang dilakukannya tidak ada relevansinya dengan dukungan suara publik dengan ritual syirik tersebut. Wallahu A’lam Bis-Shawaab!
SAMPANG : BABAD TANAH LELUHUR
Pada Zaman Majapahit
di Sampang ditempatkan seorang Kamituwo yang pangkatnya hanya sebagai
patih, jadi boleh dikatakan kepatihan yang berdiri sendiri.
Sewaktu Majapahit mulai mundur, di Sampang berkuasa Ario Lembu Peteng atau terkenal dengan sebutan Bondan Kejawan atau Ki Ageng Tarub II atau Prabu Brawijaya VI, Putera ke 14 dari Raja Majapahit Prabu Bhre Kertabhumi atau Prabu Brawijaya V atau Raden Alit dengan selirnya yaitu Puteri Champa yang bernama Ratu Dworo Wati atau Puteri Wandan Kuning . Lembu Peteng akhirnya pergi memondok di Masjid Ampel dan meninggal di sana.
Yang mengganti Kamituwo di Sampang adalah putera yang tertua ialah Ario Menger yang keratonnya tetap di Madekan. Menger berputera 3 orang laki-laki ialah:
Pernikahan antara Nyai Ageng Budo dengan Ario Pojok membuahkan keturunan yang bernama Kyai Demang (Demangan adalah tempat kelahirannya).
Sewaktu Majapahit mulai mundur, di Sampang berkuasa Ario Lembu Peteng atau terkenal dengan sebutan Bondan Kejawan atau Ki Ageng Tarub II atau Prabu Brawijaya VI, Putera ke 14 dari Raja Majapahit Prabu Bhre Kertabhumi atau Prabu Brawijaya V atau Raden Alit dengan selirnya yaitu Puteri Champa yang bernama Ratu Dworo Wati atau Puteri Wandan Kuning . Lembu Peteng akhirnya pergi memondok di Masjid Ampel dan meninggal di sana.
Yang mengganti Kamituwo di Sampang adalah putera yang tertua ialah Ario Menger yang keratonnya tetap di Madekan. Menger berputera 3 orang laki-laki ialah:
- Ario Langgar,
- Ario Pratikel (ia bertempat tinggal di Pulau Gili Mandangin atau Pulau Kambing) dan
- Ario Panengah yang bergelar Pulang Jiwo bertempat tinggal di Karangantang.
Pernikahan antara Nyai Ageng Budo dengan Ario Pojok membuahkan keturunan yang bernama Kyai Demang (Demangan adalah tempat kelahirannya).
FAKTA FAKTA ILMIAH AL-QUR AN TERBUKTI !
Fakta Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak
ditemukan oleh para ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada
manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat.
Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai
umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah SWT berikan untuk
meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan mempertegas seruan (dakwah)
mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan tidak
mempersekutukan-Nya (tauhid).
Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?
Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.
Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara keasliannya dan tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9)
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.
Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber, di mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayatnya.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya, “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.
Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap. Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita.
Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
7. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandingi kualitas ASI.
Alquran surat Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena memberikan banyak manfaat.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,” (QS An Naba’: 6-7)
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
sumber : bbrp/detik/HK/LJk
Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?
Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.
Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara keasliannya dan tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9)
Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.
Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber, di mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayatnya.
1. Fakta tentang besi
Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya, “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)
2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan
Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah uga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.
3. Fakta tentang garis edar tata surya
Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.
4. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap
Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap. Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
5. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita.
6. Fakta tentang sidik jari manusia
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
“Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
7. Fakta tentang menyusui bayi selama 2 tahun
Air susu ibu atau ASI sangat bermanfaat bagi bayi. ASI adalah sumber makanan terbaik bagi bayi dan mengandung zat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak ada susu buatan manusia yang mampu menandingi kualitas ASI.
Alquran surat Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adalah 2 tahun karena memberikan banyak manfaat.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
8. Fakta tentang relativitas waktu
Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
9. Fakta tentang gunung
Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan. Gunung muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung.Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,” (QS An Naba’: 6-7)
10. Fakta tentang dasar lautan yang gelap
Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000 meter tidak terdapat cahaya sama sekali.Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan. Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
sumber : bbrp/detik/HK/LJk
Langganan:
Postingan (Atom)