Ancaman game online dinilai seperi narkoba
Muh. Abdus Syakur/Hidayatullah.com
Hidayatullah.com- Staf Program Information and Communication Technology (ICT) Watch Eddy Prayitono menilai saat ini bahaya game online sudah sangat meresahkan. Dia berharap keluarga semakin berperan menjaga anak-anak dari dampak buruknya.
"Menurut saya pribadi, samalah bahaya game online dengan narkoba, bahkan lebih bahaya lagi (game online)," ujarnya saat ditemui hidayatullah.com di markasnya, Jalan Tebet Barat X E, Jakarta Timur, Kamis (10/10/2013) siang.
Eddy meyakini, hal penting untuk menjaga anak-anak dari
bahaya tersebut adalah kontrol keluarga. Dia pun menyayangkan peran
keluarga yang saat ini dinilai berkurang.
"Ruang keluarga makin tak berperan. Andai ruang keluarga
masih eksis, saya pikir itu akan jadi cara agar orangtua mengontrol
anaknya," urainya.
"Bagaimana pun yang punya peran orangtua. 'Quu anfusakum waahliikum naaro'," lanjutnya, seraya mengutip ayat al-Qur'an berisi perintah menjaga keluarga dari api neraka.
Saat ini, jelas Eddy, banyak game online di
Indonesia yang tidak pantas dimainkan anak-anak bangsa. Termasuk game
yang mengandung unsur pornografi. Dampaknya, anak-anak mengalami
ketertarikan seksual yang belum sepantasnya.
Secara psikologis, tambah Eddy, game online akan menjadikan candu bagi pemainnya. Misalnya anak-anak yang terus memikirkan permainannya di ruang kelas.
Pria yang dikenal dengan nama pena MT alias Mataharitimoer ini lantas memberi solusi atas dampak buruk game online. Salah satunya dengan mengganti materi game online dengan unsur kebudayaan Indonesia.
Seperti diketahui, selama ini kerap terjadi kasus pencurian yang dilatarbelakangi candu game online.
Diberitakan sebelumnya, Eddy mendesak pemerintah daerah segera membuat peraturan daerah terkait game online.*
Muh. Abdus Syakur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar