Isteriku sayang, benar benar tadi , Allah SWT seolah olah telah membangkitkan kembali jiwa Bung Tomo-ku yang semurni murninya.
Jiwa Bung Tomo yang merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan
tanah air dan bangsanya. Jiwa Bung Tomo yang dengan bersedia berkorban
apapun juga, kecuali kehormatannya – tidak akan mengelakkan tanggung
jawab itu.
Isteriku sayang, siang tadi, hampir tengah hari, saya menyatakan
kepada Allah SWT, bahwa bila Allah SWT memang meridhoi, SAYA BERSEDIA
MEMEGANG PIMPINAN NEGARA INI.
Pimpinan yang saya arahkan agar Negara kita ini, Republik Indonesia
proklamasi 17 Agustus 1945, benar benar Negara yang diridhoi Allah SWT.
Secara perlahan saya ucapkan siang tadi – langsung kepada Allah SWT,
saya tidak menginginkan penghormatan karena tanpa menjadi kepala Negara
pun sudah cukup memperoleh penghormatan dari masyarakat ; saya tidak
menginginkan kenikmatan hidup dengan kedudukan itu karena kami sudah
merasakannya; kami tidak menginginkan memperoleh kekayaan dan kedudukan
itu, karena tanpa kedudukan dalam pemerintahan, kami pun sudah
berkecukupan.
Niat saya hanyalah, bila tidak ada orang lain yang dikehendaki Allah,
dan diri kami diberi tugas memimpin Negara kami ini nanti, maka kami
hanya akan mohon keridhoan Allah, sekali lagi agar kami dapat
menciptakan bagi bangsa kami sebuah Negara yang benar benar diridhoi
Allah SWT sebagaimana yang sudah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al
Quran al Karim.
Kami mohon semoga kami tidak dipanggil “pulang kembali” oleh Allah
SWT sebelum kami menyaksikan di dunia ini bahwa bangsa Indonesia sudah
memiliki Negara yang diridhoi Allah SWT demikian itu.
Demikianlah, isteriku sayang, apa yang saya ucapkan perlahan siang
tadi kepada Allah SWT yang Maha Pencipta, Yang Maha Kuasa, dan
selanjutnya saya serahkan kepadaNya segala sesuatunya.
- Bung Tomo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar